Penutupan Kegiatan Ramadhan Fil Ma’had (RFM) 1446 H: Bentuk Apresiasi Sekaligus Intropeksi Diri Menjadi Lebih Baik

Minggu (16/3) malam menjadi malam yang ditunggu-tunggu oleh para santri Pondok Pesantren An Nur Ngrukem. Bagaimana tidak, malam itu merupakan malam penutupan kegiatan Ramadhan Fil Ma’had 1446 H. Dengan adanya penutupan ini, otomatis kegiatan belajar-mengajar di Pondok resmi ditutup, diganti dengan liburan. Acara ini digelar di halaman Komplek Al Madinah sekaligus juga untuk memperingati malam Nuzulul Qur’an. Acara penutupan ini dimulai tepat setelah shalat tarawih selesai.
Acara diawali dengan pembacaan ummul kitab dilanjut dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an oleh perwakilan dari masing-masing organisasi daerah, yaitu orda Maqufa (asal Yogyakarta), orda Sakinah (asal Jawa Tengah), orda Khasanah (asal Jawa Barat), orda RTQ (asal Jawa Timur), dan orda IKSAAS (asal Sumatra dan Luar Jawa).
Kemudian disambung dengan sambutan dari Ketua Pondok Pesantren An Nur dan Ketua Panitia RFM 1446 H. Ust. Muhammad Afiq selaku Ketua Ponpes An Nur beliau menyampaikan untuk selalu menjaga akhlak ketika berlibur dan kembali dengan membawa semangat lebih untuk mengaji. Beliau juga menuturkan dawuh dari KH. Muslim Nawawi bahwa di bulan yang mulia ini jangan menanam apapun di hati kita kecuali kasih sayang.
Untuk itu mari saling memaafkan satu sama lain atas segala khilaf baik yang disengaja maupun tidak disengaja, baik dhohir maupun batin dan baik lisan atau perbuatan yang telah lalu. “sakniki sampun kosong-kosong nggih,” ucap Ust. Afiq.
Dilanjut dengan sambutan dari Ketua RFM tahun ini yaitu Ust. Ahmad Mahrus Khoirul Manan. Beliau mengucapkan banyak terima kasih dan permintaan maaf kepada semua pihak yang terlibat. Ust. Mahrus juga berpesan untuk tetap semangat dan meneruskan kebiasaan baik di bulan-bulan selanjutnya.
Pada inti acara, diisi dengan mauidzoh hasanah sekaligus peresmian penutupan kegiatan RFM 1446 H yang disampaikan langsung oleh pengasuh Ponpes An Nur Ngrukem, yaitu KH. Muslim Nawawi dan didengar secara khusyuk dan khidmat oleh para santri.
Dalam mauidzahnya, Beliau mengisahkan tentang sejarah malam Nuzulul Qur’an dengan diselingi guyonan yang membuat suasana menjadi hangat dan menyenangkan. Selain itu, beliau juga menuturkan kisah dengan ribuan hikmah di malam Lailatul Qadar.
Pada akhir mauidzohnya, beliau berpesan bahwa kapan pun dan di manapun kita adalah santri. Maka jangan sampai nanti ketika sudah pulang, jiwa dan akhlak santri kita luntur. Tetap jaga nama baik pondok pesantren dan tetap mengaji serta sholat berjamaah ketika di rumah. Dawuh beliau adalah bentuk komitmen diri dalam beristiqomah beribadah dan berakhlakul karimah.
KH. Muslim Nawawi juga berpesan bahwa tujuan liburan ini adalah untuk birrul walidain atau bahasa anak muda sekarang adalah quality time dengan orangtua dan keluarga. Jangan sampai ketika di rumah kita malah lebih mementingkan kebutuhan media sosial dan melupakan kewajiban kita sebagai anak yang berbakti. Beliau juga menitip salam untuk para wali santri atas nama Dzurriyah Ponpes An Nur.
“Ubur-ubur ikan lele, senajan libur ojo dolanan HP wae. Ubur-ubur ikan lele, senajan libur ojo lali nderese. Ubur-ubur ikan lele, senajan libur ojo telat jamaahe,” pungkas beliau malam itu.
Acara terakhir yang tidak kalah menarik yaitu pengumuman-pengumuman. Pengumuman yang pertama yaitu tentang penghargaan kepada santri teladan dengan kategori antar jenjang pelajar dan mahasiswa/tahasus. Pengumuman berikutnya yaitu tentang pemenang lomba sayembara menulis cabang essay, resensi kitab, dan puisi. Pengumuman ketiga yaitu hasil tes peringkat dengan predikat istimewa. Terakhir, pengumuman tentang lomba kebersihan antar komplek. Seluruh pengumuman ini merupakan hasil rekapan dari komplek pusat dan cabang serta pertimbangan dari seluruh panitia terkait.
Dengan ditutupnya kegiatan RFM, berakhir sudah seluruh kegiatan belajar-mengajar di Pondok Pesantren An Nur Ngrukem pada tahun ajaran ini. Dengan demikian, maka liburan pondok dinyatakan resmi dimulai. Semoga masa liburan ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk beristirahat, mengembangkan diri, serta mempererat silaturrahmi. Kami berharap seluruh santri dapat kembali dengan semangat baru dan kesiapan yang lebih baik untuk menghadapi tahun ajaran berikutnya. Selamat berlibur, semoga selalu dalam lindungan dan keberkahan Allah SWT.
Penulis: Shabrina Rizqi. Santri Pondok Pesantren An Nur Ngrukem Komplek Khodijah