Multaqa Ulama Al-Qur’an Nusantara 2022
www.annurngrukem.com – Selasa (15/11), K.H. R. Abdul Hamid Abdul Qodir selaku pengasuh Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta, resmi membuka Multaqa Ulama Al-Qur’an Nusantara 2022. Acara akbar ini bertempat di halaman Pondok Pesantren Al Munawwir, yang dilaksanakan pada hari Selasa malam (15/11). Di mana pesantren ini telah masyhur sebagai pesantren yang sukses dalam mecetak generasi penghafal Al-Qur’an.
Pengertian dari Multaqa sendiri ialah pertemuan ulama, habaib, dan cendekiawan muslim yang diselenggarakan guna menyikapi situasi dan kondisi bangsa, hal ini dilakukan untuk menjaga stabilitas keamanan dan ukhuwah Islamiyah pada suatu negara.
Multaqa yang diadakan kali ini merupakan acara pertemuan dari para ulama Al-Qur’an yang akan membahas tentang perkembangan minat belajar dan menghafal Al-Qur’an oleh umat Islam di Nusantara.
Pertemuan tersebut resmi digelar pada hari Selasa (15/11) sampai Kamis (17/11) di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta. Rangkaian acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Qori’ah Internasional, Hj. Maria Ulfah.
Setelah dengan pembukaan resmi kegiatan Multaqa Ulama Al-Qur’an Nusantara 2022 oleh K.H. R. Abdul Hamid Abdul Qodir dengan ditandai pembacaan surat Al-Fatihah secara serentak. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh perwakilan shohibul bait Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Dr. K.H. Hilmy Muhammad, M.A.
Dalam sambutannya, Dr. K.H. Hilmy Muhammad, M.A menyampaikan harapan bahwa semoga melalui pertemuan besar ini diharapkan bisa menjadi fokus pembahasan dalam pencarian solusi terkait tantangan masyarakat dalam membaca dan memahami Al-Qur’an dengan baik, serta bagaimana memasyaratkan Al-Qur’an agar dapat dipergunakan sebagai pedoman di kehidupan sehari-hari.
Sambutan selanjutnya oleh Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ditjen Pendidikan Islam, Prof. Dr. H. Waryono Abdul Ghafur, M.Ag. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa dalam kegiatan Multaqa Ulama Al-Qur’an Nusantara 2022 ini akan mengundang beberapa ulama Al-Qur’an, baik yang berbasis pondok pesantren maupun berbasis akademisi. Hal ini bertujuan agar pemikiran dari keduanya dapat dikompilasikan untuk melahirkan pendidikan Al-Qur’an yang sesuai dengan tantangan zaman.
Tiga ulama Al-Qur’an yang popular di Indonesia turut mengisi acara. Mereka ialah Prof. Dr. M. Quraish Shihab, salah satu ahli tafsir Indonesia yang telah diakui dunia. Tafsir Al-Mishbah adalah salah satu karyanya yang banyak dijadikan rujukan masyarakat khususnya cendekiawan muslim.
Adapun dua tokoh lainnya adalah K.H. Bahauddin Nursalim, atau yang dikenal dengan nama Gus Baha. Dan Prof. Dr. H. Said Agil Husin Al Munawar, M.A. yang saat ini fokus menjadi dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Ketiga narasumber ini menyampaikan “Pesan Wasathiyah Ulama Al-Qur’an Nusantara”
Acara ini juga terbagi menjadi tiga panel, yang diperinci menjadi tiga pembahasan khusus. Pada sesi panel satu, pembahasan berfokus pada tema “Ragam Pendidikan Al-Qur’an di Indonesia dalam Rentang/Lintas Sejarah.
Berikutnya, panel kedua membicarakan tentang pengalaman dan tantangan ulama Al-Qur’an dalam menyampaikan pesan wasathiyah di Nusantara. Sedangkan sebagai akhir, sesi panel ketiga diisi dengan membincang desain kurikulum wasathiyah Pendidikan Al-Qur’an.
Selain itu, Multaqa Ulama Al-Qur’an Nusantara memiliki acara sesi panel pararel. Pada kesempatan ini, ada 25 peserta yang telah dinyatakan lolos dalam call for papers. Presentasi hasil penelitian dikelompokkan dalam lima tema.
Sub tema satu membahas sejarah dan perkembangan Pendidikan Al-Qur’an. Sub tema dua mengambil tema kurikulum Pendidikan Al-Qur’an. Pada sub tema tiga membincang jaringan keilmuan ulama Al-Qur’an. Sedangkan sub tema empat mendiskusikan peran ulama Al-Qur’an dalam menyebarkan Islam wasathiyah. Dan terakhir, sub tema lima berargumen tentang jenjang pembelajaran Pendidikan Al-Qur’an.