Bunda “R.A Kartini”
Karya: Must_ruroh & Halimah
Sudah berapa tahunkah ?? Perjuangan seorang Bunda bangsa yang tidak mementingkan kepribadiannya, yang membuang jauh Apa itu namanya keningratan ? yang tidak mau terbelenggu dalam tatanan, yang mengkodratkan Beliau menjadi sosok wanita.
Beliau menangis hatinya pun tersayat sampai
beliau tidak kuasa menahan gejolak untuk mengeluarkan kaumnya dari belenggu
yang menyesakkan dada karena adanya adat istiadat, kultur, dan tradisi
yang membuangnya dari dunia. Seperti ucapan “Seorang wanita tidak perlu
mengenyam pendidikan yang tinggi karena fitrahnya tetap berada di
belakang (Dapur)”.
Relakah kau, kaum hawa ??????!!!!
Tersenyunlah dengan bangga Wahai Ibu Kartini.
Jerih payah yang kau lakukan, keringat yang kau cucurkan, semangat yang kau
serukan tidak terbuang sia-sia karena sampai sekarang masih dirasakan oleh
kaummu.
Bersyukurlah!!! Wahai kaum Hawa… sekarang pun kau masih
merasakan perjuangan beliau, jangan kau nodai perjuangan beliau dengan
keegoisanmu akan karier yang kau inginkan, jangan turuti hawa nafsumu yang
ingin menafikan kaum adam. Jangan kau lupakan tugas kewajibanmu sebagai seorang
IBU yang mendidik anak-anakmu, jangan kau telantarkan mereka karena mereka
adalah amanah yang diberikan Sang Maha Pencipta sebagai pelengkap keharmonisan
keluargamu.
Wahai kaum hawa, yakinlah akan cita-cita yang akan kau raih!
Janganlah kau putus asa. Kobarkan semangat KARTINIMU di dadamu. Perjuangkanlah
selalu kaummu sampai titik nadimu berhenti.
Gantunglah cita-citamu 5 cm di depan
keningmu. JANGAN sampai menempel di keningmu. Pastikanlah tetap menggantung 5
cm di depan keningmu Agar kedua penglihatanmu dapat memandangnya, sehingga
keinginan itu tetap ada 5cm di depan keningmu sampai apa yang kau inginkan
tercapai. (5 cm karya Donny Dirgantoro )