Ta’aruf Santri Baru 2021: Cara Menggapai Keberkahan Ilmu
www.annurngrukem.com – Pondok Pesantren An Nur mengadakan Forum Ta’aruf Santri (FORTASI) baru pada Jumat (1/10) kemarin. Acara ini hanya dihadiri para santri baru saja, baik putra maupun putri. Acara FORTASI berlangsung setelah para santri datang ke pondok secara bergelombang karena pandemi.
Acara dimulai pukul 08.00 WIB dan berlangsung di aula lantai 3. Santri yang mengikuti mulai dari jenjang MTs, MA, tahasus, dan mahasiswa di setiap komplek. Acara berlangsung internal dan disiarkan langsung lewat Youtube, agar wali santri dapat mengikuti dari rumah masing-masing.
Dimulai dari pembukaan oleh MC disambung pembacaan Kalam Ilahi. Selanjutnya, beberapa sambutan. Sambutan pertama disampaikan oleh ketua pondok, Ahmad Sangidu. Adapun sambutan kedua diberikan oleh perwakilan wali santri, bapak kiai Nurohman. Dan sambutan ketiga dibawakan oleh pengasuh pondok, KH Muslim Nawawi.
Pengasuh memberikan motivasi kepada para santri baru. Beliau menceritakan bahwa orang besar itu terlahir salah satunya karena jauh dari orang tua, jauh dari keluarganya. Beliau mencontohkan Nabi Muhammad SAW, yang sudah jauh dari orang tua. Bahkan Nabi Muhammad SAW belum lahir sudah ditinggal wafat ayahandanya. Lalu, enam tahun umur nabi juga ditinggal oleh ibundanya.
“Secerdas apapun kalau hanya di rumah, ilmumu tidak maksimal” jelas KH Muslim Nawawi.
Berikutnya, ada acara perkenalan dewan dzuriyah atau keluarga dari Almagfurlah Simbah KH Nawawi Abdul Aziz. Pada sesi ini, Agus Sabiq Abqori ditunjuk sebagai pemandu untuk mengenalkan keluarga besar An Nur.
Turut hadir pada kesempatan kali ini, ada KH Yasin Nawawi, KH Mukthi Nawawi, KH Muslim Nawawi, KH Nurhadi Anwar, Nyai Hj Umi Azizah Nawawi, Nyai Hj Binti Nafi’ah, Ny Hj Thoyyibatus Sariroh, Ny Hj Luailik Muthi’ah, Agus Adib, Agus Makhrus, Agus Izzatu Muhammad, Agus Sabiq Abqorie, Ning Mila Nadia dan Ning Isna Fatimatuzzahro.
Empat dari 11 putra Almaghfurlah Simbah KH Nawawi Abdul Aziz mukim di Ngrukem, mengasuh masing-masing komplek di Pondok Pesantren An Nur. Perlu diketahui, semua putra-putri Almaghfurlah Simbah KH Nawawi Abdul Aziz di luar Ngrukem telah berdakwah dengan mendirikan pondok pesantren di daerah masing-masing.
Usai perkenalan, disambung acara pesan-pesan pengasuh yang disampaikan oleh KH Yasin Nawawi. Beliau bercerita tentang alumni pesantren yang telah sukses di masyarakat dan beberapa santri yang gagal bahkan tidak berguna di masyarakat sekitarnya.
KH Yasin Nawawi menyebutkan ilmu yang bermanfaat dan barakah itu tidak bisa dinilai dari hasil akhir. Akan tetapi, justru sejak awal mencarinya, apakah mencari dengan baik, niat yang benar karena ikhlas, tertib, disiplin. Itulah kuncinya. Sebab ilmu yang bermanfaat itulah yang akan menyelamatkan di dunia dan akhirat.
Beliau mencontohkan para alumni An Nur yang tertib di pondok, meski tidak punya ilmu banyak, tetapi justru di masyarakat malah mendapatkan keberkahan. Ketika di rumah jadi tokoh besar di masyarakatnya. Ada juga yang di pondok cerdas, tapi suka melanggar qonun menjadikan ilmunya tidak berkah. Sehingga di masyarakat malah tidak terpakai, tidak bermanfaat di masyarakat.
“Jangan pernah melanggar peraturan meskipun kecil, ilmunya bisa tidak bermanfaat, tidak berkah!” pesan KH Yasin Nawawi.
Acara selesai pukul 10.30 WIB dengan ditutup doa oleh KH Mu’thi Nawawi. Para santri Kembali ke komplek masing-masing dan santri putra persiapan menuju masjid untuk menunaikan salat Jumat.
Siangnya, acara diawali pukul 13.30 dengan pengenalan profil lembaga oleh panitia. Para santri disuguhi video agar melihat lebih banyak profil Lembaga Al Ma’had An Nur. Lalu, dilanjutkan dengan seminar motivasi.
Tahun ini, seminar motivasi dibawakan oleh kepala sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI), Anis Sulhan Fadlil, M.Pd. Rekam jejak kesuksesan beliau berawal ketika menjadi santri, salah satunya santri An Nur. Beliau aktif di berbagai organisasi bahkan pernah menjabat sebagai ketua Pondok Pesantren An Nur periode 2017-2019.
Selesai menjabat ketua pondok, para pengasuh Pondok Pesantren An Nur memberikan amanah untuk menjabat sebagai kepala sekolah MI Al Mahad An Nur sampai sekarang.
Beliau bercerita tentang KH Ashim Nawawi yang ilmunya laduni. KH Ashim Nawawi ketika di Pondok Ploso mengaku tidak bisa apa-apa. Cuma beliau berusaha sekuat mengkin tidak melanggar qonun pondok. Pulang di An Nur, sama Simbah KH Nawawi didawuhi mengajar kitab Jalalain. Akhirnya mendadak beliau bisa.
Acara selesai pukul 15.00 WIB dilanjutkan dengan quiz dari panitia. Beberapa pertanyaan sudah disiapkan panitia. Bagi santri yang bisa menjawab, maka akan mendapatkan dooprize. Total santri baru yang mengikuti acara ini ada sebanyak 472 santri.