Berita

Pelantikan Pengurus Masa Khidmah 2023-2025

www.annurngrukem.com – Pada acara Musyawarah Besar (Mubes) dan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ), tepatnya setelah sidang pleno 3 selesai, dilanjut dengan sidang pleno 4 yang membahas mengenai pemilihan ketua umum Ponpes An Nur Ngrukem. Teknis pemilihan dengan dua tahap, pencalonan lewat voting dan pemilihan dengan sistem aklamasi oleh pengasuh dan dewan dzuriyah.

Hasil akhir pada tahap pemilihan tersebut, ialah Muhammad Arwani, S.Pd terpilih sebagai ketua umum putra dan untuk ketua umum putri adalah saudari Alisah Qotrun Nadha, S.Ag. Dengan terpilihnya ketua umum Pondok Pesantren An Nur, maka selesailah acara Mubes dan LPJ pada Sabtu (21/1) lalu.

Dengan terpilihnya ketua baru dan setelah melakukan rapat dengan Dewan Formatur pada Senin (23/1), maka agenda berikutnya adalah pelantikan pengurus baru. Pada hari Selasa (24/1) dilaksanakan pelantikan yang bertempat di pendopo dan musala Pondok Pesantren An Nur pusat putra.

Acara dihadiri oleh KH Ashim Nawawi, KH Mu’thi Nawawi, KH Muslim Nawawi, KH Miftahul Muna selaku Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Ngrukem, H. Hilmi Hakimuddin selaku Lurah Pendowoharjo, Adi Pratono Priyambodo selaku Dukuh Krandohan, seperangkat desa lainnya serta segenap tokoh masyarakat sekitar Pondok Pesantren An Nur, hingga perwakilan dari alumni pusat.

Selain seluruh jajaran pengurus pusat yang terpilih baik putra maupun putri, juga pengurus komplek cabang turut menghadiri acara ini. Pengurus putra duduk di pendopo menghadap utara sedangkan pengurus putri bertempat di musala menghadap ke timur. Tamu undangan putra di pendopo bagian utara bersama dewan pengasuh dan dzuriyah. Sedangkan tamu undangan putri di ndalem.

Rangkaian acara dimulai pukul 20.40 WIB dengan dibuka oleh Yanuar Aji dan Abidu Asholah selaku MC, dan dilanjut dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Riski al-Fatah.

READ  Wisuda Tahfidz Pertama MI An Nur

Kemudian diteruskan dengan penandatanganan serah terima jabatan oleh KH Muslim Nawawi selaku pengasuh Pondok Pesantren An Nur Ngrukem, Ahmad Sangidu selaku demisioner ketua umum dan Muhammad Arwani selaku ketua umum terpilih, Nur Faizah selaku demisioner ketua komplek putri pusat dan Alisah Qotrun Nada yang diwakili oleh Siti Maimunah, serta KH Ashim Nawawi dan KH Mu’thi Nawawi sebagai saksi dari penandatanganan tersebut.

Acara dilanjutkan dengan pembacaan struktur kepengurusan oleh MC dan pembacaan sumpah jabatan yang dipimpin oleh KH Muslim Nawawi.  Pada sesi ini, seluruh pengurus yang akan dilantik diminta berdiri.

Seusai pembacaan sumpah jabatan, dilanjut dengan sambutan dari Ahmad Sangidu selaku demisioner ketua umum. Dalam sambutannya, Sangidu dengan tangis haru menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh dewan pengasuh dan dzuriyah karena belum bisa bekerja secara baik dan maksimal.

Di samping itu, dia memberikan ucapan selamat serta semangat kepada rekan-rekan pengurus periode 2023-2025. Menurutnya, menjadi pengurus adalah sebuah keberuntungan. Tidak semua santri mempunyai kesempatan mengabdi di pondok.

Sambutan selanjutnya oleh Arwani sebagai ketua umum yang baru. Dalam sambutannya, ia menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan serta mengajak rekan-rekan pengurus untuk sama-sama memupuk niat dalam berkhidmah, sebagai jembatan untuk mendapat ridha dari guru, dari masyayikh.

“Karena dengan mendapat ridha ilmu sekecil apapun akan berdampak besar dalam hidup kita di masa yang akan datang,” pungkas Arwani.

Sambutan selanjutnya adalah dari KH Muslim Nawawi, yang menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pengurus demisioner, semoga apa yang sudah dilakukan menjadi washilah keberkahan.

Beliau menuturkan, rasa letih dalam berkhidmah itu lambat laun akan sirna, dan berganti dengan keberkahan yang selamanya. Sekecil apapun jabatan itu tetap sebuah amanah, maka lakukan dengan maksimal karena dalam sebuah amanah mengandung berkah.

READ  Universitas Malaysia Studi Sampah di Pesantren An Nur

“Sebagai pengurus, diniatkan ‘ngeladeni’ (merawat) santrinya Simbah Nawawi. Dengan berkhidmah merawat santrinya Simbah Nawawi semoga diakui sebagai santrinya beliau, karena dengan begitu maka tersambung dengan seluruh ‘alim Ulama seperti Simbah Munawwir, Simbah Arwani, Simbah Kholil hingga baginda Nabi Muhammad SAW.,” imbuhnya.

Acara pelantikan dilanjutkan dengan mushafahah (bersalaman) dengan dewan dzuriyah dan tamu undangan. Kemudian ditutup dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh KH Ashim Nawawi. Acara selesai. MC menutup acara dengan doa kafaratul majelis secara bersamaan.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelayanan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!
Hai, ada yang bisa saya bantu??