Kunjungan 20 Pesantren se-DIY Belajar Pengelolaan Sampah di An Nur
Sabtu (26/8) Pondok Pesantren An Nur menerima kunjungan dari 20 pesantren se-DIY untuk belajar pengelolaan sampah. Kunjungan ini adalah lanjutan acara dari Seminar dan Workshop Program Pengelolaan Sampah Pondok Pesantren di Wilayah DIY tahun 2023 Bersama Pegadaian yang digagas oleh Pondok Pesantren Al Ashfa, bersama Pegadaian, PWNU Yogyakarta, UNU dan Panggungharjo.
Program ini adalah program pesantren EMAS (Ekosistem Madani Atasi Sampah) ke-4. Program Pesantren EMAS adalah program yang berupaya baik untuk mengatasi masalah sampah. Dengan memadukan pendidikan agama dan lingkungan, pesantren dapat mengajarkan nilai-nilai kebersihan, pengelolaan sampah yang baik, dan kesadaran ekologis kepada para santri dengan tujuan sampah habis di pesantren.
Acara kali ini ditujukan pada lembaga pendidikan pesantren dengan melibatkan 20 pondok pesantren se Daerah Istimewa Yogyakarta.
Amar, salah satu panitia dalam rombongan itu mengatakan pesantren yang ikut dalam Fieldtrip pengelolaan sampah di Pondok Pesantren An Nur terdiri dari Pondok Pesantren Mambaul Hisan, Pesantren Al Quran Wates, Pondok Pesantren Aswaja Nusantara, Pondok Pesantren Al Mubarok, Pondok Pesantren Al Muhsin Nglaren, Pondok Pesantren Anwar Futuhiyyah, Pondok Pesantren AS Salafiyah Mlangi, Pondok Pesantren Ulul Albab, Pondok Pesantren Minhajut Tamyiz, Pondok Pesantren Al Islah, Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadien, UNU, Pondok Pesantren Ar Risalah, Pondok Pesantren Al Imdad 2, Pondok Pesantren Nurul Falah Playen, Pondok Pesantren Sabilun Najah, Pondok Pesantren Darul Quran wal Irsyad, Pondok Pesantren Al Mumtaz, Pondok Pesantren Al Ashfa.
Acara kunjungan dimulai dengan Pembukaan, lalu Sambutan dari bapak Aris Diantoro selaku panitia kegiatan. Dalam sambutannya, Pak Aris Diantoro menyampaikan bahwa dulu sewaktu pembelajaran pengelolaan sampah pesantren EMAS di Panggungharjo lalu ke Pesantren An Nuqoyah Guluk-guluk Sumenep Madura, beliau sempat menyampaikan bahwa besok kita agendakan belajar ke An Nur.
“Dan Alhamdulillah hari ini apa yang saya sampaikan terlaksana. Alhamdulillah. Gak perlu jauh-jauh lagi ke Madura. Karena di An Nur juga sudah lengkap dan baik. Sudah ada pemilahan di hulu, transporter, dan struktur UPT-nya. Semoga dengan pembelajaran di An Nur teman-teman santri bisa memperoleh ilmu yang bisa diterapkan di Pesantren Masing-masing.” Kata Pak Aris Diantoro saat sambutan.
Sambutan kedua disampaikan oleh perwakilan yayasan Al Mahad An Nur oleh Ir. H. Amin Fauzan. Beliau menyampaikan bahwa ini adalah usaha kami bersama yang tentunya tak mudah. Dan tentu pengelolaan sampah masih banyak yang harus diperbaiki.
Acara selanjutnya yaitu paparan singkat pengelolaan sampah oleh kordinator pengelola, yang disampaikan oleh Agus Anis Sulhan Fadhil. Beliau memaparkan proses sampah dari dari Hulu yang memiliki 2 tahap pemilihan.
Pertama pemilahan oleh santri di kamar dengan beberapa tempat sampah lalu di filter lagi di drop point oleh tim pemilah An Nur. Setelah terpilah sampah akan ditimbang yang residu akan diambil oleh transporter untuk dibawa ke TPA.
“Program kami adalah atasi problem sampah. Karena manusia hidup tak akan terlepas dari sampah. Tentu tidak mudah untuk sampai pada tahap ini. Ada beberapa hal yang sudah kami lakukan. Yang pertama, mengedukasi di hulunya, dengan poster, atau sosialisasi. Selain itu kamu juga menyiapkan tungku minim asap, setelah semua sudah berjalan ternyata itu saja tidak cukup. Kita juga harus melakukan diet sampah. Dengan jajan menggunakan wadah sendiri misalnya.” Papar Agus Anis Sulhan Fadhil.
Setelah pemaparan singkat, panitia melakukan penyerahan kenang-kenangan dari Pondok Pesantren Al Ashfa untuk Pondok Pesantren An Nur. Setelah penyerahan, peserta mengamati tentang pemilahan sampah di kamar-kamar santri dan lingkungan Pesantren, lalu sholat berjamaah, dilanjutkan kunjungan ke Bank Sampah Asri dan terakhir ke TPA untuk diskusi.
Setelah adanya acara ini diharap semua pesantren dapat mengelola sampahnya masing-masing, tidak dibuang sembarang dan habis di pesantren sebagai wujud cinta santri menjaga bumi.