Munas Ke II: K.H. Shihabuddin Terpilih Menjadi Ketua Alumni
www.annurngrukem.com – Ahad (17/7) Pondok Pesantren An Nur Ngrukem Bantul kedatangan banyak tamu dari para alumninya. Mereka berdatangan dari perwakilan berbagai daerah untuk mengikuti acara Musyawarah Nasional (Munas) Ke II. Para alumni tergabung dalam silaturahmi yang disebut Ikatan Alumni Santri An Nur (IASA).
Munas dilaksanakan di dalem pusat, kediaman K.H. Muslim Nawawi. Para alumni yang datang dari jauh dipersilahkan transit di komplek Attariq. Acara resmi dimulai pukul 13.00 WIB. Para alumni memenuhi dalem, sekitar lebih dari 40 alumni hadir mewakili daerah-daerahnya.
Acara dibuka oleh MC dari alumni, Kiai Toyyib Arifin dari Kulonprogo. Dilanjutkan dengan acara kedua yakni pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Kiai Ali Ihsan dari Gunung Kidul. Lalu, diteruskan dengan pembacaan zikir tahlil singkat yang dipimpin oleh para pengasuh K.H. Yasin Nawawi, dengan doa dibawakan oleh K.H. ‘Ashim Nawawi.
Dilanjutkan sambutan pengasuh Pondok Pesantren An Nur, yang disampaikan oleh K.H. Muslim Nawawi. Dalam sambutannya, K.H. Muslim Nawawi menyampaikan bahwa keberadaan alumni bagi pondok sangat penting. Salah satunya sebagai sarana dakwah An Nur dikenal oleh masyarakat luas.
Adapun acara berikutnya adalah dawuh dan arahan dari dewan dzuriyah untuk alumni, terkhusus untuk organisasi dan umumnya untuk meningkatkan khidmah perjuangan alumni. Pertama, dawuh disampaikan oleh K.H. ‘Ashim Nawawi. Beliau berharap kegiatan semaan di daerah agar terus diadakan.
Hal itu bertujuan agar adanya halaqoh bathiniyah antara alumni daerah dengan pondok. “Ojo sampe alumni kok lali karo pondok e”, dawuh K.H. ‘Ashim Nawawi.
Kedua, dawuh yang dibawakan oleh K.H. Yasin Nawawi. Menurut beliau, setiap sektor alumni bisa diadakan acara tahunan, yang mana nanti ada dzuriyah yang hadir. Hablumminnas harus dijaga. Tidak boleh pilih kasih, alumni hafal Qur’an maupun tidak harus semua dirangkul.
“Semoga semua jadi rombongan simbah Nawawi di akhirat.” pungkasnya.
K.H. Mu’thi Nawawi menyambung sambutan ketiga. “Kulo bingah sanget nerasaken perjuangan simbah, saget ngurip-urip. Mugo-mugo berkah, hasil maksud.”
K.H. Muslim menambahi, halaqoh bathiniyah dapat ditingkatkan dengan meneladani Almaghfurlah Simbah Nawawi. Seharusnya meneladani Almaghfurlah Simbah Nawawi itu mudah. Karena Almaghfurlah Simbah Nawawi itu tidak aneh-aneh, justru sederhana. Gampang, kan? Ibadah juga Simbah Nawawi tidak banyak-banyak amat. Tapi istiqomah.
Amaliah Almaghfurlah Simbah Nawawi itu perlu diikuti dan dikaji. Seperti wiridan habis Magrib, usai salat bakdiyah lanjut salat Awwabin. Terus setelah salat Isya, Almaghfurlah Simbah Nawawi buat mengajar para santri, beliau salat witir di awal. Untuk Subuh, setelah salat qobliyah membaca ya hayyu ya hayyum la ilaha illa anta sebanyak 40 kali. Karya-karya simbah Nawawi juga dikaji. Biar jariyah Almaghfurlah Simbah Nawawi langgeng.
Di samping itu, K.H. Muslim Nawawi menceritakan bahwa syiir nadzam Fikih itu ditulis kurang lebih 9 tahun. Dulu, ketika mau berangkat rutinan ke masjid Ar Ridlo, Almaghfurlah Simbah Nawawi menulis 3-4 syi’ir.
Menuju ke acara inti, yakni Sidang Pleno. Moderator sekaligus ketua sidang diambil alih oleh K.H. Maftuh Rumanto. Karena waktu terbatas, Sidang Pleno fokus membahas pemilihan ketua alumni. Pembahasan AD/ART dilaksanakan di lain waktu.
Struktur Pengurus Pusat Ikatan Alumni Santri An Nur (IASA) berlaku 2022-2026, terdiri dari: al-Musyrif al-‘Am (Pembimbing Utama), Majlis Istisyary (Majelis Pertimbangan), Majlis Syuro (Majelis Permusyawaratan), Dewan Tanfidz (Dewan Pelaksana). Berdasarkan arahan pengasuh, ketua harus berasal atau mukim di Jogja.
Usulan nama calon ketua, dari Kulonprogo Bernama K.H. Shihabuddin, dari Gunung Kidul ada Kiai Ali Ihsan dan Kiai Hudi Rahmat, Bantul ada K.H. Maftuh Rumanto dan K.H. Musyafa’. Usulan peserta atau dari alumni.
Singkat sidang, alhasil, Al Amin Al ‘Am (Ketua Umum) terpilih adalah K.H. Shihabuddin dari Galur Kulonprogo. Lalu, hadirin berdiri membaca shalawat, yang dipandu ketua sidang. Acara selesai dan diakhiri foto bersama dengan para pengasuh dan dewan dzuriyah Pondok Pesantren An Nur.
Usai berfoto, para alumni menuju makam Almaghfurlah Simbah Nawawi untuk berziarah. Setelah itu, para alumni kembali ke tempat transit dan pulang ke daerah masing-masing.