Safari Dakwah Al Habib Abdurrahman Ibn Ali Masyhur
annurngrukem.com – Ahad (25/2) Al Habib Abdurrahman Ibn Ali Masyhur BSA melakukan silaturahmi ke Pondok Pesantren An Nur Ngrukem, Bantul. Kedatangan beliau diterima Ketua Yayasan Al Ma’had An Nur KH. Yasin Nawawi pada pukul 16.45 WIB. Selain didampingi Habib Sadam Pahlevi, beliau juga datang bersama dengan santri dari Hadramaut Yaman yang telah menetap di Indonesia.
Al Habib Abdurrahman merupakan keponakan dari Habib Umar bin Hafidz. Beliau juga sering diminta menggantikan Habib Umar bin Hafidz –ketika berhalangan- dalam mengisi majelis-majelis ilmu
Kehadiran Al Habib Abdurrahman disambut dengan sholawat oleh para santri. Dilanjutkan dengan ramah tamah (Rohah/ Tausiyah) dari beliau. Kemudian diakhiri dengan membaca Qosidah Akhyar dan doa. Setelah itu salat Maghrib berjamaah di Mushola Pusat PP. An Nur.
Beliau dalam tausiyahnya memberikan beberapa amalan kepada hadirin. Di antaranya:
1. Doa Qurani
رَبِّ ِاشْرَحْ ليِ صَدْرِي وَ يَسِّرْليِ أَمْرِي
“Rabbishrah Li Sadri Wa Yassir Li Amri” 100x setiap hari
Dibaca ketika hendak menghadapi suatu ujian. Beliau juga berpesan untuk menulis apa yang sebaik-baik kamu dengar. Hafalkan apa yang menurutmu paling baik. Juga kabarkan kepada orang lain tentang apa yang paling baik kamu hafal.
2. Doa Nabawi
لاَاله الا الله المَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِين
“La Ilaha Illallah al-malikul Haqqul Mubiin” 100x setiap hari
Faedah dari membaca doa ini ialah menjadikan aman dari kefakiran dan kesendirian dalam kubur, pintu kekayaan, pintu surga.
3. Sholawat Khusus Ummah Akhir Zaman
اللّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِناَ مُحَمَّد
اللّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَ سَلِّمْ
و أَذْهِبْ حُزْنَ قَلْبِي فِي الدُّنْياَ وَالاَخِرَة
وَ عَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّم
Sholawat al-Habib Ali bin Hassan al-Attas Sohibul Masyhad sebagai penolong ummat akhir zaman dan penyejuk hati. Pada malam Jumat hingga waktu Ashar hari Jum’at dibaca sebanyak 1000x manakala hari selainnya sebanyak yang kalian mampu.
4. Doa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW dalam maksud hadits tersebut menyatakan barang siapa yang diajarkan Allah SWT kalimat-kalimat ini dan tidak melupakannya lagi, ketahuilah niscaya ia adalah tanda bahwa Allah SWT mengasihi dan menginginkan kebaikan baginya.
اللّهُمَّ إِنِّي ضَعِيْفٌ فَقَوِّيْ فِيْ رِضَاكَ ضَعْفِي
وَ خُذْ اِلَى الْخَيْر بِنَاصِيَّتِي
وَ اجْعَلِ الإِسْلاَمَ مُنْتَهَى رِضَائِي
اللّهُمَّ إِنِّي ضَعِيْفٌ فَقَوِّنِي وَ إِنِّي ذلِيْلٌ فَأَعِزَّنِي وَ إِنِّي فَقِيْرٌ فَأَغْنِنِي يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْن
“Allahumma Inni Dhoii’fun Faqawwi Fi Ridhoka Dho’fi
Wa Khudz Ilal Khair Binasiyati
Waj’alil Islaama Muntaha Ridhoii
Allahumma Inni Dhoii’fun Faqawwini Wa Inni Dzaliilun Fa A’izzani Wa Inni Faqiirun Faaqhnini Ya Arhamar Rahimiin Amiin”.
(Ya Allah sesungguhnya aku sangat lemah maka kuatkanlah aku dalam keridhoanMu dan ambillah daku, tuntunilah ubunku kepada kebaikan serta jadikanlah Islam pula sebagai penghujung keridhoanku di dunia ini. Ya Allah sesungguhnya aku sangat lemah, maka berikanlah kekuatan pada diriku dan sesungguhnya aku hina lagi keji maka tingkatkanlah derajatku padaMu serta sesungguhnya aku faqir maka berikanlah kepadaku kekayaan yang halal. Wahai yang Maha Mengasihi dan Maha Mengasihani amiin.)
Faedah dari dibacanya doa ini supaya tidak mudah lupa. Saat tahajjut lebih utama.
Beliau berwasiat kepada siapapun untuk senantiasa membaca ayat Kursi dalam empat keadaan, yaitu saat hendak keluar rumah, hendak masuk ke dalam rumah, hendak tidur, dan setelah menunaikan ibadah salat. Pesan beliau kepada siapapun -khususnya kepada santri- ketika selesai menghafal alangkah baiknya membaca surat al-A’la, dan pada ayat ke-6 hingga lafadz ‘illaa maasyaaa Allah” dibaca sebanyak tujuh kali. Disini diharapkan semoga Allah tidak menghendaki yang kita hafalkan hilang atau lupa.
Dalam keadaan hendak tidur beliau menyarankan agar kita membaca surat al-Baqarah ayat 164. Untuk sebuah penutup, Beliau menginginkan agar kita semua sebagai makhluk hidup di bumi untuk senantiasa menjaga adab. Karena barang siapa yang menjaga adabnya dan memperbanyak kebaikan maka akan bertambah kebaikan pula pada dirinya serta apa yang ia lakukan akan menjadi penyejuk hati bagi masyarakat didekatnya. Begitu pula sebaliknya, barang siapa yang tidak menjaga adabnya dan berkebiasaan kurang baik, maka ia tidak akan disukai oleh hati masyarakat yang berada di sekitarnya. Diharapkan bahwasannya semakin banyak ilmu kita, maka semakin banyak adab yang dijaga, adab lebih utama daripada ilmu.
Akhir sebagai penutupan tausiah, beliau mengajak kita untuk bersiwak. Melestarikan ajaran Nabi Muhammad SAW. Waktu bersiwak lebih utama ialah saat sebelum sholat karena bersiwak sebelum sholat lebih baik daripada sholat 70 rakaat. *(Sangidu/Hendrawan)