Suasana Malam Niṣfu Syakban Para Santri An Nur di Tengah Pandemi Covid-19
Malam niṣfu Syakban adalah malam yang spesial bagi kaum muslim. Kaum muslim mengadakan banyak kegiatan positif di dalamnya. Seluruh kalangan masyarakat, baik anak-anak hingga orang tua berkumpul untuk melaksanakan berbagai amaliyah. Ini salah satu bentuk respon baik masyarakat terhadap kemuliaan bulan Syakban, khususnya malam niṣfu Syakban ini.
Sekarang ini, di tengah pandemi covid-19, hampir seluruh santri di pondok pesantren yang tersebar di seluruh penjuru Nusantara dipulangkan dengan niat mencegah meluasnya wabah di kalangan masyarakat. Namun, tidak menutup kemungkin ada beberapa santri yang tetap mukim di pondok.
Pondok Pesantren An Nur Ngrukem Bantul Yogyakarta merupakan salah satu pondok yang ikut andil dalam memulangkan santrinya hingga pandemi ini berakhir demi mencegah covid-19. Ada beberapa santri yang tetap mukim di pondok karena rumah meraka masuk red zone dan pilihan mukim di pondok adalah eputusan yang tepat.
Malam niṣfu Syakban kali ini, jatuh pada malam Kamis (8/4). Sejumlah santri yang stay di pondok tetap melakukan amaliyah-amaliyah, seperti salat Tasbih 4 rakaat. Dan membaca surat Yasin sebanyak 3 kali. Dengan niat, pembacaan surat Yasin pertama berharap untuk keberkahan umur panjang yang digunakan untuk taat kepada Allah SWT.
Pembacaan surat Yasin kedua diniatkan untuk berharap mendapat rizki yang halālan tayyiban yang digunakan untuk jalan ketaatan kepada Allah SWT, dan pembacaan surat Yasin ketiga diniati untuk selalu ditetapkannya iman dan Islam agar meninggal dalam keadaan khusnu al khātimah.
Amaliyah dilakukan oleh santri Pondok Pesantren An Nur Yogyakarta dengan dipimpin oleh pengasuh PP. An Nur. Namun, pada saat ini, di tengah terjadinya pandemi covid-19, semua santri yang terlibat dalam amaliyah ini juga mengkhususkan doa agar pandemi ini segera berakhir dan meninggalkan hikmah yang baik untuk seluruh umat manusia di muka bumi ini.
Amaliyah pembacaan surat Yasin dilakukan setelah salat Magrib. Adapun setelah salat Isya, para santri melanjutkan amaliyah dengan pembacaan selawat. Bulan Syakban dikatakan bulan selawat. Sebab itu, para santri memperbanyak selawat, khususnya di malam niṣfu Syakban ini. (Jamal)