Berita

Kirim 1.417 Khataman Al-Qur’an dalam Haul Ke-7 KH. Nawawi Abdul Aziz

www.annurngrukem.com – Sabtu (9/10), Pondok Pesantren An Nur Ngrukem mengadakan serangkaian acara haul muassis. Haul termasuk dalam acara rutin tahunan. Acara ini dihadiri oleh beberapa warga sekitar pondok, jajaran dosen IIQ An Nur, beberapa tamu undangan dan seluruh dewan dzuriyah tentunya.

Acara berlangsung di area komplek putra pusat dan disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube AnnurngrukemTV, yang dimonitori langsung oleh pengurus IT Pondok Pesantren An Nur. Untuk para santri mengikuti acara haul bertempat di komplek masing-masing secara virtual.

Acara diadakan untuk memperingati haul ke-7 almaghfurlah KH. Nawawi Abdul  Aziz dan haul ke-10 almagfurlaha Ny. Hj. Walidah Moenawwir. Adapun rangkaian acara telah dimulai sejak tanggal 23 September 2021 lalu dengan pembukaan amaliah. Sedangkan puncak acara adalah malam Ahad (9/10).

Rangkaian acara haul muassis meliputi amaliah pembacaan muqoddaman, simaan Al-Qur’an 30 juz dan tahlil. Amaliah ini diikuti oleh seluruh santri yang masih di pondok, para alumni dan muhibbin. Semua sangat antusias memperingati haul muassis dengan melaksanakan serangkaian amaliah tersebut, meski alumni dan muhibbin melaksanakan di rumah masing-masing

Adapun puncak acara yang dilaksanakan pada tanggal 9 Oktober dan berlangsung dengan lancar dan cepat. Dimulai sekitar pukul 19.30 WIB hingga sekitar pukul 22.00 WIB. Seluruh santri yang mengikuti puncak acara haul baik secara langsung maupun melalui Youtube mengenakan pakaian serba putih. Pembacaan surah Yasin dipimpin oleh KH. A. Haris Masduqi M.Si, menantu KH. Nawawi Abdul Aziz sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Darul Qur’an Gunungkidul dan pembacaan zikir tahlil dan doa oleh KH. Miftahul Muna dari Pondok Pesantren Al Anwar Ngrukem.

Selanjutnya penyampaian manaqib singkat KH. Nawawi Abdul Aziz oleh KH. Muslim Nawawi, putra ke-8, KH. A. Haris Masduqi dan KH. Yasin Nawawi. Sambil menikmati hidangan, para tamu undangan yang hadir menyimak manaqib tersebut.

READ  Suasana Haru Saat Sambangan Pertama Santri MI An Nur

“Bapak itu sangat semangat dalam belajar. Pokoknya kenceng mikir atau cengkir istilahnya. Dan selanjutnya mengajarkannya kepada orang lain sampai sekarang. Sehingga bisa dikatakan bapak sudah mencapai maqom robbaniyyin atau orang yang mengabdikan dirinya untuk mengajarkan dan mendidik dengan ilmu Allah”, jelas KH. Muslim Nawawi.

KH. Muslim Nawawi banyak menjelaskan perjalanan Simbah Nawawi dalam mencari ilmu. Mulai dari belajar di pondok alat sampai ngaji Qiroah Sab’ah di Kudus. Berbagai macam perjuangannya untuk menjaga hafalan Al-Quran. Sampai suatu ketika harus pulang dengan jalan kaki dari Yogyakarta ke Purworejo karena adanya serangan Belanda di DIY.

“Tidak seperti santri jaman sekarang, santri kalau pulang malah hafalannya berkurang. Simbah kalo pulang justru menambah hafalan sendiri. Jadi kembali ke pondok hafalannya tambah, tinggal disetorkan kepada gurunya”, lanjut KH. Muslim Nawawi dengan gaya bercanda.

Perjuangan Simbah Nawawi dalam mencari ilmu sangat luar biasa. Perjuangannya pun dipraktikkan dan diajarkan kepada para santrinya. Simbah Nawawi selalu menekankan untuk selalu istiqomah dan sungguh-sungguh dalam belajar.

“Simbah mengajarkan keistiqamahan dengan sangat luar biasa. Pernah saya ngaji biasanya satu kaca (halaman), tapi saya ingin lebih banyak setornya. Hari pertama kedua aman. Hari ketiga tiba-tiba penjalin datang dan dengan tegas nan lantang Simbah dawuh ‘nek ngaji iku sitik-sitik wae, sing penting  rutin!’ (Kalau mengaji itu sedikit saja, yang penting rutin!), otomatis setelah itu saya tidak lagi-lagi mbedani”, jelas KH. A. Haris Masduqi.

“Kemudian Simbah Nawawi juga menekankan santrinya untuk mengaji dengan suara lantang. Karena mengaji atau nderes dengan suara lantang itu akan menambah lebih kuatnya hafalan”, sambung KH. A. Haris Masduqi.

Acara haul mengusung tema QS. Ali Imran ayat 79 yang artinya “Hendaklah kamu menjadi orang-orang yang robbani, karena kamu selalu mengajarkan Al-Qur’an dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya”. Acara diakhiri dengan pembacaan hasil amaliah santri, alumni dan muhibbin Pondok Pesantren An Nur Ngrukem.

READ  Sosialisai Bahaya Penyakit Campak

Tercatat dari tanggal 23 September sampai 09 Oktober sebanyak 77 khataman sima’an al-Qur’an 30 juz, 1.340 khataman muqoddaman al-Qur’an 30 juz, 27.733 pembacaan surat Yasin, 667.702 pembacaan surat al-Ikhlas dan 33.750 pembacaan selawat Nariyah.

Setelah pembacaan hasil amaliyah, acara ditutup oleh pembawa acara, Mbah Hamam dari Ngrukem. Harapannya dengan ikut serta berpartisipasi dalam acara haul untuk ngalap berkah Simbah KH. Nawawi Abdul Aziz dan Simbah Ny. Hj. Walidah Moenawwir.

annurngrukem

Admin website. Pengurus Pondok Pesantren An Nur. Departemen Multimedia Bidang Informasi dan Teknologi.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelayanan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!
Hai, ada yang bisa saya bantu??