Hari Pertama Ta’aruf Santri Baru: Ngrukem Menjadi Kampung Santri
www.pondok-ngrukem.com – Sabtu (22 /6), Pondok Pesantren An Nur Ngrukem, Bantul menggelar acara rutin tahunan yakni Forum Ta’aruf Santri (Fortasi). Tercatat sebanyak 560 santri baru lulus seleksi jenjang MTs-MA yang diadakan Panitia Penerimaan Santri Baru (PSB) tahun 2019/2020. Sabtu (22/6) para santri baru telah resmi masuk pesantren. Para wali santri mulai berada di pondok mulai Jumat (21/6). Panitia PSB juga sudah menyiapkan tempat penginapan bagi wali santri, khususnya bagi wali santri yang berdomilisi jauh atau luar kota.
Dalam acara ini, berbagai rangkaian acara telah disiapkan secara matang oleh panitia. Mulai pukul 07.00 – 07.30 WIB dibuka registrasi yang diiringi dengan senandung shalawat dari grup hadrah santri PP. An Nur. Pada pukul 07.30 WIB acara Fortasi resmi dimulai oleh MC yang dibawakan oleh sdr. M. Ikhsan Alfito. Dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Alquran yang disenandungkan oleh sdr. Rizki Alfatah.
Acara berikutnya yaitu sambutan-sambutan. Adapun sambutan pertama dibawakan oleh wali santri, bapak Dahlan. Sambutan kedua dari KH Yasin Nawawi sebagai ketua Yayasan Al Ma’had An Nur. Beliau menceritakan kembali kisah perjuangan muasis PP. An Nur, Almaghfurlah KH. Nawawi Abdul Aziz. Sambutan berikutnya dibawakan oleh KH Muslim Nawawi sebagai dewan Pengasuh, dan ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh KH Ashim Nawawi.
Kemudian dilangsungkan ta’aruf santri bersama wali santri dengan seluruh dewan dzuriyah yang dipandu oleh H. Agus Khoirun Niat, MA. Setelahnya adalah sosialisasi dan sarasehan yang diisi oleh Ust. Muhammad Tamyiz, S.Pd selaku ketua Pondok Pesantren An Nur untuk memaparkan kegiatan dan info pondok secara global. Lalu H. Agus Izzatu Muhammad, S.H.I, kepala Madrasah Aliyah. Beliau memaparkan info seputar Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah dan Madrasah Diniyah Al-Furqon.
Pukul 11.30 WIB acara ditutup oleh MC, sdr. M. Ikhsan Alfito. Para santri dan santri menuju asrama masing-masing sesuai pembagian pengurus pondok. Nampak kampung Ngrukem menjadi kampung santri. Jalan di sekitar pondok pesantren dipadati santri dan wali santri. Kendaraan yang diparkir bahkan melebihi perkiraan panitia. Lewat kerja sama dengan pemuda kampung sekitar, parkir kendaraan berhasil ditangani. (Hendra)