Setelah sekian lama para santri menikmati masa liburan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1446 H, kini sudah saatnya para santri untuk menginjakkan kaki lagi di Pondok Pesantren An Nur Ngrukem tercinta. Kurang lebih satu bulan lamanya liburan dirasa sangat cukup untuk mengobati rindu kepada sanak keluarga di rumah.
Tepat pada tanggal 13 April 2025 kemarin, para santri sudah berdatangan menuju pondok pesantren. Baik santri dengan rumah terdekat hingga rumah terjauh diwajibkan untuk datang tepat waktu. Hal ini sangat diperlukan guna melatih kedisiplinan santri dan agar tidak terlena dengan liburan. Di mana, biasanya ketika liburan, para santri dengan begitu menikmati suasana hingga lalai terhadap ngajinya yang merupakan kewajibannya.
Setelah sibuk menyambut para santri yang berdatangan dan bersih-bersih pondok, dua hari kemudian yaitu tanggal 15 April 2025 malam, Pengurus Pondok Pesantren membuat acara Halal Bi Halal bersama seluruh Dewan Pengasuh dan Dzuriyyah sekaligus pembukaan kegiatan di Pondok Pesantren An Nur. Acara ini dilaksanakan di halaman IIQ An Nur dan dihadiri oleh seluruh santri An Nur dari semua komplek, baik putra maupun putri.
Acara ini dimulai pada pukul 20.30 WIB. Di awali dengan acara pembukaan, pembacaan ayat suci Al Qur’an oleh petugas. Dilanjutkan dengan pembacaan dzikir dan tahlil yang dipimpin oleh Agus Thoriq Ziyad dan diikuti bersama-sama oleh para hadirin.
Acara selanjutnya yaitu ikrar syawalan para santri yang diwakili oleh Ust. Ahmad Mahrus. Ia menyampaikan selamat hari raya, mohon maaf lahir batin dan diakhiri dengan permohonan doa barakah untuk para santri.
Pernyataan ikrar tersebut kemudian dijawab oleh dewan pengasuh dan dzuriyyah yang diwakili oleh KH. Muslim Nawawi. Pertama beliau menyampaikan ahlan wa sahlan kepada seluruh santri. Selanjutnya beliau juga menyampaikan bahwasanya dewan pengasuh dan dzuriyyah sebelum santri meminta maaf insyaallah sudah dimaafkan dan sebelum santri meminta didoakan insyaallah sudah didoakan setiap habis salat. Di akhir jawaban ikrar beliau juga meminta kepada seluruh santri untuk dunga-dinunga (saling mendoakan) agar senantiasa diberikan kesehatan, ketaatan dan menetapi iman dan islam serta diberikan kemudahan dalam melaksanakan ibadah hingga menjadi pribadi yang husnul khotimah.
Selanjutnya yaitu acara dhawuh dan pembukaan kegiatan oleh dewan pengasuh yang diwakili oleh KH. Muslim Nawawi. Dalam sambutannya beliau menyampaikan beberapa hal. Pertama, para santri harus menata kembali niat mondoknya dengan niat yang baik. Kedua, kita harus bersyukur karena masih diberikan kesempatan untuk kembali ke pondok lagi untuk menuntut ilmu, karena banyak di luar sana teman-teman tidak bisa kembali ke pesantren. Hal tersebut dikarenakan keadaan di luar sedang tidak baik-baik saja. Banyak orang tua yang tidak sanggup membiayai putra-putrinya di pondok, mengingat negara ini dalam keadaan krisis ekonomi. Ketiga, untuk mengimbangi jerih payahnya orang tua membiayai kita, sudah sepatutnya kita untuk belajar dengan sungguh-sungguh.
Di akhir sambutannya beliau mengingatkan kembali pentingnya ngaji dengan sungguh dan istiqomah.
“Ngajine sing mempeng, utamane santri tahfidz. Sak liyane mempeng yo kudu istiqomah. Ciri-ciri santrine mbah Nawawi yaiku istiqomah. Mergone istiqomah iku kunci kesukesan. Yo ngajine, yo jamaahe, yo madrasahe. Kudu gass poll”. Tutur beliau.
Lalu beliau secara resmi membuka kegiatan pondok dengan membaca ummul kitab secara bersama-sama.
Acara yang terakhir yaitu pembacaan doa oleh KH. Mu’thi Nawawi. Kemudian di tutup dengan bacaan kafaratul majlis dan hamdalah bersama-sama.
Dengan demikian resmi sudah pembukaan kegiatan di Pondok Pesantren An Nur Ngrukem. Semoga kita bisa melaksanakan apa yang menjadi dhawuh-dhawuh dan keinginan beliau para dewan pengasuh dan dzuriyyah. Sehingga kita bisa menjadi santri kebanggaan beliau dan orang-orang terdekat kita. Amin Ya Robbal Alamin.
Penulis: M Adam Fikri, santri An Nur Putra Pusat.
