Berita

Penarikan Santri Tahap 5: Sebagian Karantina di Madrasah

www.annurngrukem.com – Sabtu ( 17/10), Pondok Pesantren An Nur melakukan penarikan santri tahap 5. Berbeda dengan konsep penarikan santri tahap-tahap sebelumnya, persiapan yang dilakukan pada tahap 5 terlihat lebih ekstra.

Sebab, panitia harus menyiapkan gedung karantina di madrasah. Ditambah dengan jumlah santri yang kembali berjumlah lebih banyak dari penarikan-penarikan sebelumnya. Penarikan tahap 5 ini ditujukan kepada seluruh santri Pondok Pesantren An Nur yang berada di wilayah Jawa.

Pada penarikan kali ini, jumlah santri yang konfirmasi Tim Satgas An Nur untuk kembali ke pesantren sebanyak 272 santri. Dengan rincian santri putra 90, putri pusat 112, komplek Al-Khodijah 25, dan komplek  Al-Maghfiroh 45 santri. Jika dipersentasekan, total yang sudah berada di pondok sekitar 85 persen dari keseluruhan santri An Nur.

Khusus untuk komplek Al-Khodijah dan komplek putri pusat asrama berada di madrasah. Sebab, asrama pesantren sudah tidak memungkinkan untuk masa karantina. Mengingat, santri yang telah kembali telah melebihi 50 persen. Di asrama karantina madrasah juga dijaga ketat oleh pengurus.

Lebih-lebih, para santri karantina harus diperlakukan lebih ekstra dibanding santri yang telah lama kembali ke pesantren. Para santri karantina harus makan secara sendiri-sendiri dengan piring, tidak boleh meminjam alat-alat pribadi milik santri lain, dan masih banyak lagi.

Untuk penarikan kali ini, hampir seluruh santri yang berdomisili di Jawa sudah kembali ke pondok. Melalui kerja sama Tim Satgas dan pengurus pondok maka kegiatan penarikan santri dapat berjalan dengan lancar. Walaupun dengan menggunakan beberapa konsep yang berbeda dari sebelumnya.

Para santri yang hendak memasuki pondok harus mengikuti prosedur yang berlaku. Yaitu santri harus menyerahkan surat-surat, seperti: surat keterangan dari RT, screening, dan rapid. Barang bawaan para santri seperti biasanya diantarkan oleh petugas.

READ  Komplek Attariq Meriahkan Milad MI ke-9

Semua barang bawaan santri yang datang disemprot dengan cairan disenfektan oleh petugas. Lalu, barang-barang tersebut dibawakan menuju asrama karantina santri. Setelah barang sampai di asrama karantina, barang dicek petugas keamaan. Santri yang ketahuan membawa HP akan disita, tetapi tidak dikembalikan.

Meski santri karantina di madrasah, kebutuhan santri tetap tercukupi. Seperti halnya urusan makan, santri karantina disediakan pajekan. Fasilitas lain ada loundry dan kantin. Para santri akan menerima masa karantina selama lebih kurang 14 hari. Selama itu, para santri karantina tidak bisa pergi ke luar komplek. Jika ada kebutuhan darurat, maka para pembimbing kamar akan mencarikannya.

Selain itu, seluruh santri tidak boleh dijemput atau ditengok oleh orang tua atau walinya selama pandemik berlangsung. Paket atau barang hanya bisa dititipkan ke pendamping. Adapaun santri yang melanggar tata tertib yang telah dibuat oleh Tim Satgas An Nur akan secara tegas dipulangkan.

Qo2m

Nama lengkap Istiqomah, akrab dipanggil Qoqom. Santriwati komplek pusat di Pondok Pesantren An Nur Bantul. Kelulusan MA al Ma’had An Nur tahun 2017. Sibuk menulis. Silaturahmi bisa melalui

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelayanan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!
Hai, ada yang bisa saya bantu??