Selamat, untuk “Selamat Tinggal”
Aku…
Adalah angin
Adalah air
Adalah lilin,
Terimakasih telah hadir
Dikala senja mulai menguning
Kamu…
Adalah cahaya
Adalah purnama
Adalah pelita,
Manis,
Meski tak bertahan lama
Terimakasih sajak terimakasih kata
Hadir yang sementara
Indah,
Berbaris dan bernada
Terkadang aku tertatih dan letih
Bahkan tertawa dan bahagia
Seperti nestapa,
Kamulah yang datang memberi kasih
Apakah aku harus tertawa atau terluka
Jika kamu,
Rumah yang biasa aku labuhi,
Pergi?!
Kemana kaki ini akan melangkah?
Kemana air mata ini akan tumpah?
Dan kepada siapa bahagia ini ku bagi?
Jika kamu,
Rumah tempat ku pulang,
Pergi?!
Kemana?
Kemana?
Hidup akan mati
Begitu datang menjadi pergi
Juga siang digantikan malam
Seperti kumbang,
Itulah kamu
Merangkai untuk saling mengenang
Melepas agar saling berpegangan
Penulis:
AyuWulandari22
Yogyakarta, 22 Januari 2024
00.03