Majelis Maulid Simthudduror: Semesta Akan Mencintai Orang yang Mencintai Nabi
Ahad (17/9), Pondok Pesantren An Nur mengadakan majelis shalawat Simthudduror. Pondok Pesantren An Nur menghadirkan Habib Muhammad bin Husein bin Anies Al-Habsyi untuk memimpin acara shalawat tersebut. Acara ini juga memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Harlah ke-47 Pondok Pesantren An Nur, sekaligus haul KH. Nawawi Abdul Aziz serta Ny. Hj. Walidah Moenawwir.
Acara maulid dimulai pukul 20.00 WIB. Lokasi majelis shalawat berada di halaman IIQ An Nur Yogyakarta. Acara ini digelar terbatas, hanya dihadiri oleh seluruh santri Pondok Pesantren An Nur dan warga sekitar serta para alumni yang berdomisili di Jogja. Meski demikian, Pondok Pesantren An Nur memfasilitasi live streaming bagi masyarakat luar yang hendak mengikuti shalawat tersebut.
Pembukaan acara diawali dengan tahlil yang dipimpin oleh KH. Yasin Nawawi sebelum pembacaan maulid dimulai. Sebelum memulai tahlil, beliau berpesan untuk selalu menambah ketakwaan kita, salah satunya dengan menuntut ilmu. Bukan hanya demi mencari kepandaian diri semata, namun sebagai alat untuk berkhidmah di dalam agama Allah dan masyarakat.
Acara selanjutnya yaitu pembacaan natsar maulid simthudduror yang diawali oleh Habib Muhammad Al-Habsyi. Tidak lupa diiringi oleh tim hadroh Pondok Pesantren An Nur hingga pembacaan natsar selesai. Selain Habib Muhammad al-Habsyi, terdapat Habib Syekh Al-Athos dan KH. Muslim Nawawi sebagai pembaca natsar dalam maulid Simthudduror.
Usai shalawat, dilanjutkan dengan mauidhoh hasanah yang diisi oleh Habib Muhammad Al-Habsyi. Beliau menyampaikan bahwa seluruh alam semesta ini sangat mencintai Nabi Muhammad SAW., maka alam semesta pun akan mencintai orang yang mencintai Nabi Muhammad SAW.. Beliau juga menyebutkan bahwa penting untuk mengenal Nabi Muhammad SAW. agar bisa lebih memahami isi dari Al-Quran, karena Al-Quran itu semakin meresap dan dipahami kalau kita mengerti shirah Rasulullah SAW..
Habib Muhammad Al-Habsyi juga menuturkan tentang kisah-kisah kecintaan tumbuhan dan benda mati kepada Nabi Muhammad SAW.. Seperti kisah tumbuhan yang langsung keluar dari tanah tempat ia berdiam hanya demi membarikan salam kepada Rasulullah SAW., tongkat pelepah kurma Nabi Muhammad SAW. yang menangis penuh kerinduan, hingga cerita melegenda tentang bulan terbelah.
“Kalau kita niat memuliakan Nabi SAW., anda bakal dapet jauh lebih banyak dari apa yang anda perjuangkan untuk Rasulullah SAW.,” pesan Habib Muhammad Al-Habsyi.
Beliau juga menyampaikan untuk niat menghidupkan syariat yang dibawa Rasulullah SAW., seperti ketika mau mengaji. Kalau kita capai untuk Nabi Muhammad SAW., insya Allah akan mendapat balasan yang lebih besar dari apa yang kita perjuangkan.
Setelah doa oleh Habib Muhammad Al-Habsyi, para tamu dipersilahkan menuju hidangan yang telah disediakan. Adapun warga terdapat doorprize seusai makan. Acara ditutup dengan penampilan hadroh. Para santri dipersilahkan pulang ke komplek masing-masing didahului oleh santri putra. Acara berakhir pukul 23.00 WIB.
_________________________
Penulis: Shabrina