www.annurngrukem.com – Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) Bantul tahun 2019 diadakan berbagai acara. Mulai Roan Akbar di beberapa titik, seperti Sungai Winongo dan makam ulama pada Ahad (20/10) pukul 08.00 WIB. Dilanjutkan apel dan kirab pukul 07.00 WIB yang dilaksanakan pada Selasa (22/10) di Alun-Alun Paseban.
Kemudian diakhiri dengan Festival Santri dan Pesantren Expo. Rabu (23/20) sore diawali dengan lomba pildacil. Malam harinya, pembukaan secara resmi oleh Wakil Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih. Kali ini, giliran PP. An Nur Ngrukem menjadi tuan rumah. Bertempat di halaman Kampus Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) An Nur Yogyakarta.
Dalam sambutannya selaku Wakil Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menyebutkan bahwa acara ini merupakan salah satu bakti pemerintah Kabupaten Bantul terhadap pondok pesantren, dan memuliakan Hari Santri Nasional ini. Selain itu, Kabupaten Bantul memiliki tekad untuk bersikap ramah terhadap para santri.
“Ada sekitar tiga puluh ribu santri berada di Kabupaten Bantul ini. Karena kami percaya dengan potensi santri negara kita akan lebih maju dan memiliki peradaban. Karena santri merupakan makhluk yang memiliki kecerdasan istimewa. Kami mengucapkan banyak terima kasih termasuk kepada segenap keluarga besar PP. An Nur yang telah memfasilitasi kegiatan ini” jelasnya.
Acara pembukaan ini ditutup dengan doa yang dipimpin oleh KH. Muslim Nawawi, pengasuh Pondok Pesantren An Nur Ngrukem. Acara dilanjut dengan festival banjari grup putra hingga selesai pada pukul 23.30 WIB.
Acara ini dihadiri oleh berbagai santri se-Kabupaten Bantul, dan tentunya dihadiri oleh para santri PP An Nur Ngrukem. Acara festival santri ini disemarakkan dengan berbagai perlombaan. Malam pertama ini ada festival banjari yang diikuti 12 grup putra. PP. An Nur mengirimkan 2 delegasi: satu perwakilan dari pondok, dan satunya dari tim hadroh Kampus IIQ An Nur.
Malam kedua, Kamis (24/10) dimeriahkan oleh 13 penampilan. Ada 3 penampilan dari kategori Rodad Umum. Disusul penampilan kategori Lalaran sebanyak 4 perwakilan pesantren. Lalu diakhiri dengan lomba Hadroh Putri dengan persaingan 6 peserta. Pada kategori Hadroh Putri, PP. An Nur juga mengirimkan satu grup.
Selain itu, expo santri ini merupakan salah satu bentuk publikasi santri guna mengembangkan satu pandangan sempit terhadap kaum santri yang mengatakan bahwa kaum santri hanya bergelut dalam ranah keilmuan saja. Expo pesantren menggelar 25 stand yang diisi oleh beberapa pondok di Kabupaten Bantul. Hal ini merupakan satu bentuk cerminan, bahwa santri juga bisa berwirausaha sebagai pelengkap keilmuan yang diajarkan di pondok pesantren. (Jamal)
