Vaksin Untuk Jaga Kyai: 1.614 Santri Ikuti Vaksinasi Massal
www.annurngrukem.com – Dampak adanya pandemi Covid-19 di tahun 2021 cukup meresahkan. Dari tahun 2020 hingga saat ini, korban terdampak Covid-19 masih saja bertambah. Satuan Tugas (Satgas) penanganan Covid-19 pemerintah terus-menerus mengedukasi masyarakat Indonesia tentang pentingnya menjaga protokol kesehatan.
Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya kasus dampak Covid-19, tingkat kesembuhan masyarakat Indonesia juga terus bertambah. Terlebih di tahun 2021 ini, Pemerintah Daerah seperti Dinas Kesehatan menggelar vaksinasi gratis untuk masyarakat Indonesia. Kegiatan ini tidak lain untuk membentuk herd immunity di Indonesia.
Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul terus mengajak masyarakat sekitar mematuhi protokol kesehatan dan membuka kesempatan vaksinasi. Hal ini sangat membantu dalam meminimalisir dampak mewabahnya Covid-19.
Pada hari Kamis (19/8) hingga Sabtu (21/8) Pondok Pesantren An Nur Ngrukem mengadakan vaksinasi kepada seluruh santri baik putra maupun putri. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada santri yang belum pernah mendapatkan vaksin. Dalam kegiatan ini, Pondok Pesantren An Nur Ngrukem bekerja sama dengan PBNU, BAZNAS, TNI, KODIM, KOREM 072 dan Dinas Kesehatan Bantul, dan berbagai pihak lainnya.
Pelaksanaan vaksinasi bertempat di lobi kampus IIQ An Nur Yogyakarta. Terdapat 1500 kuota yang disediakan dari TNI, sehingga proses vaksinasi memakan waktu tiga hari. Dua hari berturut-turut untuk para santri An Nur. Hari selanjutnya untuk pondok selain An Nur. Untuk hari pertama yakni berhasil mencapai 546 dosis vaksin. Lalu, hari kedua masih diutamakan untuk santri An Nur, yang berhasil menyelesaikan 530 dosis.
Hari ketiga yakni ada beberapa dzuriyah An Nur yang mengikuti vaksinasi ini. Pada hari ketiga ini, Sabtu (21/8), adalah Ponpes di daerah Bantul. Turut serta Pondok Pesantren Nurul Anwar Sahawan, Al-Anwar Ngrukem, Al-Mahalli, Binaul Ummah, Al-Muhsin II, Nahdatusy Syu’ban, dan lainnya dengan total 538 dosis vaksin. Total keseluruhan melebihi target awal yakni terdapat 1.614 vaksin yang digunakan.
Pada vaksinasi hari pertama, mendapat kunjungan langsung oleh Komandan Denkesyah, Letnan Kolonel Ckm (K) dr. Virni Sagita Ismayawati MARS. Kunjungan tersebut bertujuan untuk mengecek kelancaran kegiatan yang berlangsung.
Di hari ketiga, acara vaksinasi dihadiri oleh Bupati Bantul, H Abdul Halim Muslih dan ketua Yayasan Pondok Pesantren An Nur, KH Yasin Nawawi. Kehadiran kedua tokoh masyarakat ini juga bertujuan untuk meninjau pelaksanaan kegiatan vaksinasi. Tim BAZNAS dan Satgas NU Peduli Covid-19 turut menyaksikan meriahnya vaksinasi santri pada hari terakhir, Sabtu (21/8).
“Selama proses vaksinasi terdapat sekitar 30 santri yang turut membantu pelaksanaan vaksin ini. Ada yang membantu bagian registrasi, cek suhu dan tensi serta bagian observasi”, ucap Bahrul Amiq selaku ketua Satgas Ponpes An Nur. Santri yang turut membantu proses kegiatan adalah santri yang sudah mendapat pelatihan khusus, sehingga tidak sembarangan dalam melaksanakan tugasnya.
Adapun prosedur pemberian vaksinasi santri melewati beberapa tahap pemeriksaan. Pertama, melakukan registrasi ulang bagi santri yang telah melakukan pendaftaran. Setelah melakukan registrasi, santri menuju tempat skrining untuk pengecekan kesehatan.
Pada tahap kedua peserta akan diperiksa tekanan darah dan pengecekan suhu badan. Setelah melakukan pemeriksaan tekanan darah dan suhu badan peserta menuju pada tahap ketiga yakni screening. Pada tahap screening peserta akan diberikan beberapa pertanyaan dasar, seperti “Apakah sebelumnya pernah terinfeksi Covid-19 atau tidak?”, “Pernah melakukan kontak dengan penderita Covid-19?”, “Adalah riwayat penyakit dan alergi terhadap obat-obatan”, dan lain sebagainya.
Jika kondisi tubuh peserta vaksinasi dinyatakan sehat, maka peserta akan dipersilahkan menuju tahap empat, yakni suntik vaksin. Namun jika kondisi tubuh dinyatakan kurang sehat, maka peserta akan diberikan waktu istirahat 30 menit dan kembali lagi ke tempat screening. Namun jika tetap dinyatakan kurang sehat setelah 30 menit, maka peserta tidak bisa melakukan vaksinasi dan dipersilahkan istirahat alias pulang.
Setelah melakukan vaksinasi di tahap empat, peserta akan menuju ke tahap lima yakni tempat obsevasi. Tahap observasi berguna untuk melihat reaksi yang timbul setelah vaksinasi selama kurang lebih 15 menit. Jika peserta tidak ada keluhan maka peserta menuju tempat pencatatan resmi telah melakukan vaksinasi dan diperbolehkan pulang.
“Alhamdulillah, walau sempat sedikit pusing dan mual karena efek vaksin, saya sangat bersyukur dengan adanya vaksinasi ini. Insyaallah setelah vaksin daya tahan tubuh saya dan santri yang lain akan lebih kuat”, ucap Ustadz Arman Maulana pasca vaksinasi.
Kegiatan vaksinasi santri berjalan dengan lancar dan tanpa kendala. Walaupun terdapat beberapa santri yang lemas pasca vaksinasi namun semua dapat tertangani dengan cepat. Antusias santri terhadap adanya kegiatan vaksinasi sangatlah besar, hal ini dibuktikan dengan melebihnya jumlah target vaksin yang sudah direncanakan.
“Alhamdulillah para santri sangat antusias terhadap kegiatan vaksinasi ini. Terima kasih kepada seluruh lembaga yang sudah membantu berlangsungnya vaksinasi ini. Semoga daya tahan santri menjadi lebih kuat dengan adanya vaksinasi. Amin”, ucap Ahmad Sangidu selaku ketua Pondok Pesantren An Nur. Acara vaksinasi ditutup dengan berfoto bersama antara KOREM 072 dengan jajaran santri yang bertugas. Semoga dengan adanya vaksinasi santri dapat menjaga tingkat kesehatan baik santri maupun kyai, seperti jargon yang ada “Santri Sehat, Indonesia Kuat. Vaksin Untuk Jaga Kyai !”.