Universitas Malaysia Studi Sampah di Pesantren An Nur
Pada hari Ahad (12/11) Pukul 08.30 WIB, Pondok Pesantren An Nur menerima kunjungan dari Dr. Anidah Robani, seorang Dosen Senior di Institut Teknologi Manajemen & Kewirausahaan, Universiti Teknikal Malaysia Melaka, Malaysia.
Beliau datang bersama perwakilan dari Universitas Nahdlatul Ulama, Ibu Diah Retno Wulandari, Kepala Program Studi Manajemen UNU, Ibu Lilis Kurniasari, Kepala Program Studi Elektro UNU, dan Bapak Aris Diantoro, Dosen UNU sekaligus Pembimbing Pesantren Emas (Ekosistem Madani Atasi Sampah).
Tujuan kunjungan yang bertempat di UPT (Unit Pengelola Terpadu) Asri dusun Miri ini adalah untuk melakukan studi banding terkait pengolahan sampah di Pondok Pesantren An Nur Ngrukem. Diskusi dalam studi banding melibatkan aspek pemanfaatan sampah organik, manajemen pengelolaan, pengurangan sampah residu, bisnis sampah, dan teknologi pendukungnya.
Kunjungan yang dilakukan oleh Dr. Anidah Robani dan rombongan dari Universitas Nahdlatul Ulama ke Pondok Pesantren An Nur Ngrukem menjadi momen berharga untuk saling bertukar pengetahuan dan pengalaman dalam pengelolaan sampah.
Dalam sesi diskusi, Agus Anis Sulkhan Fadlil selaku ketua UPT Asri membagikan pemahamannya terkait pemanfaatan sampah organik dan sampah rongsok. Beliau memberikan wawasan mendalam mengenai teknologi dan inovasi terkini dalam pengelolaan sampah, menciptakan dialog yang produktif antara pengelola pesantren dan akademisi.
Pertemuan ini juga membahas upaya pengurangan sampah residu, suatu aspek krusial dalam menghadapi tantangan lingkungan saat ini. Pesantren An Nur Ngrukem membagikan praktik dalam mengurangi jejak karbon dan dampak lingkungan negatif lainnya.
Dr. Anidah juga meminta pengelola UPT Asri menjelaskan beberapa teknologi pendukung yang dapat diterapkan untuk meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan sampah.
Tak hanya itu, Agus Anis Sulkhan Fadlil juga memaparkan rencana awal tahun akan mencoba bekerja sama dengan desa Pendowoharjo. Tujuan kerja sama itu adalah agar pengelolaan sampah di An Nur tak hanya dirasakan oleh santri, namun juga warga setempat.
Dalam kesempatan tersebut, Koordinator UPT Asri juga menjajaki kemungkinan adanya bantuan teknologi terapan untuk mengoptimalkan pengelolaan sampah. UPT mengajukan alat pembubur sampah, pencacah plastik dan pembuatan tungku pembakaran kaya manfaat. Semuanya dalam rangka meningkatkan nilai tambah dan mengefisienkan pengelolaan sampah menuju arah Zero Waste (Nol Sampah).
Selain itu, diskusi juga mencakup aspek bisnis sampah, di mana pengelola pesantren berbagi pengalaman dalam menciptakan model bisnis yang berkelanjutan dari pengelolaan sampah. Bapak Aris Diantoro selaku pembimbing Pesantren Emas, memberikan wawasan berharga mengenai bagaimana pengelolaan sampah dapat menjadi peluang bisnis yang berdaya lingkungan.
Kunjungan ini tidak hanya menjadi pertukaran pengetahuan tetapi juga membangun jaringan yang kuat antara lembaga pendidikan dan pesantren. Kedua belah pihak berharap bisa menjalin kerja sama lebih lanjut dalam proyek-proyek lingkungan yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat luas. Melalui kolaborasi ini, diharapkan akan terjadi sinergi yang dapat mempercepat transformasi menuju pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan di masa depan.
Pembimbing Pesantren Emas (Ekosistem Madani Atasi Sampah) bapak Aris Diantoro juga berharap semoga bisa bekerja sama agar bisa lebih maju.
“Mudah-mudahan bisa bekerja sama agar menjadi maju. Zero waste dari pesantren menuju kemaslahatan umat.” Ucap Pak Aris Diantoro.
Menurut Dr. Anidah, beliau merasa sangat senang bisa belajar dan sharing banyak hal di Pondok Pesantren An Nur. Beliau berharap bisa membantu kekurangan teknologi pengelolaan sampah dan bisa berkunjung kembali.
“Saye senang sekali bisa berkunjung ke sini. Bisa saling sharing pengetahuan. Semoga bisa berjumpa lagi dilain waktu.” Kata Dr. Anidah.
Acara kunjungan selesai pukul 10.00 WIB yang ditutup dengan acara foto bersama.
Penulis: Anggih Sulistyo Wibowo