Esai

Menjadi Istiqamah Tidak Mudah tapi Bukan Mustahil

Apakah kalian pernah merasa sudah on track dalam menjalankan ibadah, tapi tiba-tiba saja godaan datang dan rasa malas muncul? Rasanya, kita udah berusaha istiqamah, tapi kok sepertinya masih terlalu mudah tergoda. Tenang, itu normal kok, karena menjaga istiqamah itu memang susah, tapi tetap bisa dicapai!

Rasulullah SAW dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim pernah bersabda,

“Sesungguhnya hati manusia itu berada di antara dua jari dari jari-jari Allah, Dia membalikkan hati siapa saja yang Dia kehendaki.” (HR. Muslim).

Hadis ini mengingatkan kita bahwa hati manusia itu memang mudah berubah. Kita bisa saja merasa dekat dengan Allah Swt, lalu tiba-tiba jauh, tanpa kita sadari. Itulah mengapa istiqamah menjadi sangat penting, karena kita butuh usaha yang ekstra untuk dapat menjaga hati agar tetap teguh di jalan nya.

Lalu, bagaimana caranya supaya kita tetap bisa istiqamah?

1. Mendekatkan Diri kepada Allah

Salah satunya, tentu saja dengan terus mendekatkan diri kepada Allah Swt. Caranya? Kita bisa dengan banyak berdoa dan berdzikir. Rasulullah mengajarkan kita doa,

“Ya Muqallibal Qulub, tsabbit qalbi ‘ala dinik” (Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu).

Doa ini menjadi pengingat kita, bahwa hanya Allah Swt yang bisa meneguhkan hati kita.

2. Pahami Bahwa Istiqamah Adalah Proses

Selain itu, penting juga untuk memahami bahwa istiqamah itu proses. Kadang kita tergoda untuk langsung sempurna, tapi yang lebih penting adalah menjaga niat dan konsistensi. Setiap kali kita merasa malas, ingatlah bahwa ibadah adalah cara kita berkomunikasi dengan Allah, Sang Pencipta. Pahami bahwa ujian dan godaan adalah bagian dari perjalanan kita untuk mendekat kepada Allah. Justru melalui ujian inilah iman kita ditempa dan dikuatkan. Dalam proses ini, cobalah juga membaca kisah-kisah para sahabat Rasulullah yang terus berjuang untuk mempertahankan keimanan mereka, meskipun di tengah tantangan yang berat. Inspirasi dari kisah mereka bisa memberikan semangat baru untuk terus melangkah.

READ  Meneladani Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW

3. Lingkungan yang Mendukung

Selain usaha individu, lingkungan yang baik juga sangat berpengaruh dalam menjaga istiqamah. juga berperan. Teman-teman yang saling mengingatkan kita untuk menjaga keimanan, sangat membantu dalam menjaga semangat kita untuk tetap beribadah. Seperti yang Allah Swt sampaikan dalam Surah Al-Ahzab: 21,

“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan kedatangan hari kiamat dan banyak menyebut Allah Swt.”

Rasulullah merupakan contoh terbaik dalam menjaga istiqamah, dan kita sebagai umatnya, seharusnya mengikuti jejak beliau. Salah satu cara untuk menjaga istiqamah adalah dengan berada di lingkungan yang bisa memberikan pengaruh positif, yaitu teman-teman yang bisa saling mengingatkan kita dan membantu dalam meningkatkan ibadah.

Kemudian, istiqamah itu bukan soal langsung menjadi sempurna dalam segala hal. Tidak perlu merasa terbebani untuk langsung bisa melakukan segalanya dengan sempurna.

4. Mulai dari Langkah Kecil

Kita bisa mulai dari hal-hal kecil dulu, seperti menjaga salat lima waktu dengan khusyuk, menjaga dzikir pagi dan petang atau berbuat baik kepada sesama. Seperti yang Allah katakan dalam Surah Al-Mulk ayat 15,

“Dia-lah yang menjadikan bumi ini subur untukmu, maka berjalanlah di permukaan bumi dan makanlah dari rizki yang Allah Swt berikan.”

Maka setiap proses kecil yang kita laksanakan dengan niat yang tulus itu akan mengarah pada istiqamah. Tidak ada amalan yang kecil di sisi Allah Swt, karena yang terpenting adalah konsistensi dan ketulusan hati dalam menjalankannya.

Proses menjaga istiqamah memang perlu dimulai dari langkah-langkah kecil, namun tantangan yang dihadapi sering kali membuat kita merasa lelah atau bahkan ingin menyerah. Karena itu, diperlukan keyakinan bahwa setiap usaha kita untuk bangkit akan selalu mendapat rahmat dan ampunan dari Allah Swt. Memang, menjaga istiqamah itu tidak mudah, tapi percayalah, itu bukan hal yang mustahil. Kalau kita terus berusaha, berdoa, dan menjaga hati, kita pasti bisa mencapainya.

READ  Apa yang Harus Kita Lakukan Setelah Ramadhan?

5. Jangan Takut Jatuh

Ketika kita pernah jatuh atau merasa jauh dari Allah, jangan pernah menyerah. Allah selalu memberikan kesempatan untuk bangkit lagi. Seperti firman Allah dalam Surah Al-Furqan ayat 70,

“Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman, dan mengerjakan amal saleh. Maka Allah akan mengganti kejelekan-kejelekan mereka dengan kebaikan.”

Jadi, jangan pernah menyerah hanya karena kesalahan atau kelalaian. Setiap langkah kita menuju istiqamah, meskipun terjatuh beberapa kali, tetap akan dicatat oleh Allah sebagai usaha yang tulus.

Jadi, tetaplah semangat! Jangan ragu untuk terus berusaha menjaga istiqamah dalam hidup. Meskipun terkadang terasa sangat berat, dengan usaha, doa, dan niat yang tulus, pasti Allah akan memudahkan jalan kita. Ingat, istiqamah itu bukan untuk orang yang sempurna, tapi untuk orang yang terus berusaha meskipun kadang jatuh. Allah selalu bersama orang yang berusaha menjaga hati dan keimanan mereka.

 

Penulis: Mohammad Zaqwani Al-Ghifari, Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

annurngrukem

Admin website. Pengurus Pondok Pesantren An Nur. Departemen Multimedia Bidang Informasi dan Teknologi.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelayanan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!
Hai, ada yang bisa saya bantu??