Haul Virtual Internasional Muassis Pondok Pesantren An Nur
www.annurngrukem.com – Senin (19/10), Pondok Pesantren An Nur mengadakan acara Haul Ke-6 Almaghfurlah KH Nawawi Abdul Aziz. Acara rutin ini, khusus tahun ini diadakan secara internal dan virtual yang disiarkan langsung melalui Youtube dan Facebook “annurngrukem”, dan Zoom Meeting. Sehingga acara ini dapat diikuti oleh para santri, alumni, muhibbin, dan masyarakat umum.
Peringatan haul muassis ini telah dibuka sejak Kamis (1/10) pukul 16.00 WIB. Setelah dibuka, para santri, alumni, dan muhibbin Pondok Pesantren An Nur mengadakan semaan Al-Qur’an 30 juz dan muqaddaman serta berbagai amaliah lain di daerah masing-masing. Semua tampak antusias dan penuh rasa takzim menyambut acara ini, meski suasana masih pandemik.
Sejak pembukaan sampai pada penutupan, acara berlangsung dengan mematuhi aturan pemerintah, seperti menggunakan masker. Acara ini dilaksanakan lewat kerja sama antara pengurus Pondok Pesantren An Nur dengan alumni, yang dalam hal ini dikoordinatori oleh pengurus alumni cabang Bantul.
Para santri yang sudah kembali juga ikut acara di komplek masing-masing. Panitia menyiapkan layar di komplek masing-masing. Adapun acara berlangsung di pendopo komplek putra pusat Pondok Pesantren An Nur.
Acara ini juga tidak menyebar undangan kehadiran selain untuk mengikuti via Zoom. Acara internal hanya dihadiri seluruh keluarga Almaghfurlah KH. Nawawi Abdul Aziz dan diikuti para santri, serta beberapa alumni Bantul yang sekaligus bertanggung jawab sebagai panitia pelaksana.
Acara puncak diawali dengan tahlil, maulid, dan doa khatmil qur’an. Acara dimulai pada pukul 19.30 WIB dengan tahlil yang dipimpin KH. Yasin Nawawi. Disusul dengan maulid oleh tim hadroh Pondok Pesantren An Nur. Lalu, doa khatmil qur’an dibacakan oleh KH. Muslim Nawawi. Setelah itu, istirahat, yang diisi oleh video testimoni dari para alumni.
Kemudian acara dibuka secara resmi oleh pembawa acara, bapak Mujiburrahman. Disambung dengan sambutan ketua pelaksana, bapak Nor Wahyudi. Beliau melaporkan amaliah selama 17 hari yang dilakukan oleh santri, alumni, dan muhibbin Pondok Pesantren An Nur. Tercatat ada 2020 khataman, 5316 bacaan Surat Yasin, 375.713 Surat al-Ikhlas, 230.100 selawat, 21.232 asmaul husna, dan 20.930 selawat Nariyah.
Dilanjutkan sambutan oleh KH Muslim Nawawi, putra ke-8 Almaghfurlah KH. Nawawi Abdul Aziz, berpesan kepada para santri dan alumni untuk senantiasa berharap dan berdoa agar diakui santri Almaghfurlah KH Nawawi Abdul Aziz.
Di samping itu, lanjut beliau, Almaghfurlah KH Nawawi Abdul Aziz telah mencapai makam rabbāniyyīn, yang dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran ayat 79:
مَا كَانَ لِبَشَرٍ أَن يُؤۡتِيَهُ ٱللَّهُ ٱلۡكِتَٰبَ وَٱلۡحُكۡمَ وَٱلنُّبُوَّةَ ثُمَّ يَقُولَ لِلنَّاسِ كُونُواْ عِبَادٗا لِّي مِن دُونِ ٱللَّهِ وَلَٰكِن كُونُواْ رَبَّٰنِيِّۧنَ بِمَا كُنتُمۡ تُعَلِّمُونَ ٱلۡكِتَٰبَ وَبِمَا كُنتُمۡ تَدۡرُسُونَ
Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: “Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah”. Akan tetapi (dia berkata): “Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.
Almagfurlah KH. Nawawi Abdul Aziz itu ilmiah dan amaliah. Dan istikamah dalam menuntut ilmu, mengamalkan, sampai mengajarkannya, sehingga makam beliau sudah mencapai rabbāniyyīn. Ilmu Almaghfurlah KH Nawawi Abdul Aziz itu lengkap sekaligus runtut. Almaghfurlah KH Nawawi Abdul Aziz masyhur dengan keistikamahan dan kesederhanaannya “Santri harus punya cita-cita untuk niru-niru simbah Nawawi” jelas KH. Muslim Nawawi
Acara selanjutnya, dilangsungkan sapa santri dan alumni oleh KH. Yasin Nawawi, putra ke-2 Almaghfurlah KH Nawawi Abdul Aziz. Beliau menyapa para alumni melalui aplikasi Zoom Meeting yang telah disiapkan panitia. Alumni yang disapa baik dalam negeri maupun luar negeri, seperti di Mesir, Singapura, Sudan, dan lainnya. Tentu tidak semua alumni bisa disapa, karena waktu yang terbatas.
Setelah cukup menyapa, beliau juga menyampaikan dawuh kepada para santri dan alumni. Beliau berpesan kepada santri dan alumni agar selalu siap memikul trilogi khidmat santri. Pertama, khidmat diniyah, tugas santri untuk menjaga kelestarian akidah aswaja NU. Akhir ini menjadi tantangan karena Islam transnasional menjadi radikal. Santri harus mampu membentengi ini semua.
Kedua, khidmat insaniyah atau ummatiyah. Santri yang sudah di masyarakat harus bisa seperti air: bisa mengalir, bisa mendinginkan, dan bisa bermanfaat. Harus selalu ramah, toleransi, dan menghargai meskipun beda keyakinan, beda akidah, bahkan beda agama. Di masyarakat, santri yang bisa memahami perbedaan adalah santri yang sukses di masyarakat.
Santri harus bisa berbaur dengan masyarakat, bisa membimbing dengan santun, khidmat, dan mauizah hasanah. Terakhir, khidmat wathaniyah. Ini penting. Sebab, Indonesia sudah sunatullah terdiri dari berbagai suku dan agama. Para Founding Fathers telah menetapkan pancasila sebagai ideologi. Santri sebagai benteng pancasila. Sudah dijelaskan bahwa pancasila tidak bertentangan dengan Islam, bahkan nilainya sesuai dengan syariat Islam, maka santri wajib bela negara bela NKRI dan bela pancasila.
Maka kami berpesan pada santri dan alumni, kiai itu berharap santri bermanfaat bagi agama, nusa, dan bangsa. Panduan ilmu, adab, contoh, tata krama, toleransi, dan doa kiai akan membawa para santri menjadi orang-orang yang sukses dunia dan akhirat. Beliau menutup sambutannya dengan mengajak para santri dan alumni berjuang di jalan Allah, yakni nasyrul ilmi.
“Yakinlah kalau sudah, kalian akan menjadi orang yang mulia dunia akhirat. Kalian semua akan menjadi manusia yang dihargai, yang dibutihkan. Kalau sungguh-sunguh, ikhlas, dan istikamah akan menjadi perhiasan bagi masyarakat. Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang paing banyak manfaatnya bagi yang lain.” KH. Yasin Nawawi menutup sambutannya.
Acara dittup dengan doa oleh KH. Mukthi Nawawi, putra ke-4 dari Almaghfurlah KH. Nawawi Abdul Aziz. Acara selesai pukul 22.30 WIB. Diakhiri dengan video singkat tentang profil Pondok Pesantren An Nur terkini, perkembangan dan pertumbuhan pesantren. Kini, santri Pondok Pesantren An Nur telah mencapai 2646 santri. Seluruh komplek diasuh oleh putra-putri Almaghfurlah KH Nawawi Abdul Aziz.