Sastra

The Umbrella 2

“apa kita sudah sampai?”tanya Haruto dengan bibir tertarik keatas. Ia tak sabar. Kejutan apa yang akan orangtuanya berikan.

“sebentar lagi. Apa kau tak sabar dengan kejutannya?.”

Haruto meng-iyakan pertanyaan ibunya. Jantungnya berdebar amat kencang. Ini akan menjadi yang pertama dalam hidupnya.

 

Krak-krak.

Suara ban mobil yang beradu dengan bebatuan membuat tubuh Haruto sedikit terguncang. Ini adalah tempat yang tak asing baginya. Bebatuan yang selalu ia tapaki tanpa alas kaki jika sedang ingin menyendiri disore hari.

Ini arah menuju taman didaerahnya dulu. Taman adalah tempat yang dapat membuatnya tenang. Udara lembut yang menyapu rambut hitamnya, juga aroma manis bunga yang aada disekelilingnya. Biasanya Haruto akan berbaring diatas rumput Hijau dibawah rindangnya pohon sakura lalu menceritakan segala keluh-kesahnya sampai tak sadar matahari telah terbenam.

jaa. Kita sudah sampai.”wanita itu membuka pintu. Menarik tangan Haruto keluar dari mobil. Menuntun putranya berjalan diatas bebatuan agar tak tersandung.

“ibu akan menghintung mundur. Bilangan kesatu,my son boleh membuka penutup mata.”ibu dan ayahnya menjauh dari tempat Haruto berdiri. Bersiap memberi kejutan.

san,nii,ichi.”

Tepat hitungan pertama Haruto membuka penutup matanya.

tanjoubi omedetou,Haruto-kun!.”sorak ayah dan ibunya berbarengan.

Pupil matanya membesar. Menangkap pemandangan yang jarang baginya. Balon-balon berbentuk huruf ‘H’,’B’,DAN ‘D’.  Diatas rumput tergelar karpet piknik dengan motif kotak-kotak yang penuh dengan makanan ringan diatasnya. Juga sebuah kue tart berselai strawberry bertuliskan,

‘HAPPY BIRTHDAY HARUTO’. Tertancap disana lilin berbentuk angka satu dan enam.

Ini adalah kejutan ulangtahun. Tapi kenapa yang ke-16?. Dan bukankah ini bulan September?. Bukankah seharusnya dirayakan lima bulan yang lalu?.

Cepat-cepat ia rogoh sekunya. Mencari benda berbentuk persegi panjang miliknya guna melihat kalender. Ah,benda itu tertinggal didalam mobil.

READ   Selamat, untuk “Selamat Tinggal”

Ibunya yang melihat Haruto sedang kebingungan segera memegangi pundak putranya.

“ada apa my son?. Apa kau tidak senang dengan kejutannya?.”

Haruto menggeleng. Ia senang,sangat senang malah. Hanya saja ia kebingungan dengan situasi saat ini.

“aku sangat senang,okaasan,ottosan. Tapi,bukankah kalian merayakannya lima bulan yang lalu. Bulan ini aku tidak berulangtahun. Dan ini sudah bulan September.” Haruto memandang ayah dan ibunya bergantian.

“apa yang kau maksud putraku. Sekarang tanggal 5 April, hari ulangtahunmu!. Bagaimana kau bisa lupa?.” Tangan ayahnya mengacak rambut kepala Haruto,sambil tertawa.

Haruto benar-benar bingung. Ia mamatung,mencerna apa yang telah ia lalui. Apakah aku berjalan mundur?. Atau waktu yang berjalan mundur. Segera mengangkat tangan kirinya. Tidak,jamnya masih baru. Dan jarumya berjalan dengan normal. Lalu ia mencoba untuk berjalan. Sama saja,ia tetap berjalan maju bukannya mundur. Apa yang sebenarnya terjadi?.

Segera ia bersihkan pikiran negatifnya saat ayahnya memanggilnya untuk mendekat.

“kemari putraku,ayah punya hadiah spesial untukmu.”pria itu berjalan mendekati pohon sakura yang menaungi karpet piknik. Disana terdapat bungkusan besar dengan pita merah yang melilit.

“bukalah,”menyodorkan benda besar itu pada Haruto.

Haruto mengangguk,mengalihkan barang itu pada tangannya. Membuka lembar demi lembar yang membungkus dengan hati-hati. Saat itu juga ia ingin melompat. Benda itu kini telah terbuka setengahnya. Playstation 4!. Ia menginginkan barang itu sejak lama,tapi tak cukup berani meminta pada orangtuanya walaupun mereka tak akan menolak oermintaannya.

sugoi!.” Haruto tersenyum lebar kepada orangtuanya. Memamerkan giginya yang rapi.

Tangannya kembali membuka bungkusan yang tersisa.

arigatou okaasa,ottosan.”

Orangtuanya membuka tangan mereka lebar-lebar,menawarkan pelukan kepada putranya. Ini benar-benar seperti mimpi yang menjadi kenyataan,pikirnya saat berpelukan dengan kedua orang itu.

READ  Surat Cinta dari Putri Pertama

 

Bersambung…

_________________________________

Penulis: Masyithoh Azzahra

annurngrukem

Admin website. Pengurus Pondok Pesantren An Nur. Departemen Multimedia Bidang Informasi dan Teknologi.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelayanan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!
Hai, ada yang bisa saya bantu??