Semangat Santri Attariq di Hari Raya Kurban
www.annurngrukem.com – Setelah adanya himbauan dari pemerintah terkait adanya kebijakan PPKM Darurat, berdampak pula dengan perayaan Idul Adha 1442 H tahun ini. Karena adanya kebijakan itu, Kemenag menganjurkan pelaksanaan salat Idul Adha dilakukan di rumah masing-masing.
Tentu hal itu menimbulkan pro-kontra di khalayak umum. Namun berbeda dengan yang dirasakan dan diterima sebagian santri di Indonesia, khususnya santri-santri Pondok Pesantren An Nur Ngrukem Komplek Attariq.
Mereka menanggapinya dengan tanpa masalah, menurut sebagian dari mereka yang jadi masalah adalah yang tidak melaksanakan Idul Adha dengan sengaja. Selasa (20/7), seluruh umat Islam merayakan momen Idul Adha atau yang dikenal dengan hari raya kurban.
Perayaan itu juga dirasakan oleh santri-santri kecil usia dini di komplek Attariq. Mereka terlihat sangat senang dengan datangnya momen ini, meski momen kali ini berbeda dengan momen tahun kemarin.
Pertama, di malam takbiran, mulai bakda Magrib suara takbir menggema bersautan satu sama lain. Tidak kalah juga dengan santri-santri kecil Komplek Attariq mereka begitu bersemangat melantunkan takbiran bersama.
Dengan iringan rebana khas pesantren, mereka menunjukkan kreatifitas membunyikan masing-masing alat. Saking semangatnya gema takbiran bertahan sampai bakda Subuh atau menjelang salat Idul Adha didirikan.
Kedua, terlihat dari pelaksanakan salat Idul Adha yang dilakukan di komplek sendiri (Komplek Attariq). Pada pukul 05.00 WIB sudah terlihat persiapan-persiapan baik dari pengurus maupun santri.
Mulai dari persiapan tempat, penataan sound system sampai persiapan dokumentasi live streaming dan lain sebagainya. Dari santri sendiri, juga terlihat sangat antusias untuk mengikuti pelaksanaan salat Idul Adha, terlihat mulai bangun tidur sekitar jam 04.00 banyak santri yang sudah antri mandi dan memilih pakaian terbaik untuk mereka dikenakan saat salat tiba.
Pelaksanaan salat dimulai pukul 06.45 WIB di halaman komplek, diikuti semua pengurus dan santri komplek Attariq. Imam salat Idul Adha kali ini adalah Habib Umar bin Khutban dan Khotib Gus Ariq Munawwir.
Kegiatan itu terlihat dan terasa sangat khusyuk dan khudur. Sebelum pelaksanaan salat Idul Adha dibubarkan, Habib Umar bin Khutban menambah doa keselamatan dan tahlil singkat yang diikuti seluruh jamaah.
Ketiga, pelaksanaan salat kali ini juga disiarkan live streaming di channel YouTube komplekattariq, bertujuan untuk wali santri yang ingin menyaksikan putra-putrinya juga obat rindu bagi mereka. Mungkin perayaan hari raya kali ini mengingatkan (flashback) bagi sebagian santri dan wali santri, karena sebagian dari mereka adalah santri baru, baik dari pindahan maupun yang kelas satu. Tentunya perasaan rindu sudah menggebu-gebu ingin bertemu.
Untuk hewan kurban sendiri komplek Attariq menyembelih 4 ekor kambing, yang mana dari semua itu adalah hasil pemberian dari wali santri. Dengan bantuan jasa tetangga asrama, daging hewan kurban tersebut diolah dan dimasakkan sekalian, nanti dari pihak asrama tinggal ambil jadi. Karena agar lebih memudahkan dalam pengolahan selain itu juga tenaga dari pihak asrama masih minim.
Terakhir, perayaan Idul Adha atau hari raya kurban ini mengingkatkan kembali akan peristiwa penting yang dialami oleh bapak kita Nabi Ibrahim AS bersama putranya Nabi Ismail AS. Yang dengan kesabarannya, dari penantian panjang hingga dikaruniani seorang anak yaitu Nabi Ismail AS.
Sampai pada puncaknya kesabaran itu masih ditambah lagi dengan ujian keikhlasan. Melalui mimpi yang diterima Nabi Ibrahim AS, Allah memerintahkan untuk menyembelih putra satu-satunya dan kesayangannya. Karena ketaatan, kesabaran, dan keikhlasan itu berbuah keberkahan yang sampai sekarang selalu diabadikan setiap tahunnya.
Mungkin banyak saudara kita yang melewati hari raya tahun ini tanpa orang terkasih. Semoga selalu diberi keikhlasan yang akan menjadi keberkahan. Amin. Selamat merayakan Idul Adha, mohon maaf lahir dan batin.