Puncak Haul ke-35 K.H. Ali Maksum
Pada hari Rabu (22/11) Pondok Pesantren Krapyak Yayasan Ali Maksum menggelar acara puncak haul ke-35 K.H. Ali Maksum. Acara dimulai pukul 19.00 WIB dengan pembacaan Asmaul Husna versi Krapyak, diikuti qosidah oleh grup hadroh Pondok Pesantren Krapyak Yayasan Ali Maksum.
Mahallul qiyam dibacakan dengan kehadiran para masyayikh dan grup hadroh Az Zahir yang dipimpin oleh Habib Ali Zaenal Abidin Assegaf dari Pekalongan. Acara ini dihadiri oleh pejabat daerah, habaib, dan pengasuh Pondok Pesantren.
Sebelum memasuki puncak acara, rangkaian kegiatan telah dilaksanakan, seperti festival anak soleh, pasar murah, seminar literasi digital, kopdar lurah pondok, simaan Al Quran, temu alumni, dan ziaroh maqbaroh di Dongkelan. Setelah kedatangan para tamu undangan, MC membuka acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al Quran yang merdu oleh Ust. Aminuloh. Sambutan tuan rumah disampaikan oleh Dr. K.H. Hilmy Muhammad, M.A., Anggota DPD RI Provinsi DIY.
Dalam sambutannya, Gus Hilmy, sapaan akrabnya, mengucapkan terima kasih kepada hadirin yang turut berkah dan doa dalam haul malam itu. Beliau menyampaikan harapan agar kita senantiasa mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW., dengan mengutip
الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ
(seseorang akan bersama orang yang dicintainya).
Beliau berharap pembacaan sholawat pada malam haul menunjukkan kecintaan kepada Allah, alm. K.H. Ali Maksum, para kyai, masyayikh, dan tentu saja cinta kepada Nabi Muhammad SAW.
Setelah sambutan, dilanjutkan dengan pembacaan kalimat thoyyibah, dzikir, dan tahlil yang dipimpin oleh K.H.R. Abdul Hamid Abdul Qodir, adik dari Almaghfurlah K.H.R. Najib Abdul Qodir, pengasuh utama Pondok Pesantren Al Munawwir, Krapyak. Pembacaan tahlil diikuti dengan mauidhoh hasanah oleh K.H. Mochamad Za`im Ahmad Ma`shoem, pengasuh Pondok Pesantren Kauman, Lasem, Rembang.
Sebelum mauidhoh, beliau menjelaskan bahwa kedatangannya diutus oleh saudara-saudaranya karena sebagai keponakan dari K.H. Ali Maksum. Beliau memberikan pesan bahwa dalam menghormati seorang ulama, selain berdoa, juga perlu bertabarrukan. Beliau menyoroti tiga sikap dan sifat dari K.H. Ali Maksum yang berkesinambungan: toleran dan moderat, kedekatan dengan santri, dan kiprah di masyarakat. Kedekatan antara K.H. Ali Maksum dengan santrinya terlihat dari panggilan akrab “bapak” yang diberikan oleh para santri.
Beliau juga berbagi cerita tentang kedekatan K.H. Ali Maksum dengan Ketua Umum Muhammadiyah, K.H. AR. Fahrudin. Pada suatu kesempatan, K.H. Ali Maksum menyelesaikan gejolak antara NU dan Muhammadiyah dengan mengusulkan agar menjadi imam di masjid Krapyak, sedangkan K.H. AR. Fahrudin menjadi imam di alun-alun. Kejadian ini menyelesaikan gejolak tersebut secara komprehensif.
Dalam akhir mauidhohnya, beliau menegaskan agar alumni Krapyak meniru K.H. Ali Maksum dengan tidak terlalu ngiyai dan ngustadz. Alumni Krapyak diingatkan untuk tetap wajar, namun ilmu yang diperoleh diharapkan memberikan manfaat. Pesan ini menjadi tonggak bagi para alumni dalam menjalani perjalanan kehidupan mereka.
Penulis: Ahmad Mahrus Khoirul Mannan