Artikel

LazisNU Kunjungi Pondok Pesantren An Nur untuk Belajar Pengelolaan Sampah

Jum’at, 1 Maret 2024- LazisNU (Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Nahdlatul Ulama) melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren An Nur Ngrukem untuk mempelajari sistem pengelolaan sampah berbasis pesantren yang telah terkenal efektif.

Kunjungan ini dipimpin oleh Wakil Ketua LazisNU Bapak K.H. Qohari Kholil, bersama Ibu Riri Khoriroh, dan Bapak K.H. Misbahussalam  yang hadir bersama timnya. Tujuan utama dari kunjungan ini adalah untuk belajar dan bertukar pengalaman tentang bagaimana pesantren An Nur berhasil mengelola sampah dengan efisien dan ramah lingkungan.

Pondok Pesantren An Nur, yang dikenal sebagai salah satu pesantren yang peduli lingkungan, telah berhasil menerapkan sistem pengelolaan sampah yang terintegrasi dan berkelanjutan. Mereka menggunakan pendekatan yang melibatkan seluruh komunitas pesantren, termasuk santri, pengurus, dan masyarakat sekitar.

Acara kunjungan yang bertempat di Pondok Pesantren An Nur Putra Pusat ini diawali dengan pembukaan tepat pada pukul 09.00 WIB. Selanjutnya sambutan dari LazisNU, pemaparan singkat dari perwakilan pesantren, pengamatan pengelolaan pemilahan sampah santri, kunjungan ke Bank Sampah An Nur Asri, dan terakhir mengunjungi pembakaran dan peternakan magot UPT An Nur Asri. 

Bapak K.H. Qohari Kholil menyampaikan bahwa LazisNU memiliki pilar program kerja yang berfokus di bidang pendidikan, kebencanaan, kesehatan dan keselamatan, ekonomi dan lingkungan. Maka dari itu LazisNU juga perlu belajar tentang penangan sampah pesantren, khususnya di An Nur ini. 

Dalam paparan singkat pengelolaan sampah di Pondok Pesantren An Nur, Muhammad Ulin Nuha selaku penggerak pengelolaan sampah An Nur menyampaikan bahwa untuk melakukan revolusi dari yang awalnya mengandalkan pembuangan sampai dikelola sendiri, perlu banyak dukungan dari berbagai pihak masyarakat pesantren, terutama dorongan dari pengasuh. Sedangkan program pengelolaan sampah yang ditekankan di An Nur adalah pengurangan, pemilahan, dan daur ulang. 

READ  Hampir Melapuk

“Karena dulu pertengahan tahun 2023 kami mendapat kabar buruk, bahwa TPS Piyungan tutup, kami mau tidak mau harus mengelola sampah pesantren sendiri. Alhamdulillah tidak sampai satu bulan kami bisa zero sampah. Tak ada sampah yang keluar dari pesantren.” Kata Ulin Nuha. 

Setelah pemaparan singkat, berlanjut sesi diskusi dan tanya jawab. Ibu Khariri bertanya tentang bagaimana alur perjalanan pengelolaan sampah di Pondok Pesantren An Nur dan kenapa santri-santri bisa antusias untuk melaksanakan program ini. 

Saiful Islam selaku kebersihan Pondok menambahkan, bahwa di An Nur memiliki 2 tahap pemilahan. Pemilahan pertama di kamar yang telah disediakan 3 tempat sampah berupa karung untuk beberapa jenis sampah. Setiap santri nantinya akan memasukkan sampah sesuai jenisnya di tempat yang telah disediakan di kamar. Setelah sampah penuh akan dibawa oleh PJ Kebersihan kamar untuk dilakukan pemilahan tahap 2 di tempat penampungan. 

Setelah adanya pemilahan tahap 2 sampah residu akan diambil oleh transporter, sedangkan rongsok akan dikumpulkan hingga layak dijual atau sampai tempat penampungan penuh. 

“Santri bisa begitu antusias tentu karena dorongan pengasuh, peraturan pondok, dan tentu kami selalu mengadakan lomba-lomba kebersihan yang juara kan diberikan reward.” tutur Saiful. 

Dalam kesempatan itu, Bapak K.H. Muslim Nawawi selaku Pengasuh Pondok Pesantren An Nur di sela-sela kesibukannya juga sempat menemani diskusi dan menyampaikan sedikit program pengelolaan sampah di An Nur.

“Kami juga belum sempurna. Masih belajar. Jika dulu itu jargonnya, buanglah sampah pada tempatnya, sekarang udah gak relevan. Perlu ditingkatkan menjadi kurangilah buang sampah pada tempatnya.” Tutur Bapak K.H. Muslim Nawawi.

Selama kunjungan, delegasi LazisNU diajak untuk melihat langsung proses pengelolaan sampah termasuk pengumpulan, pemilahan, dan pengolahan sampah organik dan non-organik di komplek Pondok Pesantren An Nur, Bank Sampah An Nur Asri, peternakan magot, dan tempat insinerator sederhana milik UPT An Nur Asri. Mereka juga berkesempatan melanjutkan diskusi dengan  Ust. Anis Sulkhan Fadhlil selaku ketua UPT An Nur Asri   dalam program tersebut. 

READ  Tak Paham Tak Salah

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close
Back to top button
WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelayanan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!
Hai, ada yang bisa saya bantu??