Seminar Kesehatan: Pola Hidup Sehat Ala Santri
Ahad, 14 Juli 2024, Komplek Al-Maghfiroh Pondok Pesantren An Nur Yogyakarta mengadakan seminar yang diprakarsai oleh Departemen Kesehatan dan berkolaborasi dengan tim workshop dan jurnalistik. Seminar bertajuk “Pola Hidup Sehat Ala Santri” ini dihadiri oleh seluruh pembimbing atau musyrifah, ketua kamar, dan sie kesehatan kamar Kompleks Al-Maghfiroh, serta beberapa perwakilan dari kompleks lain. Seminar ini bertujuan untuk mengedukasi santri agar dapat menerapkan pola hidup sehat di lingkungan pondok pesantren yang serba terbatas.
Pada kesempatan ini, Departemen Kesehatan mengundang dr. Sofiah Latifah, seorang dokter yang merupakan alumni Pondok Pesantren An Nur Yogyakarta, sebagai narasumber. Saat ini, dr. Sofiah Latifah berkhidmat melalui ilmunya dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada para santri di Poskestren An Nur. Dalam seminarnya, beliau menjelaskan pentingnya menjaga pola makan, aktivitas fisik, dan kebersihan diri untuk hidup sehat.
Hidup yang sehat bisa didapatkan dengan menjaga tiga hal, yaitu pola makan, aktivitas, dan kebersihan diri. Mengenai makanan, beliau menjelaskan bahwa makanan yang sehat dan bergizi merupakan makanan yang bebas dari bahan-bahan yang berbahaya. Adapun ciri ciri makanan tidak sehat adalah berwarna mencolok, rasanya tajam, tengik/apek, sangat kenyal, kadaluwarsa dan harganya sangat murah. Tidak menjaga pola makan dari makanan tidak sehat tersebut dapat menyebabkan penyakit seperti diare, asam lambung, diabetes melitus, anemia, tifoid dan kolestrol.
Beliau kemudian menjelaskan mengenai kandungan zat gizi pada makanan. Kandungan zat gizi pada makanan terbagi menjadi dua, yaitu makro dan mikro. Zat gizi makro adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah besar. Zat gizi makro dibutuhkan tubuh untuk menghasilkan energi agar tubuh mampu menjalankan fungsinya dan menjalankan aktivitas sehari-hari. Adapun zat gizi makro terdiri dari karbohidrat, protein dan lemak.
Sedangkan zat gizi mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sedikit, namun mempunyai peran yang sangat penting dalam pembentukan hormon, aktivitas enzim serta mengatur fungsi sistem imun dan sistem reproduksi. Zat gizi mikro terdiri dari vitamin dan mineral, yang bisa di dapatkan melalui konsumsi buah dan serat yang bisa didapatkan melalui sayur. Vitamin dan mineral itu baik untuk menjaga daya tahan tubuh sedangkan serat berguna untuk menjaga pencernaan.
Selanjutnya, beliau menjelaskan tentang pentingnya minum air putih. Dalam satu hari, idealnya minum air putih sebanyak 7-8 gelas sehari. Jika kurang minum air putih, akibatnya dapat menyebabkan penyakit batu ginjal saat usia tua dan kurangnya fokus. Kembali pada pola makan, bagaimana tata cara makan sehat? Ketika makan sebaiknya tidak berlebihan, mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, tenang atau tidak kesusu, dan lain sebagainya.
Pola hidup sehat yang kedua yaitu menjaga pola aktivitas fisik. Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang meningkatkan pengeluaran tenaga/energi dan pembakaran energi. Aktivitas fisik dapat dikatakan cukup jika dilakukan kurang lebih 60 menit dalam sehari. Manfaat dari aktivitas fisik ini adalah untuk melancarkan aliran darah. Aktivitas fisik di pondok dapat dilakukan dengan naik turun tangga, mengelilingi komplek dan lain-lain.
Ketiga, mengenai kebersihan diri, beliau menjelaskan mengenai pentingnya menjaga kebersihan badan, pakaian, dan peralatan pribadi. Kebersihan badan dapat dilakukan dengan mandi dua hari sekali, kebersihan pakaian dengan tidak nglumbrukke pakaian- pakaian kotor sampai menumpuk, dan peralatan pribadi dengan tidak memakai sabun barengan, atau sikat gigi hasil nemu, jelasnya.
Di sini beliau juga mengajarkan kami, para santri untuk memanajemen stress. Yaitu dapat dilakukan dengan cara melakukan wisata (yang entah kapan bisanya), berdzikir, sholat, sabar dan tawakkal, dan berdoa. Pola istirahat juga penting untuk diperhatikan, jelasnya. Dalam satu hari idealnya waktu untuk tidur dilakukan selama 8-9 jam sehari. Sebelum tidur baiknya berwudhu terlebih dahulu agar kita tidur dalam keadaan bersih dan suci, membersihkan tempat tidur,mematikan lampu, mengahadap ke sebelah kanan dengan tangan di bawah pipi sebelah kanan dan tak lupa berdoa.
Akhir acara, Latifah Nur Hasanah selaku moderator dari departemen kesehatan membuka sesi tanya-jawab sebelum penutupan acara. Terdapat beberpa pertanyaan bagus dari para penanya. Salah satu pertanyaan dari Febi Ayu Latifah yaitu mengenai penanganan sesak napas yang sudah di singgung di awal tadi.
Mendapat pertanyaan ini, dr, Sofia Latifah menjelaskan bahwa penyebab sesak napas sampai menyebabkan kram pada tubuh itu ada tiga kemungkinan, yang pertama bisa jadi karena paru-parunya atau jantungnya. Akan tetapi biasanya ini hanya terjadi pada orang yang sudah lanjut usia. Selain itu karena asam lambungnya naik.
Untuk penanganan ketika terjadi asma, posisikan penderita untuk duduk, jangan ditidurkan, lalu loggarkan pakaiannya. Kemudian cek oksigen dengan oxymeter, jika oksigennya berkurang berarti paru-parunya bermasalah.
“Lha, kalo oksigennya bagus, tapi sesak, itu bisa jadi karena asam lambung. Seperti yang pernah dialami santri komplek pusat kala itu,. Jika terjadi serangan asma dan dia punya obat hirupnya bisa dipake, atau langsung nebulizer salbutamol, boleh, tambahnya. Untuk penanganan awalnya sebenarnya tidak ada, jadi sebaiknya langsung di bawa ke fasilitas kesehatan.” kata dr.Sofia Latifah.
Jurnalis: Mukaromatul Munawaroh