Peringati Haul Ke-33 K.H. Abdul Aziz Purworejo: Santri An Nur Selesaikan 50 Khataman Al-Qur’an
www.annurngrukem.com – K.H. Abdul Aziz adalah ayahanda dari K.H. Nawawi bin Abdul Aziz, pendiri Pondok Pesantren An Nur Ngrukem Bantul Yogyakarta. K.H Abdul Aziz mukim dan berdakwah di Tulusrejo, Grabag, Kutoarjo, Purworejo, Jawa Tengah.
K.H. Abdul Aziz lahir pada tahun 1885 M dan wafat pada 1987 M, sebagaimana yang disebutkan dalam buku biografi K.H. Abdul Aziz. Lebih tepatnya, beliau wafat pada 11 Zulkaidah 1407 H, bertepatan pada tanggal 7 Juli 1987 M. Melihat dari data tersebut, tahun 2021 ini adalah haul ke-33 K.H. Abdul Aziz dalam versi Masehi.
Sebab itu, para santri An Nur memiliki rutinitas kegiatan tahunan memperingati haul K.H. Abdul Aziz setiap tanggal 11 Zulkaidah. Para santri An Nur mengerjakan berbagai amaliah. Meski masih di tengah pendemi yang belum usai, amaliah rutin tahunan ini tetap berjalan.
Amaliah terbagi menjadi dua bagian, yaitu: semaan Al-Qur’an dan muqadaman. Bagi santri putra pusat, para santri melakukan muqadaman delapan khataman pada Senin (21/6) pukul 16.00 WIB atau bakda salat Asar berjamaah. Amaliah dipimpin langsung oleh pengasuh, K.H. Muslim Nawawi.
Selanjutnya, komplek putri pusat mengerjakan amaliah semaan Al-Qur’an sebanyak satu khataman dan dua khataman secara muqadaman. Lalu, untuk komplek Magfiroh menyelesaikan semaan Al-Qur’an satu khataman dan muqadaman sebanyak sepuluh khataman.
Disusul oleh komplek Nurul Huda menggarap satu khataman semaan Al-Qur’an, ditambah tiga khataman secara muqadaman, dan bacaan surah Yasin sejumlah 96 kali, serta membaca surah al-Waqi’ah sebanyak 96 kali.
Adapun komplek Khodijah menjalankan semaan Al-Qur’an satu khataman dan muqadaman Al-Qur’an selesai sebanyak 23 khataman. Tidak lupa, komplek At-Tarik ikut serta menyumbang amaliah zikir dan tahlil di kompleknya.
Jika ditotal, amaliah dalam rangka memperingati haul K.H. Abdul Aziz Purworejo tahun ini berhasil mencapai 50 khataman Al-Qur’an. Ditambah 96 kali bacaan surah Yasin dan al-Waqi’ah oleh komplek Nurul Huda. Serta amaliah zikir dan tahlil oleh santri Madrasah Ibtidaiyah (MI), komplek At-Tarik.
Penutupan amaliah pada Senin (21/6) pukul 20.00 WIB. Semua santri melakukan penutupan amaliah di komplek masing-masing dikarenakan suasana masih pandemi Covid-19. Komplek pusat baik putra maupun putri menggelar acara bersama di aula lantai tiga.
Acara turut disiarkan secara langsung lewat Youtube. Sehingga para santri yang masih di rumah, alumni, dan masyarakat umum bisa mengikuti acara tersebut.
Meskipun acara tertutup di komplek masing-masing, para santri tetap memakai masker. Turut hadir dalam acara penutupan di aula lantai tiga: K.H. ‘Ashim Nawawi, K.H. Mu’thi Nawawi, K.H. Nur Hadi, dan K.H. Muslim Nawawi. Juga Nyai Hj. Zumrotun, Nyai Hj. Farhah, Nyai Hj. Lilik Nur Kholidah, dan ibu Muktiati Zumar.
Acara diawali oleh hadroh putra dan dibuka oleh MC, Alvito. Lalu, pembacaan surah Yasin dan zikir tahlil bersama yang dipimpin oleh K.H. Muslim Nawawi. Namun sebelumnya, K.H. ‘Ashim Nawawi memimpin bacaan al-Fatihah. Adapun doa juga dibacakan oleh K.H. ‘Ashim Nawawi.
Usai doa, acara diteruskan dengan tausiah manakib singkat K.H. Abdul Aziz yang diisi oleh K.H. Muslim Nawawi. Beliau menyampaikan salah satu amaliah rutin harian dari K.H. Abdul Aziz. Amaliah wirid harian tersebut adalah membaca lã ilaha illallah tidak kurang dari 25.000 kali sehari semalam.
“Ketika beliau wafat, yang bertugas nalqin itu mbah Bashtul Birri. Singkat cerita, di maqbarah mbah Bashtul Birri disuruh nalqin malah bilang ‘kulo mboten arep nalqin jenengan, percuma, jenengan niku pendak dino le moco lã ilaha illallah ora kurang seko 25 ewu kok tak talqin, pun mboten sah kulo talqin nggeh, jenengan pun saget dewe” jelas K.H. Muslim Nawawi.
Rangkaian amaliah tahun ini juga diadakan sangat terbatas. Sebab masih pandemi dan sebagian santri masih ada yang di rumah. Penarikan santri sedang berjalan sampai kloter kedua. Baru sekitar 50% santri yang sudah berada di pondok pesantren. Sebab itu, pada tahun ini tidak diadakan rombongan ziarah ke makam K.H. Abdul Aziz di Kutoarjo, Purworejo. Rombongan ziarah hanya meliputi dewan zuriah saja.
Semua santri menuntaskan amaliah-amaliah tersebut dengan semangat dan khidmat. Besar harapannya para santri memperoleh barakah dari para masyayikh sehingga ilmu yang didapatkan bermanfaat di masyarakat kelak. Amin.