Mengenal Tafsir Tematik Di Era Modern
Istilah ‘tafsir’ merujuk kepada Al-Qur’an sebagaimana tercantum dalam surah al-Furqon ayat 33:
وَلَا يَأْتُونَكَ بِمَثَلٍ إِلَّا جِئْنَٰكَ بِٱلْحَقِّ وَأَحْسَنَ تَفْسِيرًا
Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil, melainkan kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik penjelasannya (tafsir)
Mengikuti perkembangan zaman, tafsir mengalami berbagai perkembangan. Tafsir tematik ialah salah satu metode penafsiran Al-Qur’an dengan cara menghimpun ayat-ayat Al-Qur’an yang terkait dengan suatu tema tertentu. Di masa sekarang ini, tafsir tematik memegang peran penting, karena dapat menyelesaikan problem-problem yang dihadapi masyarakat.
Persoalan-persoalan yang muncul di belahan bumi solusinya dapat dilihat lewat pendekatan penafsiran Al-Qur’an dengan menggunakan metode tematik. Penafsiran Al-Qur’an dengan metode tematik sangat meluas di era informasi dan globalisasi, karena di samping disusun secara praktis dan sistematis dengan mengikuti kronologi turunnya ayat, juga dapat menjawab tantangan zaman.
Sebagaimana kita tahu Al-Qur’an itu dapat dikatakan shalih likulli zaman wa makan, dapat mengikuti perkembangan zaman dengan menyesuaikan disegala tempat, situasi dan kondisi. Tafsir tematik termasuk tafsir yang lebih unggul dari pada tafsir yang lain, penafsiran tematik muncul lantaran kekurangan dan kelemahan yang dimiliki oleh metode Tafsir Tahlili.
Salah satu tafsir yang masuk dalam tafsir tematik adalah Tafsir Maudhu’i. Tafsir Mudhu’i adalah metode tafsir dengan menghimpun ayat-ayat Al-Qur’an dengan tujuan mencari jawaban dalam suatu tema tertetu yang ada di dalam Al-Qur’an.
Metode tafsir tematik memiliki nilai strategis bagi kehidupan muslim modern. Tujuan yang hendak dicapai metode tematik adalah menetapkan pandangan-pandangan empirik dan intelektual masyarakat memperoleh sinaran Al-Qur’an.
Ada dua faktor yang mendorong perlunya pengungkapan kembali pandangan dunia Al-Qur’an melalui metode tematik, yaitu: pertama, faktor pertama berkaitan dengan persoalan internal masyarakat muslim dalam memahami pandangan-pandangan dan konsepsi-konsepsi Al-Qur’an.
Faktor kedua berhubungan dengan zaman yang terus berkembang dan interaksi komunitas Islam dengan komunitas lain di luar Islam bisa juga disebut dengan faktor eksternal.
Tafsir tematik merupakan metode tafsir alternatif yang penting untuk dikembangkan oleh ilmuan dan ulama Islam dalam upaya menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup bagi muslim modern dengan segala tantangan dan problematika.
Urgensi metode tafsir ini terletak pada kemampuannya mengungkapkan bagi muslim modern pandangan-pandangan Al-Qur’an yang integral bagi persoalan-persolan dan realitas kehidupan modern. Dengan menggunakan tafsir tematik dapat mengkaji masalah-masalah khusus dalam Al-Qur’an berdasarkan Al-Qur’an.
_______________________________
Penulis:
Ibnu Najib Shanhaji. Lahir di Semarang, 23 April 2001. Saat ini penulis sedang menempuh pendidikan di UIN Raden Mas Said Surakarta program studi Komunikasi Penyiaran Islam. Selain menjadi mahasiswa, penulis juga aktif dalam kegiatan organisasi kampus.