Esai

Meraih Berkah Ramadhan ala Santri

www.annurngrukem.com – Ramadhan fil ma’had memang sudah menjadi tradisi tahunan bagi seorang santri. Terutama bagi santri yang tidak mudik sampai Ramadhan berakhir. Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh dengan keberkahan di dalamnya, akan ada penganugerahan seribu bulan di saat-saat tertentu. Namun, terkadang banyak santri yang tidak memanfaatkan atau menggunakan waktu emas ini dengan baik.

Alhasil, mereka hanya berpredikat menahan lapar dan dahaga saja tanpa mendalami makna Ramadhan yang sesungguhnya. Misalnya menghabiskan waktu pagi dan siang hari untuk tidur layaknya hewan yang sedang hibernasi, dengan alasan andalan yang biasa dilontarkan yaitu “Tidurnya seseorang yang sedang berpuasa termasuk ibadah”. Dengan demikian, mereka tidak bisa meraih berkah selama Ramadhan fil ma’had. Padahal pada bulan ini, Allah membuka pintu ampunan selebar-lebarnya, serta melipat gandakan semua amal kebajikan.

Berdasarkan kutipan dari dawuh kyai yaitu “Ramadhan itu شَهْرِ الصَّوْم bukan شَهْرِ النَّوْم…” dapat disimpulkan bahwa Ramadhan merupakan bulannya umat muslim untuk berpuasa, bukan bulan untuk tidur. Seorang santri akan lebih mudah meraih berkah Ramadhan bila berada di pesantren daripada di rumah. Sebab, saat santri di rumah kemungkinan 70% nya hanya digunakan untuk bermain android atau media digital lainnya. Oleh karena itu, Ramadhan fil ma’had sangat dianjurkan bagi seorang santri.

Ramadhan dapat dimaknai sebagai Syahr al-Qur’an (bulan al-Qur’an), sebab pada bulan inilah Al-Qur’an pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. Selain itu Ramadhan juga juga disebut sebagai Syahr at-Tilawah atau bulan membaca Al-Qur’an, sebab saat bulan Ramadhan malaikat Jibril datang menemui nabi Muhammad Saw untuk melakukan tadarus Al-Qur’an bersama Nabi dari awal sampai akhir. (Abduh, 2018) Oleh karena itu, sebagai seorang santri kita harus memanfaatkan Ramadhan fil ma’had sebaik mungkin dengan memperbanyak membaca Al-Qur’an (tadarus Al-Qur’an).

READ  Berani Minta Maaf Itu Hebat

Menariknya, bulan Ramadhan datang setiap tahunnya dengan membawa sejuta pesona dan keistimewaan. Tak lain tujuannya yaitu agar kita bisa memanajemen syahwat dengan baik. Syahwat merupakan ancaman paling besar bagi seorang muslim. Sebab jika kita tidak bisa mengendalikan syahwat kita maka bisa membutakan mata hati dan pikiran kita. Yang lebih menariknya lagi, bulan Ramadhan telah dijadikan Allah sebagai alat untuk melawan diri dan oleh jiwa, serta arena untuk berlomba-lomba dalam meraih kebajikan (fastabiqul khairat).

Misalnya berlomba-lomba dalam membaca atau mengkhatamkan Al-Qur’an di bulan Ramadhan. Minimal dalam satu hari kita bisa membaca Al-Qur’an sebanyak 1 juz bahkan lebih, atau sering disebut sebagai ‘one day one juz. (Fitrotul, 2016) Namun hal ini justru akan sangat berat untuk dilakukan apabila tidak dilandaskan dengan niat yang kuat. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengkhatamkan Al-Qur’an agar terasa ringan di bulan Ramadhan antara lain:

Khatam

Subuh Dzuhur Ashar Maghrib

Isya

1

2 Lembar 2 Lembar 2 Lembar 2 Lembar 2 Lembar

2

4 Lembar

4 Lembar 4 Lembar 4 Lembar

4 Lembar

3

6 Lembar

6 Lembar 6 Lembar 6 Lembar

6 Lembar

4

8 Lembar

8 Lembar 8 Lembar 8 Lembar

8 Lembar

5

1 Juz 1 Juz 1 Juz 1 Juz

1 Juz

 

Tabel di atas memperlihatkan bahwa untuk dapat mengkhatamkan Al-Qur’an tidak harus dengan sistem kebut semalam ataupun borongan. Membaca Al-Qur’an di setiap waktu salat justru sangat disarankan bagi seorang santri ataupun umat Islam lainnya yang ingin mengkhatamkan Al-Qur’an di bulan suci Ramadhan. Selain ringan, membaca Al-Qur’an di setipa waktu salat juga dapat mengurangi rasa malas serta meningkatkan keimanan dalam diri seorang muslim. Kunci keberhasilan dalam mengkatamkan Al-Qur’an di bulan Ramadhan ialah niat dan keistiqomahan.

Selain itu, sebagai seorang santri kita juga bisa meraih berkah Ramadhan dengan cara mengikuti semua kajian kitab yang telah diadakan pesantren. Sebab kitab-kitab yang dikaji di bulan Ramadhan biasanya tidak dikaji di bulan-bulan lain, sehingga kita bisa memperolah ilmu yang lebih luas dan sulit didapatkan di hari-hari lainnya. Misalnya kitab Kifayatul Atqiya’, Tibyan fi Adabi Hamlati al-Qur’an, Nurul adz-Dzolam, Hikayatus Sholihin dan lain sebagainya. Jadi sangat di sayangkan apabila seorang santri tidak mengikuti pengajian kitab di bulan Ramadhan.

READ  Mindset Ikhtiar yang Salah Kaprah

Meraih berkah Ramadhan fil ma’had juga bisa diperoleh dari makanan yang setiap hari kita makan dengan banyak orang. Dalam hadits riwayat Abu Dawud, Rasulullah Saw pernah bersabda, “Berkumpullah kalian atas makanan kalian, maka Allah akan memberkahi kalian di dalamnya”. (Siti, 2019)

Kehidupan di Pesantren pada realitasnya memang sudah dihuni oleh banyak santri mulai dari ratusan bahkan ribuan. Jadi tidak menuntut kemungkinan bahwa kehidupan di Pesantren tidak bisa terlepas dari tradisi makan berjamaah. Jika dalam keadaan tidak puasa perbuatan tersebut sangat dianjurkan, maka saat berpuasa keberkahannya menjadi berlipat ganda.

Oleh karena itu, sebagai seorang santri harus bisa melaksanakan dan mengamalkan beberapa kegiatan yang sudah diajarkan dan diadakan oleh Pesantren. Dari beberapa kegiatan yang dapat dilakukan saat Ramadhan fil ma’had, diharapkan dapat menjaga keesksistnsian nilai-nilai kepesantrenan yang kental akan budaya agamisnya.

Hal tersebut bertujuan untuk mendukung program penuhanan seorang manusia kepada Allah SWT (sehingga menjadi hamba-Nya) untuk mengingatkan dirinya bahwa ia adalah makhluk yang tidak luput dari lupa dan salah. (Safria, 2021) Serta mencetak karakter santri yang memiliki kepribadian baik, cerdas, aktif, dan berakhlakul karimah. Dengan demikian, Ramadhan yang kita hadapi bisa menjadi bulan yang penuh dengan keberkahan, penuh ampunan, serta menjadi bulan yang kita nanti-nantikan setiap tahunnya.

________________________________

Penulis: Azzah Atiqoh

*Santri PP. An Nur Komplek Khodijah 02, Juara Esai Terbaik Edisi Ramadhan 2022

annurngrukem

Admin website. Pengurus Pondok Pesantren An Nur. Departemen Multimedia Bidang Informasi dan Teknologi.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelayanan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!
Hai, ada yang bisa saya bantu??