Pembukaan Kegiatan Ramadan: Aktualisasi Diri Menggapai Ridho Ilahi
www.annurngrukem.com – Senin (5/4) Pondok Pesantren An Nur Ngrukem melaksanakan acara pembukaan kegiatan “Ramadan Fil Ma’had” dengan tema “Aktualisasi Diri Menggapai Ridho Ilahi”. Acara ini diselenggarakan di aula 3 putra yang dihadiri oleh seluruh santri putra dari komplek pusat. Acara dimulai setelah jamaah salat Isya.
Adapun santri putri pusat serta santri dari komplek cabang ikut serta secara virtual. Pembukaan kegiatan Ramadan ini disiarkan langsung melalui akun YouTube annurngrukem channel. Dalam acara ini juga dihadiri K.H. Muslim Nawawi selaku pengasuh Pondok Pesantren An Nur Ngrukem.
Acara diawali dengan selawat yang dibawakan oleh tim hadroh An Nur Pusat dan dilanjutkan pembukaan dengan surah al-Fatihah yang dipimpin oleh MC. Dilanjutkan acara yang kedua yakni pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang dibawakan oleh saudara Ibnu Ahsinul Umam.
Acara selanjutnya yakni sambutan yang diawali oleh ketua panitia kegiatan “Ramadan Fil Ma’had”, Dwi Nur Hasan. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa seluruh santri diharapkan mengikuti kegiatan Ramadan dengan tertib dan khusyuk, berlomba dalam kebaikan serta mengaktualisasi diri untuk menggapai rida Ilahi. Untuk membangkitkan semangat maka kita perlu berlomba-lomba menjadi santri tauladan.
Sambutan yang kedua disampaikan oleh ketua Pondok Pesantren An Nur, Ahmad Sangidu. Dalam sambutannya, Sangidu menyampaikan bahwa seluruh santri diharapkan mengikuti kegiatan “Ramadan Fil Ma’had” dengan semangat, untuk yang Tahfidz kejar tayang tes hafalan, untuk yang Binadzarsegera diselesaikan sambil menambah hafalan.
Tingkatkan semangat ibadah selama momentum Ramadan sebagai kado terindah untuk kedua orang tua ketika pulang nanti. Selain itu, Sangidu juga menyampaikan bahwa syarat wajib untuk bisa pulang adalah kesehatan. Apalagi yang hendak pulang jauh seperti santri luar Jawa.
Acara dilanjutkan dengan mauizah hasanahsekaligus pembukaan secara resmi kegiatan “Ramadan Fil Ma’had” oleh K.H. Muslim Nawawi. Dalam mauizah hasanah, K.H. Muslim Nawawi menyampaikan bahwa dengan dibukanya acara kegiatan “Ramadan Fil Ma’had” adalah pertanda bahwa kita segera tiba di bulan suci Ramadan.
Sebagian ulama mengatakannya sebagai Sayyidu al-Syuhur atau tuannya bulan, bendorone wulan, sebagaimana hari Jumat adalah Sayyidu al-Ayyam atau tuannya hari. Bulan Ramadan adalah bulan yang mulia, yang mana di awal bulan berisi rahmat, di tengah bulan berisi pengampunan dan di akhir bulan berisi tiket bebas dari api neraka.
Selain itu, bulan Ramadan merupakan bulan untuk meningkatkan amal ibadah karena di bulan ini Allah SWT melipatgandakan seluruh amal ibadah. Ibadah sunah diberi pahala setara dengan ibadah wajib dan ibadah wajib diberi pahala 70 kali lipat dari pahala pada umumnya.
Bahkan seperti dalam keterangan-keterangan yang lazim kita dengar, ada yang menyebutkan bahwa tidur ketika puasa adalah sebuah ibadah. Keterangan ini terkadang menjadi pegangan para santri saat mengaji, kadang mereka tertidur agar mendapat dua pahala secara bersamaan yakni pahala mengaji dan pahala tidur.
Walaupun tidur saat puasa mendapat pahala, namun alangkah baiknya digunakan untuk beribadah agar waktunya tidak sia-sia dan pahala yang didapat tidak tanggung.
Mari menyambut bulan Ramadan dengan penuh suka cita. Kegiatan Ramadan di Pondok Pesantren An Nur, yang diadakan lebih awal ini, diharapkan ketika bulan Ramadan sudah tiba dapat menjalani kegiatan dengan lebih maksimal. Apalah arti keagungan bulan Ramadan jika tidak untuk ibadah?
Maka dari itu, untuk mendapatkan keberkahan di bulan Ramadan maka maksimalkan dalam menjalani ibadah baik sunah maupun wajib, jangan sampai terbuang sia-sia. Dengan datangnya bulan Ramadan maka diniatkan untuk fastabiqu al–khairat atau berlomba-lomba dalam kebaikan. Mengapa demikian? Karena kita tidak tahu dan tidak ada yang menjamin dapat bertemu dengan Ramadan yang lain, maka maksimalkan selagi bisa.
K.H. Muslim Nawawi berpesan kepada para santri, Bulan Ramadan bukan sekadar menahan makan dan minum, namun juga menahan nafsu, menahan amarah dan menghindari maksiat. Dalam bulan Ramadan, semua kegiatan positif adalah ibadah, dan semua ibadah adalah kebaikan.
Alangkah baiknya jika saat bulan Ramadan diisi dengan program WA-nan (Waosan Al-Qur’an) berupa khataman Al-Qur’an minimal 1 kali selama sebulan, karena bulan Ramadan adalah Syahrul Qur’an. Diceritakan dalam hadits riwayat Imam Bukhori dari Ibnu Abbas bahwa Malaikat Jibril turun ke bumi di setiap malam bulan Ramadan untuk bertadarus Al-Qur’an bersama Nabi Muhammad SAW.
Bulan Ramadan menjadi salah satu bulan dengan penuh kemuliaan dikarenakan pada bulan terdapat peristiwa penting, yakni turunnya Al-Qur’an. Oleh sebab itu, bulan Ramadan menjadi salah satu bulan yang mulia karena mendapat keberkahan Al-Qur’an. Keberkahan Al-Qur’an tidak hanya mengangkat derajat bulan Ramadan, namun juga malan di mana Al-Qur’an itu turun, yakni malam Lailatul Qadr.
Bahkan malaikat yang membawanya pun turut mendapat keberkahan dan menjadi komandan atau pemimpin dari para malaikat, yakni malaikat Jibril. Selain itu, keberkahan Al-Qur’an juga dapat menaungi umat Islam, maka dari itu, di bulan yang penuh kemuliaan ini tingkatkan lagi semangat dalam melaksanakan program WA-nan (Waosan Al-Qur’an)
Ketika mendekatkan diri kepada kegiatan yang berhubungan dengan Al-Qur’an, maka akan dijamin mendapat keberkahannya juga. Seperti sabda Rasulullah SAW, sebaik-baik di antara kalian adalah yang mau belajar Al-Qur’an dan mau mengajarkannya. Maka dari itu maksimalkan beribadah di bulan Ramadan, karena di bulan ini Allah mengobral pahala kepada hamba-Nya, maka berlomba-lombalah untuk menggapainya.
Mauizah hasanah ditutup dengan pembacaan al-Fatihah secara bersama-sama sebagai simbol dibukanya kegiatan “Ramadan Fil Ma’had” secara resmi oleh K.H. Muslim Nawawi. Dilanjutkan penutupan acara dengan pembacaan selawat Nabi Muhammad SAW oleh seluruh santri yang diiringi oleh tim hadroh Pondok Pesantren An Nur Ngrukem.