Meriah: Idul Adha Kali Ini Sembelih 28 Hewan Kurban

www.annurngrukem.com – Dalam setiap agama pasti memiliki hari di mana hari tersebut diistimewakan setiap tahunnya. Agama Islam, misalnya, terdapat dua hari raya yakni Idul Fitri dan Idul Adha. Perayaan Idul Fitri setiap tanggal 1 Syawal kalender Hijriah, sedangkan Idul Adha jatuh setiap tanggal 10 Zulhijah kalender Hijriah.
Adapun dalam Idul Adha, umat muslim di dunia merayakannya dengan menyembelih hewan kurban. Dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan hewan yang diperbolehkan untuk dikurbankan berupa kambing, sapi, atau unta.
Sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an surah al-Hajj ayat 34 bahwa penyembelihan tersebut dengan tujuan agar kita senantiasa menyebut nama Allah pada binatang ternak yang direzekikan kepada kita.
Selasa (20/7) Pondok Pesantren An Nur Ngrukem merayakan datangnya Idul Adha. Dua hari sebelumnya, seluruh santri dianjurkan untuk berpuasa sunah: Tarwiyah dan Arafah. Bahkan di hari Arafah para santri melaksanakan amaliah Arafah di komplek masing-masing. Lalu, para santri meramaikan malam Idul Adha dengan takbiran.
Kemudian pada hari raya, seluruh santri melaksanakan salat Idul Adha di pondok. Santri putra bertempat di musala dan untuk santri putri bertempat di halaman TPQ Al Ma’had An Nur hingga depan rusunawa, untuk komplek pusat. Sehingga jalan Ngrukem yang menuju Pondok Pesantren An Nur selama pelaksanaan salat Idul Adha ditutup.
Komplek cabang pun mendirikan salat Idul Adha sendiri guna mematuhi aturan pemerintah. Karena situasi dan kondisi pandemi ini, pengasuh memutuskan untuk tidak ikut salat jamaah di masjid AR RIDLO Ngrukem.
Dimulai pada pukul 06.40 WIB dengan melaksanakan dua rakaat salat sunah Idul Adha secara berjamaah. Setelah salat, dilanjutkan dengan khutbah singkat oleh K.H. Muslim Nawawi yang menjelaskan mengenai asal usul adanya kurban pada saat Idul Adha yakni, kisah mengenai perjuangan Nabi Ibrahim A.S dalam mentaati perintah Allah SWT.
Nabi Ibrahim AS mendapati mimpi berupa utusan dari Allah SWT yang memerintahkan Nabi Ibrahim AS untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail AS. Atas perintah Allah SWT, Nabi Ibrahim AS menjalankannya dengan ikhlas walau dalam hati terasa sangat berat. Setelah menjelaskan kepada Nabi Ismail AS mengenai mimpi yang dialami Nabi Ibrahim AS, Nabi Ismail AS meng-iya-kan untuk melaksanakan perintah Allah SWT.
Penyembelihan dilakukan di atas batu besar di tengah gurun pasir. Saat proses penyembelihan Nabi Ismail AS, Allah SWT menggantikan raga Nabi Ismail dengan seekor kambing. Dengan adanya peristiwa ini maka diperingatilah dengan adanya Idul Adha yang dirayakan dengan penyembelihan hewan kurban.
Pondok Pesantren An Nur Ngrukem melaksanakan penyembelihan hewan kurban dengan 27 kambing dan 1 sapi yang dibagi 14 kambing dari komplek Pusat, 2 kambing dari komplek Attarik, 3 kambing dari komplek Khodijah dan 8 kambing dari komplek Nurul Huda dan Maghfiroh.
Proses penyembelihan dan pengolahan daging kurban untuk komplek Pusat dan komplek Attarik dilaksanakan di kediaman pak Budi (pejagal utara makam muassis An Nur) yang dilaksanakan malam bakda salat Isya, sedangkan penyembelihan dan pengolahan daging untuk komplek Khodijah, Nurul Huda, dan Maghfiroh dilaksanakan di komplek masing-masing.
“Alhamdulillah ada 28 hewan kurban. Terima kasih kepada Shohibul Qurban, baik wali santri maupun masyarakat yang ikut kurban di pondok. Semoga amal ibadah kurban diterima oleh Allah dan mendapatkan balasan yang berlipat-lipat. Amin.” kata Sangidu, ketua pondok.
Hewan kurban akan disembelih dan diolah setiap harinya hingga Jumat (23/7). Selain itu, daging kurban juga akan dibagi kepada masyarakat sekitar Pondok Pesantren An Nur. Beberapa komplek juga merayakan Idul Adha dengan nyate-nyate.