Berita

Ramadhan di Komplek Attariq

“Ramadhan tiba, Ramadhan tiba. Tiba-tiba Ramadhan, tiba-tiba Ramadhan”. Mungkin lagu itu sangat cocok teruntuk jiwa yang sudah rindu akan temunya sesuatu yang selama ini telah ditunggu. Atau justru malah sebaliknya, merasa sebal dengan kehadirannya yang padahal banyak kemulian-kemuliaan terdapat di dalamnya. Na’udzubillah min dzaalik. Namun tidak untuk adik-adik kita yang sekarang ini bermukim di Asrama MI Al Ma’had An Nur atau biasa disebut Komplek Attariq.

Mereka justru merasa ini adalah momen yang paling ditunggu-tunggu. Di lain sisi, datangnya bulan Ramadhan melatih mereka untuk adu kuat siapa yang lebih kuat menahan sabar. Tentunya sabar menunggu datangnya jam buka puasa dan sabar ketika dibangunin lebih awal dari biasanya karena sahur. Di bulan Ramadhan, juga waktu untuk bersua kepada orang yang paling mereka cinta (orang tua) karena di bulan Ramadhan jadwal merekalah untuk pulang ke kampung halaman masing-masing.

Setelah setengah tahun lamanya mereka berpisah dengan orang tua, waktu yang tidak pendek untuk seumuran mereka. Sudah tentu mereka adalah orang-orang pilihan dari Allah, banyak anak-anak dikalangan seumuran mereka yang tidak mau ditinggal bahkan sudah berani berpisah dengan orang tua. Juga, para orang tua yang telah rela melepas buah hatinya untuk tinggal jauh darinya, dan mereka jugalah orang-orang pilihan-NYA.

Semua itu adalah beberapa alasan dari mereka, kenapa Ramadhan menjadi bulan yang selalu dirindukan. Satu lagi alasan kenapa bulan Ramadhan kali ini agak berbeda bagi santri-santri Attariq dan menjadi alasan mereka selalu menunggu momen-momen penting ini. Jawabannya, karena Ramadhan kali ini tes kenaikan peringkat Tahfiz diadakan agak berbeda. Yang tahun-tahun sebelumnya mungkin tes Tahfiz ini menjadi persyaratan untuk bisa pulang namun di tahun ini tes  kenaikan peringkat Tahfiz tidak menjadi lagi persyaratan pulang.

READ  Kunjungan Kanwil Kemenag DI Yogyakarta Saat Covid-19

Namun, tes peringkat kali ini diperuntukkan bagi mereka yang benar-benar siap untuk mendaftar, mulai peringkat Juz 30, 5 Juz, 10 Juz sampai 30 Juz dan bagi mereka yang lulus tes akan mendapatkan sertifikat dari Pansus (panitia khusus) bagian pendidikan dan juga disiarkan live di channel YouTube miannurngrukem. Hal tersebut disampaikan oleh ustaz Luthfi Nur Muchammad, salah satu ustaz yang menangani tes kenaikan peringkat.

Ia juga mengatakan bahwa tes kali ini diadakan super ketat, mulai dari persiapan santri yang mendaftar atau mendapat rekomendasi dari ustaznya masing-masing paling tidak pendaftaran dibuka sampai tanggal 7 Ramadhan dan sebelum mendaftar harus disimakkan terlebih dulu oleh ustaz pengampu ngaji di majelisnya sendiri-sendiri kalau dari hasil disimak ustaznya memenuhi kriteria, pendaftaran baru bisa diterima.

Kemudian jumlah kesalahan yang nantinya dibuat patokan untuk meluluskan peserta, peserta itu dapat lulus atau tidak. Salah satu kriteria penilaian di Juz 30, misalnya, bagi mereka yang mendapat kesalahan lebih dari 3 maka dinyatakan tidak lulus. Dalam jalannya kegiatan tes peringkat tersebut, terdapat dua santri yang bertugas menyimak khusus dan dua dewan juri dari Pansus yang bertugas mengawasi dan bertanggung jawab penuh atas jalannya kegiatan. Terakhir sebelum kegiatan itu ditutup, biasanya ada sambutan sedikit yang disampaikan oleh dewan juri terkait bacaan, kelancaran dan apa saja yang harus dibenahi terkait berjalannya kegiatan tersebut, kemudian ditutup doa oleh ustaz Miftahul Ashbah.

Untuk mempersiapkan anak-anak agar mampu, lancar dalam tes tidak lepas juga dari usaha-usaha yang dilakukan sebagian pembimbing ustaz per majelis. Ada yang menambah jam ngaji, ada juga yang memberi motivasi. Semua usaha dilakukan bagaimana agar anak-anak didiknya mendapat pencapaian yang maksimal. Dari semua usaha yang dilakukan itu inti pokoknya hanya satu, yaitu bagaimana caranya agar anak-anak selalu mood dalam mengaji termasuk persiapan menghadapi tes.

READ  Kemeriahan Hari Santri Nasional di MI Al Ma’had An Nur

“Ibu Nyai yang selalu mengawasi juga memperhatikan anak-anak yang bermukim di asrama Attariq pernah berpesan agar anak-anak dijaga agar selalu bersemangat, terlebih saat-saat ini yang musimnya tes. Jangan sampai loyo, ya kolo-kolo ditambah atau dikasih makanan-makanan yang agak enak” ujar salah satu pembimbing ustaz. Meski persyaratan tes kenaikan dibuat berbeda, tapi tidak menyurutkan semangat dan antusias mereka untuk mengikuti moment terpenting itu.

Terbukti sampai saat ini sudah ada peserta yang berhasil melewati ujian tersebut, tecatat ada 18 peserta yang sudah antri dan berhasil tes di kelompok Juz 30, 4 peserta di kelompok Juz 5 dan baru kemarin satu peserta berhasil dikelompok 30 Juz. Semoga Ramadhan kali ini menjadi momen terindah yang mampu mereka kenang sehingga ketika Ramadhan telah usai rasa kehilangan mereka rasakan dan akhirnya, rasa rindu selalu menyelimuti dikehidupannya untuk bisa bertemu lagi di Ramadhan selanjutnya. Amin.

kangbachti

Santri Pondok Pesantren An Nur Ngrukem Bantul. Bagian Pelayan anak-anak di Asrama MI Al Ma’had An Nur. Penikmat kata, foto, dan video.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelayanan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!
Hai, ada yang bisa saya bantu??