Suatu bangsa akan kokoh berdiri, apabila bangsa tersebut memiliki keinginan bela negara. Maka Bangsa Indonesia harus memiliki rasa bela negara yang sudah dicontohkan para pahlawan pejuang kemerdekaan. Perlu diakui bahwa Bangsa Indonesia memiliki sikap bela negara yang tinggi. Terbukti dari lamanya masa colonial Belanda yang kurang lebih menjajah selama 3 abad lamanya. Tapi rasa nasionalisme dan patriotism Bangsa Indonesia tidak luntur sedikitpun.
Kemerdekaan bukanlah titik tertinggi rasa nasionalisme dan bela negara. Sampai saat inipun, Indonesia masih memiliki sikap bela negara yang kuat. Terbuktinya intelektual Indonesia yang memanfaatkan lamanya masa koloni yang menyebabkan banyaknya pribumi yang menikah dengan penjajah Belanda, untuk dijadikan balas dendam menyongsong kemajuan Bangsa negara yang terealisasi oleh lembaga olahraga PSSI yang banyak menaturalisasikan pemain sepak bola Eropa, dengan banyaknya Pemain diapora yang merumput di Eropa. Perkembangan sepak bola Indonesia berkembang pesat, membantu kemajuan Indonesia, dan menarik perhatian negara maju di kancah dunia.
Tak harus seorang public figure seperti PSSI saja yang harus mencontohkan dan melakukan rasa nasionalisme terhadap kemajuan bangsa dengan membangun intelektual yang memiliki rasa patriotism yang tinggi untuk Indonesia. Dengan memanfaatkan teknologi dan AI seperti halnya memberikan paradigma positif kepada anak muda Bangsa yang tertuang dengan membuat konten edukasi yang membahas menyaring budaya luar yang masuk dan berpotensi merusak Ibu Periwi.
Masa yang sekarang dengan hancurnya moral peradaban yang terus menggerus generasi muda penerus tanah air. Yang harus kita landas generasi moral perusak yang sudah terjadi ini. Seperti halnya enggan dan malu melestarikan kultur budaya negeri yang dianggap tertinggal zaman. Otak yang tercuci dengan lifestyle barat yang merusak generasi penerus Bangsa. Karena terbatasnya otorisasi intelektual Bangsa yang Merdeka menyebabkan preventif kemajuan Ibu Pertiwi yang berat meraih intelektual Merdeka yang menjunjung tinggi martabat, moral dan wibawa tanah pertiwi di mata dunia.
Tak sedikit intelektual generasi muda yang sedang membongkar kontradiksi para perusak Ibu Pertiwi yang tak lain tak bukan yaitu para Koruptor. Yang dengan impulsifnya membuka paradigma kewenangan pemikiran anak Bangsa. Yang menunjukkan gila dan kejinya penghancur negeri, memporak-porandakan tanah air dengan modal otoritas yang dimiliki. Sebagai generasi pembangun pondasi kemakmuran dan kemerdekaan Ibu Pertiwi kita wajib memiliki intelektual tinggi yang kritis, untuk peradaban yang sudah tak logika saat ini. yang katanya ideologi Bangsa berasas Agama tapi memiliki ekuivalen lebih rendah dari negara liberal dan komunis. Ungkapan krasan belakanya yang menjamin kedaulatan negara yang tak sepersen pun terealisasi, yang dipikirnya hanyalah kursi jabatan tinggi yang dilahapnya.
Simpulan kita sebagai generasi penerus Bangsa harus memiliki dan mencontohkan sikap yang bermoral, beradab, dan adil untuk kemajuan serta kejayaan kedamaian Ibu Pertiwi. Untuk menjaga keutuhan Ibu Pertiwi antara kejayaan kedamaian Ibu Pertiwi, untuk menjaga keutuhan antara lain dengan tidak meninggalkan, apalagi menghilangkan kultur budaya segi norma, pakaian, bahasa yang bersifat universal, memiliki jiwa pemimpin yang adil, tanggung jawab, dan bijaksana tanpa sifat kerakusan koruptor, memiliki pemikiran kritis terhadap kemajuan, konstitusi dan kewenangan Negara, menjadi pribadi yang bernilai luhur tinggi dalam pendidikan, memiliki asas agama yang menegakkan hak asasi manusia yang sesuai dengan agama masing-masing pemeluk, dan keinginan untuk menjadi salah satu tokoh penting Negara.
Penulis: Zahira Aulia Shofa, Santri Kelas XI Pondok Pesantren An Nur Komplek Al Maghfiroh
