Meriahkan Grebeg Santri Di Malioboro: An Nur Ngrukem Mengenalkan Lembaganya
Bulan Oktober menjadi bulan yang ditunggu kehadirannya oleh para santri. Momentum yang dinanti-nanti yakni Hari Santri Nasional (HSN) yang tepatnya jatuh pada tanggal 22 Oktober.
Berbagai perayaan dilaksanakan oleh berbagai daerah, terutama Pondok Pesantren. Pondok Pesantren An Nur ikut serta dalam memeriahkan acara setahun sekali tersebut.
Diawali pada lingkup provinsi DIY, An Nur Ngrukem mengirim delegasi menuju Malioboro mengikuti acara “Grebeg Santri”. Tentu saja An Nur Ngrukem tampil dominan di antara ribuan santri di berbagai pesantren se-DIY.
An Nur Ngrukem baru mengirim delegasi dua kali selama tiga kali acara ini terselenggarakan. Tentunya, tim kreatif An Nur Ngrukem memperbaiki kekurangan tahun sebelumnya.
Tahun 2018 lalu, An Nur Ngrukem hanya mengirim satu armada bus atau sebanyak 35 orang. Di sisi lain, tahun lalu hanya mengirim peserta dari golongan tahasus dan mahasiswa saja, itupun hanya santri putra.
Berbeda, tahun 2019 ini An Nur Ngrukem mengirim satu truk dan satu bus dengan tambahan mobil pick up sebanyak dua buah. Ada sebanyak 80 santri yang berpartisipasi dalam memeriahkan acara grebeg santri di Malioboro.
Kali ini dari berbagai golongan, mulai perwakilan dari siswa Madrasah Aliyah, mahasiswa IIQ An Nur, santri tahasus, sampai tim pencak silat Pagar Nusa ikut beraksi.
Rute tahun ini juga sedikit berbeda, langsung berada di depan gedung DPRD DIY. Sedangkan parkir Abu Bakar hanya sebagai tempat transit dan check in peserta.
An Nur Ngrukem mendapat urutan nomer enam dari empat puluh lima pesantren. Semua peserta berjalan memasuki gedung DPRD DIY untuk unjuk keunikan atribut lalu menuju alun-alun sebagai garis finisnya.
Membawakan maskot burung garuda, sebagai lambang bumi pertiwi. Para peserta lainnya memakai pakaian adat Jawa, dilengkapi dengan tiga santri yang membawakan gunungan wayang.
Ada barisan santri yang hanya berpakaian ala santri pada umumnya, cukup dengan membawakan slogan-slogan unik di tangannya. Di barisan terdepan ada mobil pick up pembawa sound system.
Ditambah peserta Pagar Nusa (PN) An Nur yang menampilkan aneka ragam gerakan atau jurusnya. Perwakilan dari pihak siswa madrasah dan mahasiswa IIQ An Nur ikut serta barisan. Lalu diakhiri dengan barisan grup hadroh yang menaiki mobil pick up.
Di sepanjang jalan Malioboro, para peserta pamer kehebatan untuk menarik perhatian pengunjung. Anggota pagar nusa An Nur Ngrukem melakukan atraksi silat. Pembawa bendera besar berlari-lari mengibarkan bendera Indonesia dan NU.
Para pengunjung di sepanjang jalan Malioboro sempat mengambil momen itu dengan merekam melalui ponsel canggihnya. Bahkan tim An Nur Ngrukem menyapa bule yang sedang asik membuat instastory.
“Do you like this event?” Ujar Sufi, mediator atau pemandu tim An Nur Ngrukem yang memegang kendali mix. “Yes, I like.” Jawab bule begitu singkat sambil melihat penampilan peserta.
An Nur Ngrukem juga mempromosikan lembaga lewat pawai ini. Mengenalkan Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah hingga kampus Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) An Nur.
Tidak lupa lembaga nonformal yang meliputi Madrasah Diniyah Al-Furqon dan Ekstrakurikuler. Selain itu, mediator membeberkan aktivitas sehari-hari di pesantren.
Semua disampaikan lengkap. Teknik pengenalan juga unik lagi asik, dengan format tanya jawab oleh dua mediator dikemas ala ngobrol santai. Sound System yang digunakan tentunya cukup menyapa pengunjung di sepanjang jalan Malioboro.
Disepanjang jalan, para delegasi An Nur Ngrukem menyanyikan lagu mars An Nur dan mars Ayo Mondok dengan penuh semangat. Pertunjukan yang ditampilkan tidak kalah menarik dengan peserta yang lainnya.
Di barisan belakang, ada pula yang membawa spanduk “Pengajian Akbar” yang akan dilaksanakan pada tanggal 2 November 2019 mendatang. (Imam)
IKUTI OFFICIAL RESMI KAMI:
Facebook – pondok pesantren tahfidz an-nur
Instagram – @annurngrukem
Twitter – @annurngrukem
YouTube – annurngrukem