Ada Hiasan Sekatenan di Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW
www.annurngrukem.com – Tahun ini, perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW Nampak berbeda dari tahun sebelumnya. Komplek Pusat baik putra maupun putri mengadakan pembacaan Maulid al-Barzanji pada malam Selasa (18/10) bakda Isya. Acara diawali dengan mauizah kisah tentang Nabi Muhammad SAW oleh pengasuh, KH Muslim Nawawi.
Beliau menceritakan betapa agung Nabi Muhammad SAW. Dalam suatu kisah, diceritakan Abdullah adalah ayah Nabi yang disukai semua masyarakat Mekah terutama kaum perempuan. Singkat cerita, Abdullah menikah dengan Aminah. Lalu Aminah hamil. Lantas, Siti Aminah justru yang lebih banyak disukai.
“Kenapa Abdullah begitu banyak yang suka, sampai perempuan Mekah tergila-gila? Karena Abdullah sedang membawa ‘Nur’ Muhammad. Maka setelah “Nur’ Muhammad itu pindah ke Aminah, Abdullah jadi orang biasa. Justru Aminah yang lebih disukai” cerita KH Muslim Nawawi.
Dalam kisah lain disebutkan, Abu Lahab setiap Senin mendapatkan ringan siksaannya. Sebab, sewaktu Nabi Muhammad SAW lahir, Abu Lahab begitu bahagia, senang, gembira. Bahkan karena saking gembiranya, Abu Lahab langsung memerdekakan budaknya.
“Senang dengan maulidurrasul adalah perkara yang mendatangkan kebaikan” lanjut KH Muslim Nawawi.
Usai mauizah, acara dilanjutkan dengan pembacaan Maulid al-Barzanji. Acara berlangsung di aula lantai tiga yang diikuti seluruh santri komplek pusat baik putra maupun putri. Pembacaan maulid dipimpin oleh tim hadroh putra. Acara selesai pukul 22.00 dan akan dilanjutkan pada pagi bakda Subuh.
Usai jamaah salat Subuh, acara maulid kembali digelar. Namun, acara berlangsung putra sendiri dan putri sendiri, tidak lagi satu majelis. Pada kesempatan pagi ini, acara tidak terdapat mauizah dari pengasuh.
Putra pusat melangsungkan acara pembacaan kitab Simthudduror. Kali ini, pembacaan maulid langsung dipimpin oleh pengasuh KH Muslim Nawawi. Usai pembacaan maulid, para santri putra diberi burjo dan Endog Abang. Menurut tradisi sekaten, Endog Abang salah satu simbol sebagai kelahiran kembali untuk kehidupan yang lebih baik.
Selain itu, usai pembacaan Simthudduror, para santri putra berebut jajanan yang sudah disiapkan pengurus. Jajanan digantung di pendopo komplek pusat. Ada juga beberapa lembar amplop yang ikut digantung bersampingan dengan jajanan lima ratusan itu. Setelah itu, para santri bisa bermain dan olahraga karena KMB Madrasah Formal dan Diniyah libur.
Lain halnya santri putri komplek pusat semarakan hari kelahiran Nabi dengan meriah. Tidak hanya terdapat acara pembacaan shalawat, tetapi diadakan juga acara kado silang dan pembagian telur merah. Dimulai dari tanggal 6 Hijriah, santri putri memulai perayaan maulid Nabi dengan pembacaan Simthudduror setiap malam, yang bertempat di ndalem Ny. Hj. Lilik Nur Kholida, pengasuh komplek putri pusat, terletak di kompleks Attariq, komplek kategori anak-anak MI.
Pembacaan maulid Simthudduror dilaksanakan secara bergilir dengan petugas dari setiap komplek. Tepat pada malam terakhir, malam 12 Rabi’ul Awal ditutup oleh petugas dari komplek Al Jadidah dan Al Hikmah. Sedangkan selain anggota komplek yang bertugas, mengikuti acara maulid di aula lantai tiga bersama santri putra.
Puncak acara dilaksanakan pada Selasa pagi yang bertempat di halaman putri pusat. Malam sebelum puncak acara, panitia mempersiapkan berbagai macam persiapan. Seperti penataan panggung utama, pendataan kado silang, pembuatan telur merah, dan sebagainya.
Penataan panggung utama, dengan merangkai bunga dan mempersiapkan beberapa perlengkapan lainnya. Untuk pendataan kado, para santri mengumpulkan kado di kantor, perwakilan setiap kamar, untuk dibagi acak esoknya. Sedangkan pembuatan telur merah dipandu oleh juru masak. Dengan menggunakan telur ayam yang diberi pewarna merah, dan ditusuk dengan lidi ukuran panjang lengan yang dihias dengan kertas warna warni, membuat lebih meriah.
Antusias para santri pada puncak acara sangat luar biasa. Sejak bakda Subuh, para santri sudah bersiap-siap dengan mengenakan pakaian serba putih. Acara dimulai dengan penampilan hadroh dari grup Ahbabuz Zahro, kurang lebih pada pukul 05.30 WIB. Pembacaan maulid Simthudduror dibuka langsung oleh Ny. Hj. Lilik Nur Kholida, dipimpin oleh beberapa santri yang ditunjuk. Sebelum acara ditutup, Ny. Hj. Lilik Nur Kholida menyampaikan beberapa pesan.
“Alhamdulillah, sekarang sudah tiba hari, dimana Nabi dilahirkan. Semoga kita benar-benar diakui sebagai umatnya. Oh iya, mengapa kok kita memakai simbol telur merah? Seperti kalo di sekaten itu, jadi arti dari telur merah yang ditusuk ini, telur itu arti kelahiran, merah adalah kesejahteraan, dan tusuknya adalah hubungan hamba dengan Allah. Jadi secara keseluruhannya, di hari kelahiran Nabi ini, semoga kita semakin baik hubungan dengan Allah dan rasulnya sehingga mencapai kesejahteraan lahir maupun batin.” jelas Ny. Hj. Lilik Nur Kholida.
Sedangkan untuk kado silang, kata beliau, diniatkan untuk sedekah atas nama Nabi Muhammad, dari umat Nabi Muhammad untuk umat Nabi Muhammad. Kado yang dipersiapkan para santri sangat beragam dan unik. Dari mulai isinya sampai cara membungkusnya. Semua santri diwajibkan membuat kado. Total kado kurang lebih 900 kado.
Acara ditutup dengan pembagian telur merah dan kado silang, diiringi shalawat dari grup hadroh Ahbabuz Zahro. Acara selesai pada pukul 08.30 WIB. Tampak para santri sangat bersuka cita dengan rangkaian acara maulid tahun ini.
“Seneng banget sama acaranya. Ada telur merah, tambah membuat suasana sekaten banget. Ada kado silang juga. Alhamdulillah, bahagia banget. Harapannya, kita benar-benar diakui umatnya, dan perayaan tahun-tahun selanjutnya juga seperti ini, amin.” tutur Khulud, salah satu santri An Nur putri.