Berita

Kunjungan ke Panggung Harjo

Selasa (17/10) Santri Ndalem Pondok Pesantren mengadakan kunjungan sampah ke Panggung Harjo. Kunjungan ini diikuti oleh 37 santri ndalem putra putri komplek pusat-cabang dan ketambahan 5 mahasiswa dari santri UNU. 

Kunjungan ini diadakan oleh Pengasuh Pondok Pesantren An Nur, UPT Asri, Desa Panggung Harjo dan Pesantren Emas. Tujuan kunjungan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran santri ndalem mengenai pentingnya mengelola sampah pesantren. 

Acara dimulai pukul 08.30 WIB dengan pemaparan oleh Panitia Pesantren Emas yang diisi oleh Pak Sadat dan Pak Arif. 

Pak Sadat memaparkan  tentang pengelolaan sampah pesantren Emas. Beliau menjelaskan tentang bisnis sampah Pesantren An Nur. Di Pesantren, rantai pasoknya adalah kamar-kamar pesantren, lalu dibawa oleh transporter dan diolah oleh UPT. Lalu beliau menjelaskan untuk mengelola sampah sebenarnya tidak perlu dibuat terlalu rumit. Tidak perlu membuat hasil sampah menjadi benda. Cukup tidak membuang itu sudah sangat bagus. 

Selain itu beliau juga menjelaskan tentang perhitungan rata-rata sampah per-orang. Beliau menjelaskan bahwa pemerintah biasa menghitung 0.5-0.7 kg per orang. Data dari pondok-pondok pesantren. Pesantren 0.2 kg per hari. 

“Jadi sebenarnya pesantren itu gak nyampah-nyampah banget,” Katanya. 

Selain itu, beliau juga bercerita tentang cara awal pengelolaan sampah di Pondok Pesantren An Nuqoyah. 

“Jadi, di An Nuqoyah itu awal mulai zero sampah itu agak ekstrem. Pertama, pengasuhnya itu melarang seluruh sampah keluar dari pesantren. Setelah itu, tentu saja sampah menjadi busuk dan bau. Nah santri-santrinya biar merasakan sampahnya sendiri. Namun setelah itu melakukan pemilahan secara bertahap dan membuat alat insinerator.” Tambahnya. 

Selain itu beliau menjelaskan juga ada pendekatan  rekayasa gimmick untuk santri An Nuqoyah. Yakni dengan cara melarang tidak boleh menonton sepak bola bagi yang belum mengelola sampahnya.

READ  Bulan Rajab Waktu yang Tepat Memperbanyak Ibadah Istigfar

“Cara-cara itu memang diperlukan untuk menumbuhkan kesadaran.” Kata Pak Sadat

Setelah Pak Sadat memaparkan tentang pengelolaan sampah Pesantren Emas (Ekosistem Madani Atasi Sampah), dilanjutkan penjelasan pengelolaan sampah di Panggung Harjo oleh Pak Arif. 

Di Panggung Harjo, sampah diangkut di titik-titik penjemputan dan sudah menggunakan aplikasi. Aplikasi tersebut membantu menandai titik lokasi yang ada sampahnya. Sampah akan ditimbang lalu diangkut oleh transporter untuk dibawa ke tempat pengelolaan bernama KUPAS. 

Di KUPAS, sampah akan ditaruh di meja berjalan dan dipilah oleh petugas. 

“Di sana, sampah dibagi menjadi beberapa bagian. Pertama, ada sampah organik, yang berisi sampah yang bisa busuk. Kedua, ada sampah anorganik. Anorganik ada tiga jenis, yakni Sampah bernilai jual tinggi, rendah dan residu.” Tuturnya. 

Selain itu beliau juga menjelaskan beberapa jenis sampah anorganik, mulai dari jenis sampah botol, jenis sampah plastik, besi dan lainnya. 

Selanjutnya, diadakan sesi tanya-jawab. Dalam kesempatan ini Kang Udin menanyakan kenapa dalam kampanye pemilahan tidak mengampanyekan nilai rongsok dari hasil sampah. 

Pak Sadat menjawab, bahwa skema insentif  itu memang ada, tapi kurang maksimal . Sebab secara nilai tidak bergerak.

“Mungkin jika per-komplek bisa. Namun jika perorangan tidak. Nilai yang dihasilkan tidak sebanding dengan pemilahannya. Selain itu juga tergantung karakteristik pondok pesantren. Saya setuju untuk skema itu namun perlu direkayasa dan ditingkatkan lagi.” Jawabnya. 

Setelah sesi tanya-jawab, santri-santri mengunjungi pengelolaan sampah Panggung Harjo di KUPAS. Di sana, santri-santri mengamati pengelolaan sampah mulai dari tumpukan sampah yang bercampur, yang dinaikkan ke meja Conveyor. Setelah itu, mengamati pemilahan petugas kupas lalu mengamati alat pengelolaan dan hasil kelola sampah sembari bertanya kepada petugas. 

READ  Haul ke-20 Abah Basyir: Birrul Walidain dan Mau'idhotul Hasanah bersama Lora Ismail

Salah satu santri Ndalem bernama Salim mengaku senang mengikuti kunjungan ini karena mendapatkan ilmu mengelola sampah. 

“Alhamdulillah bisa belajar mengenal dan mengelola sampah. Semoga ilmu ini bermanfaat dan barokah,” Kata Salim. 

Diharapkan, kegiatan semacam ini menginspirasi santri ndalem untuk berpartisipasi mengelola sampah. Kemudian cara ditutup dengan acara makan siang di Kampung Mataraman. 

annurngrukem

Admin website. Pengurus Pondok Pesantren An Nur. Departemen Multimedia Bidang Informasi dan Teknologi.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelayanan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!
Hai, ada yang bisa saya bantu??