Pojok Santri

Takdir Tuhan untuk Gladis

 

Gladis Tara Alkafi, di berumur 16 tahun dia anak ke tiga dari,’’Kafi Indra Tama,’’dan’’Rita
Permatasari.’’anak yang selalu di suruh patuh dengan semua keinginan ayahnya. Namun
Gladis tidak pernah membantah keiinginan ayahnya, dan ada satu hal yang membuat Gladis
membantah keiinginan ayahnya, yaitu melanjutkan sekolah yang diinginkan Gladis, bukan
keiinginan ayahnya. Ayah gladis tidak mendukung anaknya untuk sekolah yang diinginkan
Gladis. Namun sebaliknya dengan kakak dan bundanya Gladis yang mendukung Gladis
untuk menentukan sekolah yang diinginkan Gladis.

‘’Pagi Bun!’’

‘’Iya, pagi sayang!,sini sarapan dulu,nanti bunda mau ngajak kamu survei pondok.’’

‘’HAH…beneran bun,bunda sudah daftar adik dipondok?’’

‘’Iya sayang udah, makanya bunda ngajak kamu survei pondoknya.’’

Gladis mengangguk antusias.’’iya bunda,makasih bunda sayang deh sama bunda’’

‘’Ya udah,sekarang makannya dihabisin.’’

‘’Siap,bun.’’

Disetiap perjalanan menuju pondok gladis tak berhenti tersenyum.

‘’Bun nama pondoknya apa?nama pondok pesantren An Nur sayang’’

‘’Wah pondok itu yang terkenal dengan hafalanya dan adabnya ya bun?’’

‘’Iya,makanya kamu besok mondoknya yang sungguh-sungguh.’’

‘’Iya bun, pasti.’’Gladis dengan senyum lebarnya.

‘’Kamu ga mau ajak bicara ayah dek?’’bisik Rita.

‘’Gak lah bun,gladis takut ngajak ayah bicara.’’cicit Gladis.

‘’Gapapa dek,coba dulu aja.’’Rita yang meyakinkan anaknya.

Gladis mengangguk.’’Yah doain Gladis,semoga gladis bisa kejar mimpi Gladis. Yah,percaya
deh sama gladis ,pasti gladis bisa bangain ayah dan bunda walaupun gGadis nggak sekolah di
luar.’’

‘’Hem…semoga.’’

‘’Emang kamu sempat meluagkan waktu kamu sedangkan di sana banyak kegiatan?’’
‘’InsyaAllah sempat yah.’’Gladis tersenyum.

‘’Oke,buktikan ucapan kamu bukan cuman bicara.’’

‘’iya ayah,tapi ayah udah marah kan sama gladis?’’

‘’Hem,iya.’’Kafi yang sedang fokus nyupir.

‘’makasih ayah,gladis sayang ayah.’’ Rita yang melihatnya tersemyum.
Gladis sudah sampai dihalaman pondok An-Nur

‘’MasyaAllah gede ya bun pondoknya,bagus pula.’’

‘’Iya,pondoknya gede,kamu suka tempatya?’’

‘’Iya gladis suka bun,tempatnya.’’Rita tersenyum.

Selesai survei pondok gladis dan keluarga gladis lagsung pulang.

‘’Gladis ,kamu tidur sekarang,udah malam.’’

‘’Iya,bunda.’’

‘’Selamat malam,bunda!’’

‘’Malam juga anaknya bunda .’’

Belum lama gladis masuk ke kamar tiba-tiba ada yang mengetuk pintu gladis.

‘’Iya,bentar.’’

‘’Ohh,yaudah ayok masuk kak.’’

‘’Iya.’’

‘’Kakak mau bicara apa?’’

‘’Kakak mau bicara sama kamu besok kalau kamu udah masuk pondok, yang rajin ya, jangan
gecewain ayah dan bunda,kakak selalu dukung kamu jangan pikirin ayah,ayah cumin belum
bisa menerima gladis,sikap ayah kemarin bukan berarti ayah ga sayang Gladis,jadi semangat
mondoknya tapi kalau capel gladis istirahat!

‘’Iya kak, makasih udah mengingatkan Gladis.’’ Rehan menggangguk.

‘’Ya udah sekrang tidur, udah malam! Selamat tidur dek..’’

‘’iya selamat tidur juga kak.’’

**********

Hari ini hari yang ditunggu-tunggu gladis,yaitu masuk pondok pesantren.

‘’Gladis,barangnya udah semua belum?keburu garasi mobilnya ditutup.

‘’Iya bun bentar lagi siap kok.’’

‘’ Iya udah, jangan lama-lama.’’

‘’Iya bunda cantik’’

Mobil yang di tumpangi gladis sudah melaju menuju pondok pesantren.

‘’Gladis kamu mau apa sebelum mobil sampai pondok?” tanya Ayah.

“emmm…ga mau apa-apa yah,gladis Cuma mau ayah doain Gladis supaya Gladis bisa
banggain ayah dan bunda.’’

Kafi mengangguk, ’’iya ,ayah selalu doain kamu,yang semangat mondoknya jaga
Kesehatan,ga boleh kecapeaan.’’

‘’Iya ayah,ayah tenang aja.’’Kafi mengangguk.

Sorot mata kafi memancarkan kesedihan,dan pikiranya berputar dengan kejadian anak
perempuan pertamanya yang meninggal.

Sampainya di pondok pesantren An nur,gladis berkumpul dengan teman- teman yang lain dan
gladis harus rela jauh dari keluarga.Sesudah itu gladis dirahkan oleh mbak-mbak santri disana
menuju kamarnya.Gladis sudah satu tahun di sana,, dan gladis ssudah dapat banyak cobaan
,karena anak-anak saantri disana banyak yang tidak suka dengan gladis .

READ  Pojok Santri#11 (Pramuka dan Santri)

‘’ohh ,itu orangnya yang sok-sok an nulis dibuku diarynya mau hafidz al-qur’an dan mau
punya suami gus ,padahal hafalannya aja belum banyak ‘’ bisik-bisik santri disana .

Gladis disitu sakit hati ,namun gladis tidak lemah dan gladis akan berusaha kuat mendengar
caci-maki mereka. Setiap saat gladis selalu menghabiskan waktu nya untuk menghafal al
quran dan gladis jarang berkumpul dengan temn -teman yang lain.

‘’ya allah gladis capek, tapi gladis harus kuat.’’ Batin Gladis.

Setiap beberapa bulan, pondok An-Nur selalu mengadakan lomba-lomba tersebut.

‘’who… besok ada lomba ya, akum au ikut ahh,kamu ikut kan gladis?’’ tanya Tasya

Tasya adalah teman satu-satunya Gladis yang baik sama Gladis, yang selalu Bersama Gladis.

‘’Iya tasya’insyaallah aku ikut, akum au nyaba’’ jawab Gladis.

“Sip, besok kita bareng ya!”

Gladis mengangguk dan tersenyum.Teman kamar gladis yang lain, yang mendengarkan
pembicaraan Gladis dan Tasya memandang tak suka.

“Memang kalian bisa menang lomba apa? Kita ga salah dengar, kalian mau ikut lomba, ga
usah halu deh kalian masih baru, udah mau ikut lomba belagu banget”

Tasya yang mendengarnya tak suka.

“ya gak papa lah kita ikut, soal menang kalahnya udah diatur allah swt, kalian ga usah ikut-
ikut campur kalo mau ikut-ikut aja , ga ada yang ngelarang kok, kok situ situ ngelarang-
ngelarang kita!”

Teman Gladis yang tidak suka dengan Gladis akhirnya marah.

“oh berani ya lo ngomong kayak gitu sama gue, mau jadi pahlawan haaaa?”

“udah tasya ga usah di ladenin, kita pergi aja.” Ujar Gladis.

“tapi Gladis”

“udah ayok,”

Ahirnya Tasya menurut perintah Gladis.
*
Hari yang dinanti-nanti, yaitu hari perlombaan. Semua santri sudah berkumpul untuk
menyaksikn perlombaan. Dari awal acara perlombaan berjalan lancer, namun saat acara
perlombaan nomor urut terakhir tidak berjalan dengan lancer, karena adanya kesalahan
perlombaan.

“Huuuu apaan itu?, kalo ga bisa gausah iku-ikut malu-maluin aja.”

“GTladis yang berada di atas panggung merasa malu karena sorakan santri-santri di sana yang
menghina gladis, karena teks pidato yang disampaikan Gladis tiba-tiba lupa, dan membuat
glais yang di atas pangguang terdiam, memikiran teks pidato yang ia hafalkan.

‘’Udah lah,pasti kamu kalah, ga usah berharap bakal menang!’’

Dan akhirnya Gladis memutuskan untuk undur diri dan turun dari penggung, karena juri yang
ada di sana sudah meminta Gladis untuk turun dari panggung,dan juga santri-santri yang
menyaksikan sudah bersorak menyuruh Gladis turun. Gladis meghampiri Tasya dan memeluk
untuk menumpahkan air mata di pundak Tasya.

‘’Sya..apa aku salah ya?kenapa semua santri banyak yang ga suka sama aku?’’

‘’Dis yang sabar ya aku tau perasaan kamu,gladis percaya deh sama aku,suatu saat nanti kita
akan berhasih dan sukses Bersama dan kitab isa menunjukan pada semuanya kalau kitab isa
berhasil dan sukses melebihi mereka.’’

‘’Iya sya,aku percaya sama kamu makasih ya kamu udah menguatkaku dan menjadi
temanku.’’

Tasya mengangguk dan tersenyum hangat.

*****

Beberapa bulan kemudian,gladis menjalankan tugasnya sebagai santri yang biasa bukan
menjadi santri yang selalu di hina olwh temanya,karena gladis dan tasya sudah di pindahkan
di komplek lain yang lingkunganya lebih nyaman dari pada komplek sebelumya.Komplek
yang lebih dekat dengan keluarga dalem dan itu membuat gladis lebih terlindungi.

‘’Gladis kamu di panggil Umi Salma di dalem .’’

‘’Hah,ada apa ya di pangil di dalem?’’

READ  Sijjin: Remake Film dengan Kesan yang Luar Biasa!

‘’Gak tau Gladis ?aku Cuma dapat salam,kamu di suruh ke dalem sekarang.’’

‘’Ohh ya udah, makasih aku duluan ya.’’

‘’Iya,hati -hati’’Gladis mengangguk,

Setelah sampai di depan dalem,gladis merasa gugup dan ragu untuk mengucapkan
salam,namun akhirnya gladis memberanikan diri.

‘’Assalamuallaikum.’’

‘’Waallaikumuassallam’’pintu pun akhirnya di bukak oleh Umi Salma.

‘’Owalah dok, udah datang to sini masuk dulu!’’

‘’Iya Umi,sambil menunduk,’’

‘’Ada apa ya Umi,memanggil saya?’’

‘’Ini dok besok ada acara keluarga dalem, Umi mau minta tolong untuk bantu umi
mempersiapkan untuk acara besok,kamu boleh mengajak teman kamu satu untuk membantu
kamu,dan katanya kamu bisa masak,dan masakanya enak ya ? kalau kamu tidak keberatan
kamu yang masak semua menunya yaa ?’’

‘’iya Umik insya Allah Gladis bisa ,dan gladis tidak merasa direpotkan,Gladis akan senang
hati membantu Umi.’’

Umi Salma mengangguk dan tersenyum .

’’Umi berterima kasih .’’

‘’iya Umi ,kalau tidak ada yang disampaikan umi lagi ,Gladis mau kembali ke kamar umi.’’

‘’iya ,silaahkan.’’

Gladis memberikan senyum dan menunduk ,lalu gladis mengucapkan salam .sesampainya
dikamar ,gladis memberi tahu tasya akan hal ini ,dan meminta tasya untuk membantunya.
Dan Tasya tentunya dengan senang hati membantu gladis .

******

Sore ini ,disepan ndalem sudah sangat ramai dengan keluarga besar ndalem .gladis dan
tasya sudah di ndalem menyiapkan semuanya .

‘’Gladis sudah selesai ini semua ?’’tanya Tasya.

‘’udah sya ,kita tinggal merapikan di sana ‘’ tunjuk Gladis.

‘’ohh,ya udah.’’

Acara keluarga ndalem sudah dimulai ,dan sekarang waktunyaa memberikan hidangan untuk
keluarga ndalem .

‘’Ndok,tolong buatkan tiga kopi untuk mereka.’’ kata Umi menunjukkan mereka bertiga .

‘’Oh,iya umi. Nanti biar gladis antar .’’ umu pun mengangguk.

‘’Gladis itu siapa sih, yang ditunjuk umi untuk dibuatkan kopi? Soa’lnya aku gak pernah lihat
mereka ,dan mereka ganteng-ganteng ya?’’

Gladis pun yang sedang membuat kopi lalu melirik sekilas.

‘’Emm…aku juga gak tau Sya.’’ Jawab Gladis.

‘’Ya udah ,akum au ngantar kopi ini,ke mereka dulu.’’

‘’Ya udah.’’

Saat Gladis mengantar kopi ketiga laki-laki itu, Gladis merasa canggung karena mereka
memperhatikannya.

‘’Maaf,ini minumannya! Silahkan diminum.’’

Salah satu dari mereka menjawab.

‘’Makasih.’’

Gladis pun mengangguk canggung.

‘’Cantik ‘’ batin Gus Alfi

Semenjak Gus Alfi melihat gadis itu, Gus Alfi tertarik dan ingin mencari tau siapa gadis itu,
karena selama ini belum ada yang bisa mebuat Gus Alfi tertarik. Saat Gus Alfi Bersama Umi
salma,gus alfi ingin bertanya mengenai perempuan kemaren.

‘’Umi, maaf jika alfi lancing alfi ingin bertanya so’al perempuan yanga ada di ndalem saat
perempuan itu mengantarkan alfi kopi,dia siapa ya umi? Alfi pun penasaran sama perempuan
itu umi.’’

‘’Oalah,si gladis to le, itu santrinya umi dia anaknya baik suka bantu umi, umi juga suka sama
dia.’’

Alfi pun mengangguk.’’umi alfi ingin mengenalnya, apa boleh?.’’
Umi salma pun mengangguk dan tersenyum

‘’Yaa boleh nanti umi kasih biodata Gladis.’’

‘’ Makasih Umi.’’

Semenjak Gus Alfi dikasih biodata Gladis, Gus Alfi sering membant Gladis diam-diam
‘’Sya kamu merasa ada yang aneh gak sih ,so’alnya akhir-akhir ini aku sering mendapat
makanan ataupun sering tugas-tugas pondokku merasa ringan?’’

‘’Hmm iya, aku juga kepo apa ada yang diam-diam bantu kamu ya dis.’’

‘’Hah? Masa sih, tapi siapa ?’’ tasya pun menggeleng

‘’Hey Dis, bulan depan ada haflah, kamu ikut kan? Lagian bentar lagi Qur’an mu selesai.’’
‘’insyaallah Sya, kalau aku bisa.’’

READ  Seterang Lentera Annur untuk Desa Kecilku

‘’Bisalah Gladis, aku yakin kamu pasti bisa.’’ Gladis pun tersenyum dan mengangguk

*******
Hari ini hari yang dinanti-nanti Gladis. Gladis sangat terharu dan Bahagia, karena
Gladis bisa ikut hafidz Qur’an tahun ini.

‘’masyaallah gladis,kamu cantik banget sih,huhu pengen nangis lihat kamu udah sampai di
titik ini.’’

‘’Makasih tasya udah deh jangan nangis, aku jadi ikut nangis nih.’’
‘’Gladis, aku nangis karna terharu bukan nangis karna sedih, pokoknya aku bangga sama
kamu.’’Gladis tersenyum.

‘’Ayo, foto berdua dulu Gladis, aku ingin mengabadikan momen ini pasti bentar lagi kita akan
pisah.’’

‘’Iya ayo, kita ga akan pisah Sya, aku akan selalu kasih kabar.’’

‘’Iya.’’

Gladis sudah menaiki paggung,dan tasya sudah setia melihat gladis dari depan panggng.Di
lain sisi,ada memperhatikan gladis dari tadi dia adalah Gus Alfi yang slalu diam-diam
menyukai gladis dan membantu gladis.

‘Setelah ini aku akan melamarmu dan menjadikanmu pendamping hidupku gladis.’’
Batin Gus Alfi.

‘’Wisuda tahfiz terbaik tahun ini di raih oleh Gladis Tara Al Kafi.’’
Semua bertepuk tangan dan bersorak ria,setelah itu gladis maju untuk di pasangkan mahkota
cantik oleh umi salma.’’

‘’Selamat ya ndok.’’umi salma tersenyum.

‘’Iya, Umi makasih ini semua juga berkat umi.’’

‘’Silah kan gladis bersiap-siap untuk berfoto saat sesudah selasai berfoto dengan umi
salma,gladis Kembali berfoto dengan orang tua nya dan keluarganya.’’

‘’Selamat sayang, bunda dan ayah bangga sama kamu, makasih kamu udah buktiin
ucapanmu.’’

‘’Kakak juga bangga sama kamu deh.’’

‘’Makasih.’’

Setelah sesudah berfoto dengan keluarga nya bundanya. Sebelumnya membisikan sesuatu
yaitu.

‘’Dek,nanti kamu akan berfoto sama calon suami mu.’’ujar bundanya.

Gladis awalnya terkejut,namun gladis mencoba bersikab biasa aja.

‘’Untuk nama wisuda yang terbaik tahun ini,harab menetab dulu di panggung.’’

Gladis yang di atas panggung merasa bigung dan tiba-tiba ada yang berjalan kearahnya dan
berdiri di sampingnya yaitu Gus Alifi.Gladis yang disitu hanya diam dan tersenyum saat di
foto.

‘Hah,apa jadi laki -laki disebelah ku ini gus?’batin gladis.
Ketika sudah berfoto, Gus Alfi bicara pelan di samping Gladis.

’’Tunggu aku datang
kerumah mu.’’

Gladis yang di samping hanya terdiam kaku.setelah itu,gus alfi Kembali di tempat duduknya
dan begitu juga dengan gladis yang Kembali ditempatnya.Acara wisuda sudah selesai dari
beberapa hari yang lalu dan gladis sudah pulang kerumahnya.

‘’Bun sebenarnya ada apa sih,kenapa bunda bicara kayak gitu dan kenapa gus alfi itu juga
bicaara itu?’’

‘’besok kamu juga bakal tau, sayang tunggu aja dia datang ke sini.’’
Gladis pun menurut dan mengangguk.

‘’Gladis ini baju yang bunda siapkan untuk kamu besok pagi,dipakai ya!dan dandan yang
cantik,karena besok ada tamu istimewa dari pondok.’’Gladispun tersenyum dan mengangguk.
Pagi harinya,gladis sudah siap dan bunda gladis sudah menyuruhnya turun ke ruang tamu.

‘’Gladis, tamunya sudah datang, cepet turun.’’

‘’Iya bun, bentar.’’

‘’Iya udah, jangan lama?’’

Gladis kaget saat menuruni anak tangga,ternyata diruang tamu yang datang adalah gus alfi
dan keluarganya.

‘’Gladis,sini duduk.’’Perintah bunda.

‘’Iya bunda.’’

Gus alfi berdehem,’’kedatangan saya disini ingin menyampaikan niat baik saya,saya ingin
melamar putri anda,gladis.’’

Gladis dari tadi hanya diam dan menunduk.

‘’Saya tidak bisa menjawab,karena jawabanya ada di gladis sendiri.’’

‘’Gimana gladis,apa kamu mau manerima lamaran gus alfi?’’tanya ayah gladis.

‘’Iya,gladis mau menerima lamaran gus alfi.’’Gladispun tersenyum dan mengangguk.

‘’Alhamdulillah.’’
Semunya tersenym Bahagia.

 

Khodijah Raya Competition 2024

Penulis: Anisa Nabila ( Komplek Khadijah1)

annurngrukem

Admin website. Pengurus Pondok Pesantren An Nur. Departemen Multimedia Bidang Informasi dan Teknologi.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelayanan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!
Hai, ada yang bisa saya bantu??