Silaturahmi Prof. Dr. Sayyid Syarif Fadhil Al-Jailani dari Turki: Cicit Ke-25 Syekh Abdul Qodir Al Jailani
www.annurngrukem.com – Kamis, (12/09) Pondok Pesantren An Nur Ngrukem Bantul Yogyakarta mengadakan Haul Akbar Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dan Halaqah Ilmiyah. Menghadirkan Prof. Dr. Sayyid Syarif Fadhil Al-Jailani dari Turki, yang merupakan cicit ke-25 Syekh Abdul Qodir Al-Jailani.
Acara ini diselenggarakan lewat kerja sama dengan Markaz Al-Jailani Indonesia. Acara dimulai pukul 10.00 WIB dengan pembacaan maulid Simtudduror yang dipimpin oleh tim hadrah An Nur. Tamu agung yang ditunggu-tunggu para santri dan tamu undangan hadir pada pukul 11.13 WIB dengan diiringi selawat thola’al badru dan ibadallah.
Dalam acara ini, turut dihadiri oleh seluruh dewan masayikh (baca: dzurriyah) PP. An Nur Ngrukem. Santri PP. An Nur baik santri putra maupun santri putri mulai dari kategori Madrasah Aliyah ke atas, serta masyarakat umum.
Acara ini dibuka dengan sambutan pengasuh PP. An Nur Ngrukem yaitu al-Mukarrom KH. Muslim Nawawi. Beliau menyampaikan selamat datang atas kedatangan Syeik Fadhil di PP. An Nur.
“Kami, segenap dewan masayikh PP. An Nur Ngrukem mengucapkan selamat datang kepada as-Syekh al-Kabir, al-Alim as-Sayyid as-Syarif Fadhil al-Jailani Hafidzallahu ta’ala. Kami mengharapkan keberkahan untuk PP. An Nur ini, yang telah lama didirikan oleh guru kita, al-Maghfurlah Kiai Nawawi Abdul Aziz Rahimallahu ta’ala”. kata KH. Muslim Nawawi dalam sambutannya.
Dalam acara ini, Sayyid Fadhil Al-Jailani mengatakan sangat senang dan memberikan salam kepada seluruh dewan masyayikh PP An Nur, seluruh santri, dan seluruh jemaah. “Setelah berkunjung lebih dari 52 negara dan 400 kota, negara Indonesia merupakan negara yang beliau cintai setelah Turki.
Beliau membuktikan kecintaanya kepada Indonesia dengan menyapa hadirin menggunakan Bahasa Indonesia dan Jawa. “Apa kabar? Kalau saya alhamdulilah baik. Matur nuwun”, lanjutnya. Tentu saja hadirin merasa gembira dan tepuk tangan tidak bisa dihindarkan.
Selama 41 tahun beliau menjelajah dunia untuk mengumpulkan seluruh kitab karya Syekh Abdul Qodir Al-Jailani yang disebutkan dalam ensiklopedia Turki berjumlah sekitar 50-1000 kitab. Namun, yang baru berhasil beliau kumpulkan dan dicetak baru 25 kitab.” jelasnya.
Syekh Abdul Qodir Al-Jailani bukan hanya memiliki keluasan ilmu di bidang Ushuluddin, tetapi beliau juga memahami seluruh ilmu lainnya, seperti Ilmu Sains yang meliputi kedokteran, astronomi, dan lainnya. Beliau mengajarkan kepada muridnya yaitu 13 fan (baca: cabang keilmuan) mulai dari tafsir, hadis, fikih, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Halaqah ilmiah ini bukan hanya menjelaskan sedikit keistimewaan dari Syekh Abdul Qodir Al-Jailani. Melainkan dalam acara ini Sayyid Fadhil Al-Jailani juga memberi Ijazah seluruh kitab karya Syekh Abdul Qodir Al-Jailani seperti Kitab Mukhtashor fi Ulumuddin dan Kitab Selawat Wirid “Basyairul Khoirot”.
Teknik ijazan secara talaqqi, pembacaannya dari mulai awal hingga akhir oleh Agus Muhammad Rumizijat dan Habi Syekh dari Sedayu. Setelah selesai pembacaan kitab tersebut, beliau memberikan ijazahnya dan ditutup dengan doa.
Di samping itu, beberapa bab yang penting beliau perjelas. Seperti ketika sampai di bab iman, beliau menambahi, kalau baru Islam saja maka masih ada kecondongan mudah terpengaruh berbuat maksiat. Berbeda kalau sudah iman, pasti sudah tidak akan bisa terpengaruh oleh maksiat.
Iman juga bisa hilang sebab dua hal, yaitu: zina dan minum khamr. Kalau pelaku zina, ada serupa awan yang berada di atasnya dan menggerogoti iman pelaku zina tersebut. Sedangkan pemabuk (baca: suka minum khamr) ketika mati waktu minum bisa disebut kafir.
Acara selesai pada pukul 13.45 WIB. Setelah dari PP. An Nur, beliau langsung menuju kampus Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta. (Jamal/Hendra)