Madrasah Diniyah
Madrasah Diniyah Al-Furqan berdiri pada tahun 1983 yang terbagi menjadi dua Marhalah, yakni marhalah Tahfidẓ dan marhalah Diniyah. Marhalah Tahfidẓ diperuntukkan kepada santri yang menghafal Alquran, sedangkan marhalah Diniyah diperuntukkan kepada santri yang tidak menghafalkan Alquran.
Pada awal berdirinya lembaga pendidikan Madrasah Diniyah Al-Furqan, selama tiga tahun kegiatan belajar-mengajar diadakan di rumah-rumah milik penduduk.
Lalu, pada tahun 1985, tidak lama setelah K.H Nawawi Abdul Aziz pulang dari ibadah haji, Madrasah Diniyah Al-Furqan telah mempunyai gedung sendiri yang dibangun di atas kas desa dengan status sebagai hak pakai pada tahun 1986.
Hal ini berkat perjuangan dan jasa KH Bashir alm. (suami dari Nyai Umi Azizah) dan Subito alm. beserta gotong royong masyarakat setempat.
Materi pembelajaran Madrasah Diniyah al-Furqan yang diberikan kepada para santri disesuaikan dengan marhalahnya. Marhalah Tahfidẓ terbagi menjadi empat kelas.
Secara umum mata pelajaran yang diberikan adalah ilmu-ilmu keIslaman, yakni dalam bidang gramatika bahasa Arab seperti Jurumiyah’ Imrithi, dan AlFiyah,Kailaini, dan QowaidulI’lal, dalam ilmu kalam seperti Jawahirul Kalam, dan Sanusi, Ummul Barahain, bidang fiqih yakni Fathul Qarib, bidang tafsir mengunakan kitab tafsir Jalalain, dan dalam bidang tasawwuf menggunakan kitab Syarah Hikam Ibnu ‘Athaillah karya al-‘abbadi.
Sedangkan untuk marhalah Diniyah, secara umum sama dengan marhalah Tahfidẓ namun hanya saja terdapat penambahan mata pelajaran seperti Akhlak, Haditṣ dan keterampilan menulis Khat Arab.
Mengenai jumlah siswa yang ada di Madrsah Diniyah al-Furqan secara keseluruhan pada waktu 2019 ini, siswa putra-putri semua berjumlah 1.706 yang masing-masing terbagi menjadi 27 kelas, yakni: kelas 1A, 1B, 1C, 1D, 2A, 2B, 2C, 2D, 2E, 2F, 2G, 2H, 3A, 3B, 3C, 3D, 3E, 3F, 3G, 3H, 3I, 4A, 4B, 4C, 5A, 5B, 6.