Berita

Majelis Sholawat, Dzikir, dan Haul Abah H. Basyir, Lc. Ke-22 Bersama Gus Azmi Askandar: Momentum Mengenang yang  Telah Berpulang dan Muhasabah Diri Sekaligus Merindu Baginda Nabi

Senin malam (14/7) menjadi malam yang berkesan bagi Pondok Pesantren An Nur Ngrukem. Malam tersebut merupakan malam peringatan Haul dari Abah H. Basyir, Lc. Ke-22. Beliau adalah menantu KH. Nawawi Abdul Aziz yang merupakan suami dari Ibu Hj. Umi Azizah. Menariknya, selain memperingati haul H. Abah Basyir, Lc juga dimeriahkan dengan shalawat yang dipimpin oleh tamu istimewa dari dari Blitar, yaitu Gus Azmi Askandar beserta keluarga.

Acara yang digelar di halaman IIQ An Nur Yogyakarta ini dihadiri kurang lebih 3.000 santri dan dewan dzuriyah serta tamu undangan. Acara resmi dimulai pada pukul 19.13 yang dibawakan oleh Bapak Bani Idris Hidayanto, M.H. selaku pembawa acara.

Selepas pembukaan, acara dilanjut dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh saudara Muhammad Ayub Ali Hasyim. Acara selanjutnya yaitu pembacaan tahlil dan dzikir yang dibuka oleh KH. ‘Ashim Nawawi dan dipimpin oleh KH. Mu’thi Nawawi yang kemudian ditutup dengan doa oleh KH. ‘Ashim Nawawi.

Acara sambutan  disampaikan dari shohibul hajat yang diwakilkan oleh Agus Thoriq Ziyad, S. Farm.. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan melalui hadis yang beliau ambil untuk mengingat kebaikan-kebaikan orang yang telah berpulang dan menutupi keburukan-keburukan mereka. Maka dengan acara ini diharapkan kepada hadirin untuk mendoakan almarhum Abah H. Basyir dan para masyayikh Pondok Pesantren An Nur Ngrukem.

Agus Thoriq juga menyampaikan rasa terimakasih kepada para santri Komplek Khodijah Raya khususnya dan semua santri An Nur umumnya untuk segala kontribusi dan bantuannya demi kelancaran acara.

Acara selanjutnya yaitu mauidzoh hasanah yang disampaikan oleh KH. Yasin Nawawi. Beliau sedikit bercerita tentang kenangan almarhum dahulu saat masih bersama-sama mendirikan Madrasah Diniyah Al-Furqon yang saat itu masih beberapa kelas saja.

READ  Menyambut Santri Baru, An Nur Gelar Acara Fortasi Selama 2 Hari

Dalam mauidzohnya, beliau menuturkan bahwa almarhum Abah Basyir adalah orang yang merintis klasikal Madrasah Diniyah Al Furqon yang masih dipakai sampai sekarang. Beliau juga merupakan orang yang ikut membantu pembangunan Pondok Pesantren An Nur di bidang lainnya.

Selanjutnya beliau menuturkan setidaknya ada tiga rangkaian acara dalam haul, yaitu tahlil, pengajian umum yang disisipi manaqib (biografi yang baik) dari almarhum, mencakup jasa maupun teladan yang bagi generasi selanjutnya, dan yang terakhir yaitu sedekah oleh shohibul bait. Sedekah disini dimaksudkan untuk menyambung silaturahmi dari shohibul hajat dengan para tamu dan warga sekitar.

  1. Yasin juga menyampaikan keutamaan dari tahlil bagi umat Islam. Allah mengutus Malaikat Rahmat untuk mengitari bumi dari terbit matahari untuk mencari majelis tahlil. Ketika didatangi olehnya, maka dilingkupilah majelis tersebut dengan ribuan sayap malaikat dan niscaya doa orang di dalamnya adalah mustajab. Segala dosa manusia kepada Allah akan dibawa oleh para malaikat ke hadapan Allah untuk dimintakan ampun oleh-Nya, tanpa terkecuali.

Tentu saja dengan mengingat yang telah berpulang membuat kita otomatis mengingat kematian. Tentang bekal menuju kehidupan setelah dunia yang harus dipersiapkan dengan matang selagi masih diberi waktu dan kesempatan.

Melalui momentum haul ini, diharapkan kepada seluruh santri untuk kembali menata niatnya dalam mengaji dan mengabdi di pondok. Bahwa kita tidak hanya belajar saja disini, tapi juga memiliki kewajiban untuk mengamalkannya kelak.

Satu hal terakhir yang beliau sampaikan yaitu bahwa untuk tetap memasang telinga sebagai bentuk muhasabah diri dan terus belajar demi pengabdian santri ketika sudah pulang ke kampung halaman masing-masing nantinya.

Acara puncak yang ditunggu-tunggu yaitu maulidur rasul Muhammad saw. bersama Gus Azmi Askandar. Kedatangan vokalis Syubanul Muslimin ini disambut antusias dan meriah oleh para santri. Dengan diiringi oleh lantunan sholawat menyambut Gus Azmi dan keluarga oleh grup hadroh Pondok Pesantren An Nur.

READ  Komplek Khodijah Adakan Lomba Terbatas

Gus Azmi menyampaikan dan mendoakan bersama agar para santri An Nur menjadi santri yang diakui oleh Simbah KH. Nawawi Abdul Aziz dan menjadi santri yang ilmiyah amaliyah-amaliyah ilmiyah berkah baik di dunia maupun di akhirat.

Lantunan sholawat yang merdu dipadu dengan tabuhan rebana dan lainnya semakin menambah semaraknya suasana malam itu. Diselingi dialog interaksi kecil-kecilan antara Gus Azmi dan para santri  menjadikan acara ini berkesan bagi semua hadirin. Bersama Agus Muhammad Musta’in para hadirin diajak untuk bersholawat ria merindu Baginda Nabi saw..

“Menawi lanjut, mas-mas, mbak-mbak sedoyo diangkat tangannya,” sela Gus Azmi ketika jam mulai mendekati tengah malam. Tanpa diduga hal ini juga turut diikuti oleh beberapa dewan dzuriyah. Lantunan sholawat Tombo Ati mengalir dengan penuh keharuan dan antusias oleh semua hadirin malam ini.

Begitu sampai pada mahalul qiyam, suasana berubah menjadi lebih khusyuk dan haru. Dinginnya malam semakin menambah kesan kehadiran Sang Kekasih di dalam majelis. Ketenangan dan kebahagiaan bersholawat ini ditutup dengan doa oleh KH. Muslim Nawawi. Semoga dengan ini, kita semua termasuk ke dalam golongan umat Nabi Muhammad saw. kelak di yaumil akhir, amin.

Ditulis oleh: Shabrina Rizqi Fauziah, Santri Pondok Pesantren An Nur Komplek Khodijah

annurngrukem

Admin website. Pengurus Pondok Pesantren An Nur. Departemen Multimedia Bidang Informasi dan Teknologi.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelayanan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!
Hai, ada yang bisa saya bantu??