Pergantian Kepengurusan PP An Nur
www.annurngrukem.com – Senin, (25/1) Pondok Pesantren An Nur Ngrukem mengadakan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ). Dimulai pukul 08.30, pelaporan pertanggung jawaban terhadap tugas yang diamanatkan terhadap rekan pengurus. LPJ pengurus masa khidmat 2019-2021 bertempat di aula lantai 3 komplek pusat.
Acara LPJ ini dihadiri oleh pengurus pusat putra dan putri sekitar 130 peserta. Acara LPJ ini juga dihadiri oleh KH Muslim Nawawi, KH Ashim Nawawi, KH Mu’thi Nawawi, KH Yasin Nawawi dan jajaran dewan zuriah muda.
Diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang kemuadian dilanjut dengan sambutan sekaligus pembukaan acara oleh KH Muslim Nawawi selaku pengasuh Pondok Pesantren An Nur. Dilanjut dengan pembacaan LPJ dari pengurus harian. Setelah pelaporan dari pengurus harian dilanjut oleh pengurus divisi pendidikan, diteruskan pelaporan dari pengurus divisi keamanan dan ketertiban.
Pelaporan dilanjut oleh pengurus divisi tahfidz, kemudian pengurus dari divisi kebersihan dan kesehatan, yang kemudian dilanjut dari divisi bakat dan minat, lalu dilanjutkan pengurus dari divisi Humas (hubungan masyarakat), dan dilanjut IT (Informasi teknologi dan media) yang kemudian dilanjut oleh pengurus divisi perlengkapan.
Setelah seluruh divisi pengurus menyampaikan LPJ, Dewan dzuriyah menyampaikan masukan, kritik, dan saran kepada pengurus sebagai evaluasi kinerja ke depannya.
KH Muslim Nawawi menyampaikan bahwa rencana married atau menikah bagi para pengurus harus ditahan terlebih dahulu, mengingat bahwa sudah menerima amanat yang diberikan pesantren kepada rekan pengurus. Beliau juga mengingatkan bahwa kebersihan pesantren lebih dimaksimalkan lagi, baik dari pengurus maupun dari rekan santri sendiri. Beliau juga memberi masukan bahwa petugas kebersihan sampah (Kang Darus) untuk diberikan MoU agar lebih intensif dalam mengurus sampah pesantren.
Tambahan kritik dan saran dari KH Yasin Nawawi dan KH Ashim Nawawi bahwasanya menjadi pengurus pesantren selain mengurus administrasi dan sebagainya, juga melatih diri mengurus masyarakat kecil, agar kelak ketika terjun ke masyarakat tidak kaget dan insecure. Maka ketika ditunjuk sebagai pengurus harus siap sebagai pelatihan mental untuk kelak terjun langsung ke masyarakat.Selain itu, program kerja yang tercatat belum terlaksana, maka haruslah menjadi prioritas bagi kepengurusan kedepan.
Dalam pemilihan pengurus, KH Yasin Nawawi menyarankan agar dewan formatur juga menyertakan dewan zuriah dan demisioner, agar lebih efisien dan tepat dalam pemilihan rekan pengurus sesuai dengan fashion-nya.
Setelah LPJ selesai, dilanjut pemilihan ketua umum Pondok Pesantren An Nur Ngrukem masa khidmat 2021-2023. Melalui diskusi singkat dari dewan zuriah mengenai calon yang sudah diajukan, dewan zuriah memutuskan untuk ketua umum Pondok Pesantren An Nur Ngrukem masa khidmah 2021-2023 adalah saudara Ahmad Sangidu, S.Pd dan untuk ketua komplek putri pusat Ponpes An Nur Ngrukem adalah saudari Nur Faizah, S.Pd.
Dengan terpilihnya ketua baru dan dibentuknya susunan kepengurusan yang baru, maka pada hari Kamis (28/1) dilaksanakan pelantikan yang bertempat di Musala dan Pendopo Pondok Pesantren An Nur Pusat Putra. Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan dilanjut dengan penandatanganan serah terima jabatan oleh KH Muslim Nawawi selaku pengasuh Pondok Pesantren An Nur Ngrukem Pusat Putra, Muhammad Tamyis selaku ketua umum demisioner dan Ahmad Sangidu selaku ketua umum terpilih dan KH Mu’thi Nawawi sebagai saksi dari penandatanganan tersebut.
Acara dilanjutkan dengan pembacaan struktur kepengurusan dan pembacaan sumpah jabatan yang dipimpin oleh KH Muslim Nawawi. Usai pembacaan sumpah jabatan, dilanjut dengan sambutan dari Muhammad Tamyis selaku ketua umum demisioner. Dalam sambutannya, Muhammad Tamyis menyampaikan permintaan maaf dan memberikan ucapan selamat serta semangat kepada rekan-rekan pengurus periode 2021-2023.
Sambutan dilanjutkan oleh Sangidu sebagai ketua umum baru. Dalam sambutannya ia menyampaikan bahwa dalam mengabdi menjadi pengurus adalah salah satu jembatan untuk mencapai rida dari guru, menjadi jembatan keberkahan, maka harus semangat bekerja keras dalam mengabdi agar keberkahan senantiasa menaungi dan berhasil didapatkan.
Sambutan selanjutnya adalah dari KH Muslim Nawawi, yang menyampaikan pesan semangat kepada rekan-rekan pengurus bahwa menjadi pengurus dan mengabdi adalah ladang hikmat yang membuahkan berkah. Meskipun sudah di rumah (boyong) namun niat berhikmat tetap ditanamkan dalam hati. Sekecil apapun jabatan adalah sebuah amanah, maka kinerjanya harus dimaksimalkan.
Dalam berhikmah, tidak boleh mencari-cari amanat, namun ketika diberi amanat, laksanakan dengan semaksimal mungkin. Dan dalam berhikmat, tetap ditanamkan dalam hati untuk menolong adik-adik dalam menuntut ilmu di pesantren, sebab ketika kita mempermudah jalan adik-adik dalam menuntut ilmu, maka insyaallah Allah SWT mempermudah kita pula dalam segala hal.
Selanjutnya, doa penutup. Pada kesempatan kali ini, doa penutup dibacakan oleh KH Mu’thi Nawawi. Dan doa penutup tersebut mengakhiri serangkaian acara pelantikan pengurus baru masa khidmat 2021-2023. Pelantikan kali ini tidak mengundang tokoh masyarakat karena masih pandemi. Dan peserta pelantikan pun tetap memakai masker.