Artikel

Rahasia Bacaan Basmalah

www.annurngrukem.com – Kitab Kifayatul Adzkiya Wa Minhajul Asfiya adalah kitab yang mengkaji Ilmu Tasawuf. Dalam kitab ini di jelaskan bahwa Ilmu Tasawuf adalah ilmu yang digunakan untuk mengetahui keadaan dan sifatnya hati. Kitab ini ditulis oleh Syekh Abu Bakar bin Muhammad Syata’. Kifayatul Atqiya’ merupakan syarah dari kitab Manzhumah Hidayat al- Adzkiya ila Tariq al-Auliya.

Ilmu tasawuf ibarat ruh pada diri manusia dan hukum mempelajari ilmu tasawuf adalah fardhu ain. Sasaran ilmu tasawuf adalah qalbu/ hati. Selanjutnya buah atau tujuan dari ilmu ini adalah, agar hati menjadi bersih dan tidak tergantung pada perkara dunia, juga agar hati merasa senang dan gembira beribadah kepada Allah SWT.

Pembahasan awal kitab ini mengenai bacaan “Bismillah”. Mengapa bismillah diawali dengan huruf ba’? karena ba’ merupakan huruf syafawi yang jika diucapkan maka mulut akan terbuka. Dalam Al-Qur’an dikisahkan bahwa manusia pertama kali membuka mulut mengeluarkan huruf ba’ pada lafal bala syahidna, dalam ayat “alastu birabbikum, qaaluu bala syahidna” yang artinya: “Bukankah Aku ini Tuhanmu? “ mereka menjawab, “(Betul, Engkau Tuhan kami), kami bersaksi” (QS Al-A’raf ayat 172).

Dijelaskan  Bismillah mengandung 3 huruf, yakni ba’, sin dan mim. Pada huruf pertama yakni ba’ sebagai keindahan Allah. Sin sebagai keagungan Allah dan mim sebagai keluhuran Allah. Sedangkan pendapat ulama lain, mengatakan bahwa ba’ merupakan tangisan orang yang bertaubat, sin sebagai lupa atau lalainya orang yang pelupa dan mim merupakan ampunan Allah terhadap orang-orang yang berdosa.

Menurut ulama tasawuf dalam bismillah terdapat susunan huruf ba’ dan kata ismun, dimana seharusnya setelah huruf ba’ terdapat huruf alif. Namun huruf alif tersebut dibuang, dikarenakan huruf alif merupakan simbol gumede atau sombong, dan diganti dengan huruf ba’ yang merupakan simbol tawadhu’. Alasan logis lainnya, jika alif tidak dibuang maka akan sulit mengucapkannya ataupun membacanya.

READ  Tanggal; Akhir dari Kaki yang Tertinggal

Selanjutnya, Allah menjanjikan pada manusia bahwasannya barang siapa berzikir kepada-Nya dengan hati yang bersih dan tanpa prasangka riya’ dengan membaca bismillah maka Allah akan memberi minuman surga yang berasal dari 4 sungai, di mana dari  keempatnya mengalir sumber air yang berbeda. Adapun sungai yang pertama mengalir air murni, yang kedua air susu, ketiga khamr dan keempat adalah madu.

Dikisahkan dalam sebuah hadis dalam peristiwa Isra’, Nabi Muhammad SAW melihat 4 sungai yang mengalir, dan keempat sungai tersebut berisikan air murni, susu, khamr dan madu. Kemudian Nabi bertanya kepada malaikat Jibril, dari mana datangnya  dan menuju kemana air sungai tersebut?. Kemudian Jibril menjawab air tersebut mengalir menuju telaga Kausar, namun malaikat Jibril tidak mengetahui dari mana datangnya.

Kemudian Nabi berdoa kepada Allah SWT agar ditunjukkan pengetahuan tersebut dan datang satu malaikat dengan mengucap salam dan mempersilakan Nabi menutup mata. Setelah itu Nabi dipersilakan membuka mata dan sampailah beliau di bawah sebuah pohon. Di sana Nabi melihat kubah yang dibawahnya mengalir 4 sungai dan kubah tersebut terbuat dari intan permata dan pintunya yang terbuat dari emas.

Namun, pintu kubah tersebut terkunci dan nabi mengurungkan niatnya untuk memasuki kubah tersebut. Lalu malaikat bertanya, “Mengapa Engkau tidak masuk wahai Rasulullah?”. Nabi menjawab: “Bagaimana aku akan masuk sedangkan pintunya terkunci dan aku tidak punya kuncinya”. Malaikat menjawab: “ kuncinya adalah bacaan Bismillahirrahmanirrahin”.

Nabi kemudian memasuki pintu kubah dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim kemudian beliau melihat terdapat 4 tiang yang di atasnya terdapat lafaz Bismillahirrahmanirrahim. Pada salah satu tiang mengalir air murni yang berasal dari huruf mim nya kata bismi, air susu mengalir dari huruf ha nya kata Allah, khamr mengalir dari huruf mim nya Ar Rahman dan madu mengalir dari mim nya kata Ar Rahim.

READ  Hari Asyura: Peringatan Hari Raya Anak Yatim

___________________________________

*Pengajian kitab Kifayatul Atqiya’ yang diampu oleh Agus Minanullah, di musala komplek  Khodijah selama bulan Ramadhan 1442 H.

Penulis: Minna                 

annurngrukem

Admin website. Pengurus Pondok Pesantren An Nur. Departemen Multimedia Bidang Informasi dan Teknologi.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close
Back to top button
WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelayanan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!
Hai, ada yang bisa saya bantu??