Santri An Nur Turut Memeriahkan HUT Ke-76 Republik Indonesia
www.annurngrukem.com – 17 Agustus adalah momentum bersejarah bangsa Indonesia. 17 Agustus adalah bukti hasil jerih payah perjuangan rakyat Indonesia. 17 Agustus adalah hari dimana Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Dan tepat hari ini adalah 76 tahun teriakan bung Karno beserta jajarannya membebaskan belenggu jajahan dari bangsa Belanda.
Sebagai warga Indonesia tulen, pasti merasa euforia saat datangnya peringatan hari kemerdekaan. Euforia kemerdekaan biasa dilakukan dengan mengecat tepi jalan di kampung-kampung, menghias rumah atau kampung dengan ornamen bendera merah putih dan memasang Sang Saka di setiap rumah. Semua antusias dengan datangnya hari kemerdekaan.
Tak terkecuali para santri Pondok Pesantren An Nur Ngrukem. Para santri menyambut hari kemerdekaan dengan menghias interior komplek, memasang hiasan bernuansa merah putih di tepi jalan hingga mengadakan lomba untuk memeriahkan datangnya kemerdekaan.
Kegiatan kepesantrenan juga turut andil dalam menyemarakkan datangnya hari kemerdekaan. Seperti kegiatan simaan al-Qur’an 30 juz, muqoddaman al-Qur’an 30 juz serta pembacaan surah Yasin, Tahil dan Selawat Nabi. Selain dalam menyambut datangnya hari kemerdekaan, kegiatan kepesantrenan ini juga untuk menyambut datang bulan Muharram.
Kegiatan kepesantrenan dilaksanakan pada Kamis, 12 Agustus 2021. Simaan al-Qur’an 30 juz putra sebanyak satu kali khataman dengan dibagi tiga majelis, simaan al-Qur’an 30 juz putri sebanyak tiga kali khataman dengan dibagi tiga majelis, pembacaan muqaddaman sebanyak 7 khataman, pembacaan surah Yasin sebanyak 100 kali dan pembacaan selawat nabi sebanyak 3000 kali. Kegiatan kepesantrenan ini ditutup dengan pembacaan Tahlil bersama.
Adapun apel pagi pada yang berjalan Selasa, 17 Agustus 2021, yakni komplek Putra Pusat bertempat di halaman pondok. Komplek Putri Pusat bertempat di halaman pondok Putri Pusat. Komplek Nurul Huda bertempat di halaman komplek Nurul Huda. Sedangkan komplek Attarik bertempat di halaman komplek Attarik. Sementara komplek Khodijah mengadakan apel hanya dengan cara diisi dengan berdoa bersama dan menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Hari Merdeka.
Apel pagi yang diadakan secara terpisah dengan tujuan agar tidak menimbulkan kerumunan. Selain itu, apel pagi juga sesuai dengan protokol kesehatan, baik menggunakan masker, berjaga jarak dan selalu membawa handsanitizer.
Pelaksanaan apel pagi dilaksanakan dengan mengenakan kostum beraneka ragam. Ada yang mengenakan seragam tentara, tim satgas, pramuka, pejuang, joker hingga seragam ibadah 5 agama dan masih banyak lagi. Pengadaan apel pagi dengan kostum yang beraneka ragam adalah salah satu cara pembuktian bahwa Indonesia adalah Bhinneka Tunggal Ika. Selain itu dengan adanya kostum dan make up lucu adalah salah satu pelipur lara di tengah terpaan pandemi Covid-19.
Petugas apel diambil dari santri lulusan MA An Nur tahun ajaran 2020-2021 dan Ust Muhammad Arwani sebagai pembina apel. Dalam amanat pembina apel, Ust Arwani menyampaikan bahwa “hakikat kemerdekaan bagi seorang santri adalah menjaga kemerdekaan itu sendiri dengan cara berbahagia kanthi istiqomah, ngaji kanthi istiqomah, sekolah dan kuliah kanthi istiqomah serta nderes kanthi istiqomah”.
Tidak lupa, para santri juga mengadakan berbagai macam lomba meriah. Lomba yang diadakan juga dalam lingkup komplek masing-masing. Beberapa lomba ini dipanitiai oleh rekan-rekan KKN dari IIQ An Nur Bantul. “Lomba di komplek Putra pusat itu ada tenis meja, CCA, pecah air, gigit koin, estafet tepung, tarik sarung, makan kerupuk, balap kelereng, memasukkan paku dalam botol, balap karung dan tarik tambang”, ucap Muhammad Zulfa, panitia pelaksana lomba.
Sementara komplek Putri Pusat juga mengadakan beberapa lomba antar santri mahasiswi-tahasus dan antar santri pelajar. “Lomba di Putri antara lain ada jedar-jedor, estafet tepung, balap sarung, corong water dan rangking satu”, ucap Ni’matun Nur Afifah, Ketua pelaksana 17-an. Di komplek Putri Pusat juga dipanitiai oleh rekan-rekan KKN dari IIQ An Nur Bantul bersama dengan rekan pengurus komplek Putri Pusat.
Perlombaan dari komplek Khodijah tidak kalah seru. Di sana diadakan lomba yang dibagi menjadi dua kategori, yakni lomba tim dan lomba individu. Yang termasuk dalam lomba tim adalah lomba estafet variasi, estafet karung, estafet air, joget balon. Sementara untuk lomba dengan kategori individu antara lain adalah lomba makan kerupuk, puisi dan Khodijah Got Talent. Perlombaan diadakan di dalam komplek dan di halaman Madrasah Tsanawiyah An Nur Bantul.
Jajaran pengurus komplek Attarik atau komplek pelajar Madrasah Ibtidaiyah An Nur juga mengadakan serangkaian perlombaan yang diikuti oleh siswa-siswi Madrasah Ibtidaiyah An Nur. Lomba yang diadakan antara lain lomba balap kelereng, makan krupuk, balap karung, estafet bendera, memasukkan benang ke jarum. Lomba diadakan di halaman komplek Attarik.
Lomba dimulai dari pasca apel pagi hingga Dzuhur di hari kemerdekaan. Sementara untuk komplek Putri Pusat dilaksanakan selama tiga hari, yakni pada tanggal 15-17 Agustus, dimulai pagi hari hingga waktu Dzuhur.
“Alhamdulillah, tiasa atoh pisan mugi bisa memeriahken acara nu megah nyaeta hari tepang tauna Indonesia nu ka 76, abdi te ngeharep rek menang atau eleh. Sing penting tiasa memeriahkan Indonesia merdeka ke 76. Abdi dan rerancangan ngges mateng pisan mempersiapkan lomba iye, ti awal nepi ka akhir”, Naila Juli Kurnia santri asal Cianjur.
Lomba wajib yang selalu diadakan di setiap komplek adalah lomba kebersihan kamar, yakni para juri akan menilai kebersihan dan kerapian setiap kamar dalam kurun waktu tiga sampai tujuh hari. Bagi kamar terbaik berhak mendapat hadiah dari panitia dan bagi kamar dengan kategori paling tidak rapi juga akan mendapat nominasi serta diumumkan saat penyerahan hadiah.
“Penyelenggaraan lomba-lomba ini selain untuk memeriahkan hari kemerdekaan Republik Indonesia juga untuk mengenalkan arti kekeluargaan, menambah solidaritas dan melatih mental santri, khususnya santri baru yang baru datang tiga hari yang lalu”, ucap Eka Oktaviani, Ketua Kelompok KKN Kamaratih Komplek Khodijah.
Setiap kegiatan kemerdekaan diikuti seluruh santri dengan penuh antusias. Semangat pejuang seperti merasuki para santri. Semua bergembira dan berbahagia dengan adanya perayaan kemerdekaan ini. Mengingat dawuh dari bapak Kyai bahwa hubbul wathan minal iman (mencintai bangsa dan negara adalah sebagian dari iman), maka kita sebagai santri wajib antusias pada hari spesial ini. “Sejalan dengan jargon HUT ke-76 Republik Indonesia yakni Indonesia Tumbuh, Indonesia Tangguh serta dengan segenap kerendahan hati, semoga perayaan kemerdekaan ini mampu menambah imun santri, memberikan semangat mengaji dan menjalankan nilai-nilai islami”, ucap Widdat ‘Ulya, Ketua Komplek Khodijah.