Madrasah Diniyah Gelar Wisuda Ke-3
www.annurngrukem.com – Ngrukem – Setelah vakum selama dua tahun akibat pandemi, Madrasah Diniyah Al-Furqon akhirnya kembali mengadakan Haflah At-Tasyakur dan Akhirussanah ke-3 tahun 2022 M/1443 H. Acara tersebut digelar pada Selasa (14/3) pukul 19.30 WIB.
Adapun susunan acara tahun ini, terdapat prosesi wisuda kelas 6 Madrasah Diniyah. Dilanjutkan dengan pembacaan dzikir tahlil, dan diakhiri dengan tausiah.
Haflah At-Tasyakur dan Akhirussanah dilaksanakan di IIQ An Nur, tepatnya di halaman IIQ An Nur. Berbeda dari sebelumnya, wisuda kali ini menempati panggung lebih lebar. Biasanya wisuda hanya di lobi IIQ An Nur, tetapi karena banyaknya calon wisudawan putra putri tahun ini maka arena direlokasikan di halaman IIQ An Nur.
Karena suasana masih di tengah pandemi, adapun untuk wali santi sekarang tidak dihadirkan dalam wisuda tersebut. Meski demikian, wali santri dapat mengikuti secara live streaming yang ditampilkan melalui channel Youtube Annurngrukem.
“Iyaa, waliku nggak datang , tapi aku dah bilang lewat streaming aja nontonya. Kalau pas dulu wali boleh datang. Karena pandemi, jadinya nggak bisa, juga sekarang di Jogja lagi PPKM level tiga.” jelas Lailatul.
Walaupun demikian, hal ini tidak menyurutkan antusias para santri dalam memeriahkan acara haflah madrasah diniyah tahun ini. Dibuktikan dengan beberapa santri dari cabang yang sudah berjejer rapi menggunakan seragam sebelum acara dimulai.
Seluruh pengasuh dan dzuriyah turut hadir dalam acara. Selain itu, para ustaz-ustazah Madrasah Diniyah al-Furqon juga hadir. Ditambah kehadiran seluruh santri baik putra maupun putri, baik komplek pusat maupun komplek cabang.
Acara berjalan dengan sukses. Panitia dari Pengurus Madrasah Diniyah berkolaborasi dengan OSIS putra MA Al Ma’had An Nur, mulai dari pra acara hingga beres-beres setelah acara.
Pada tahun ini, tausiah disampaikan langsung oleh KH Zaky Muhammad, Lc dari Pondok Pesantren Ali Maksum, Krapyak Yogyakarta. Beliau menyampaikan perihal pentingnya belajar kitab kuning dan ilmu alat (Nahwu-Shorof). Menurutnya, belajar kitab kuning dan ilmu alat perlu karena untuk belajar membaca Al-Qur’an.
Bahkan, beliau sempat memberikan contoh dengan mengambil Surah al-Fatihah. Tentang bagaimana susunan kalimah dalam ayat demi ayat, bagaimana memahami isi kandungan dengan ilmu alat, dan masih banyak lagi manfaat lainnya.
Acara berakhir pukul 22.30 WIB. Semua santri kembali ke komplek masing-masing untuk beristirahat, karena kegiatan belajar mengajar santri tidak libur pada paginya.