Apel Hari Santri Nasional 2020
www.annurngrukem.com – Apel dalam rangka Hari Santri Nasional dilaksanakan secara internal di komplek masing-masing pada Kamis (22/10), agar mengurangi jumlah peserta dalam perkumpulan, sebagaimana anjuran pemerintah. Santri putra komplek pusat mengadakan apel di halaman rusunawa.
Apel dimulai pukul 07.30 WIB. Pembina apel adalah KH. Muslim Nawawi, pengasuh Pondok Pesantren An Nur. Sedangkan petugas apel diambil dari santri Madrasah Aliyah Al Ma’had An Nur. Jumlah peserta apel sekitar 400 santri putra. Apel berlangsung singkat, karena masih ada acara Zikir dan Doa bersama KHR Najib Abdul Qodir yang harus diikuti secara virtual.
Bukan hanya para santri di komplek yang merayakan Hari Santri Nasional ini. Bahkan, guru dan karyawan Madrasah Tsanawiyah Al Ma’had An Nur ikut serta memeringati Hari Santri Nasional dengan mengadakan pengajian dan maulid di dalam ruangan dan sesuai protokol kesehatan. Tentu, jumlah peserta dibatasi karena untuk mengurangi jumlah perkumpulan massa.
Adapun komplek Al-Khodijah ikut memeringati Hari Santri Nasional di musala kompleknya. Para santri mengikuti peringatan hari santri via Zoom Meeting yang dikoordinir oleh panitia Hari Santri Nasional dari Kemenag DI Yogyakarta. Sedangkan arena madrasah digunakan oleh para santri karantina tahap 5 untuk apel Hari Santri Nasional.
Apel nampak meriah dengan menyanyikan lagu kebangsaan. Selain itu, lagu ditambah Mars An Nur. Sehingga para santri begitu khidmat dalam mengikuti apel, hingga selesainya apel. Selain pusat, komplek Al-Magfiroh juga melaksanakan apel di halamannya. Pembina apel langsung oleh KH. Yasin Nawawi didampingi istri, Ny. Hj. Lualik Muti’ah.
Untuk memeriahkan Hari Santri Nasional, komplek Al-Maghfiroh turut mengadakan berbagai lomba. Ada lomba unik dan asyik yakni mencari pasangan. Ditambah lomba kefokusan akal. Adanya lomba membuat para santri terhibur di tangah melawan suasana karantina #dipondoksaja. Meski tidak bisa melaksanakan peringatan Hari Santri sebagaimana sebelumnya, tetapi apel tetap berhasil meriah dan menyenangkan.
Pembina apel komplek putra pusat, KH. Muslim Nawawi, memberi amanat singkat. Beliau memberikan dawuh kepada para santri jika jadi santri harus profesional. Menurutnya, trilogi santri itu: ilmiah, amaliah, dan akhlak al-karimah. “Menjadi santri jangan sebatas jadi santri, plonga-plongo, ita itu. Harus jadi santri yang profesional” dawuh beliau dalam apel.
Santri harus menuntut ilmu sebanyak-banyaknya. Terutama di bidang agama. Santri jangan sampai hanya paham satu cabang keilmuan. Persis sebagaimana yang dicontohkan oleh Almagfurlah KH. Nawawi Abdul Aziz, muassis Pondok Pesantren An Nur. Salah satu yang harus para santri teladani adalah semangat Almaghfurlah KH. Nawawi Abdul Aziz dalam menuntut ilmu.
Beliau meski masyhur sebagai ahli Al-Qur’an, sebenarnya juga ahli kitab. Bahkan beliau ahli khot, yang dibuktikan dengan karya-karyanya, salah satunya ketika menjadi penulis di percetakan Menara Kudus waktu itu. Ini adalah bukti bahwa beliau ahli di berbagai bidang keilmuan, khususnya di bidang agama.
Selain itu, santri harus bisa amaliah. Ini yang membedakan santri dengan pelajar umum. Mahasiswa, misalnya, ada mata kuliah salat dan dapat nilai 8 tetapi salat Subuh selalu jam 8. Ini tidak amaliah, tetapi mahasiswa itu ilmiah. Dan terakhir, akhlak al-karimah. Santri wajib berakhak baik, ramah ketika di masyarakat, termasuk ketika berdakwah.
Adapun santri putri komplek pusat mengadakan apel di halamannya. Selain itu, peringatan Hari Santri Nasional dimeriahkan dengan adanya lomba Puisi Berantai dan MHQ cabang juz 30 dan MHQ cabang 5 juz. Lomba MHQ adalah salah satu lomba favorit di Pondok Pesantren An Nur, yang rutin dilaksanakan setiap peringatan Hari Lahir (Harlah) Pondok Pesantren An Nur.
Setelah apel, para santri mengikuti peringatan Hari Santri bersama KH. R. Najib Abdul Qodir, pengasuh Pondok Al Munawir Krapyak Yogyakarta secara virtual dengan aplikasi Zoom Meeting. Acara digelar pukul 09.00 WIB. Berisi zikir dan doa. Acara yang dikoordinir oleh Kemenag DI Yogyakarta.