Pojok Santri

Surat untuk Ibu dan Bapak

Assalamualaikum Pak, Bu.

Bagaimana kabarnya Bapak Ibu? Semoga Bapak dan Ibu selalu sehat ya, terus kuat melewati segala hal yang Ibu Bapak lewati. Dan tentunya semoga Bapak dan Ibu sukses dalam segala hal.

Aku ingin mengucapkan terimakasih untuk bapak dan Ibu karena kemarin telah mengirim uang jajan, hehehehe. Terimakasih Pak, Terimakasih Buk.

Sebentar ya, Pak, Bu, aku kepengen ngomong.

Dulu, waktu kakak di rumah, kakak masih ingat Bapak selalu mengajari sepeda kakak. Beberapa kali kakak harus jatuh bangun dari sepeda, namun dengan penuh sabar Bapak selalu menyemangati kakak untuk bisa melewati hal-hal yang sebenarnya kakak tidak yakin apakah bisa naik sepeda atau tidak. Akhirnya pun kakak bisa menaikinya. Terima kasih ya, Bapak. Kakak harap Bapak selalu begitu. Selalu memberi semangat dan selalu mendukung kakak agar kakak selalu yakin pada diri kakak.

Oh, ya Pak, Bu. Kakak mau cerita lagi. Di pesantren kakak mengalami banyak kesulitan, tapi juga banyak keseruan yang kakak alami di pesantren. Seperti jika pagi hari, kakak harus dipaksa mengaji meski ngantuk sampai jam 08.00 Wib. Selain itu setiap pagi harus mengantre untuk mandi yang lama banget. Menyebalkan sekali. Padahal jika di rumah kakak tidak mengalami kesulitan itu. Tapi gak apa-apa kok, Pak, Bu. Kata Kang-Kang, setiap kesulitan ada kemudahan. Selain itu, ngaji lama banget, ngantre mandi itu jadi tirakat kakak untuk melatih sabar dan kuat menghadapi segala hal.

Kalau keseruannya, setiap hari Jumat Pondok libur. Hehehe. Di hari Jumat kakak bebas gak ngaji, boleh menonton TV, bebas main, dll. Pooknya seru banget Pak, Bu. Meski mainnya sampe sore, kakak gak lupa salat.

READ  Untuk Njenengan Berdua, yang Namanya Selalu Kusertakan dalam Doa

Pak, Bu, maaf. Kadang kakak sering telat ikut apel sekolah. Hehehe. Saat sekolah masuk, kakak selalu berusaha untuk focus memperhatikan Bapak dan ibu guru, meski lebih banyak mainnya. Setelah sekolah kakak selalu dilema. Bingung antara memilih tidur atau bermain. berbeda jika hari Jumat. Jika hari jumat kakak tidak bingung, kakak lebih memilih untuk bermain kadang juga menonton tv, smapai tertidur.

Pernah suatu sore kakak tertidur sampe sore, dan dikagetkan oleh pujian Pak Yusuf. Kakak panik dan langsung buru-buru. Kakak mengambil handuk langsung mandi bebek dengan sangat cepat. Iya sangat cepat. Untunglah kakak masih bisa ikut salat berjamaah dan mengaji. Sebab kata Pakyai, gigi aja jamaah masak kamu enggak? Jamaah gak ada lo gak rame. Begitu.

Sore hari, di Pondok kakak harus mengaji. Tapi sebalnya, karena kakak hafalannya lumayan banyak, kakak harus setoran seperempat juz. Curang sekali. Padahal teman-teman kakak yang lainnya hanya setor binnadzri. Setoran seperempat membuat kakak kehabisan waktu. Seringnya kakak jadi telat makan sore. Huh!

Setelah makan, shalat maghrib. Setelah shalat maghrib mengaji lagi. Pusing lagi. Tapi kata ya gak papa Pak, Buk. Santri memang tugasnya mengaji. Kalo gak mengaji ya mulang. Gitu kata Pak Kyai. Mungkin jugs kalo gak mengaji kakak akan lebih pusing.

Untungnya, setelah isya udah gak mengaji lagi. Udah bebas. Kadang kakak belajar, kadang mengobrol, kadang juga tidur karena capek.

Doakan kakak ya Pak, Buk. Semoga kakak selalu kuat, sehat, biar bisa selalu bermain dan mengaji di pondok dengan nyaman. Udah dulu. Terimakasih Pak, Bu.

Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Tertanda dari, Kakak yang selalu sayang Bapak, Ibu, dan Adek.

READ  Informasi Daftar Ulang

 

Penulis: Hasan (siswa MI Al Mahad An Nur)

annurngrukem

Admin website. Pengurus Pondok Pesantren An Nur. Departemen Multimedia Bidang Informasi dan Teknologi.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelayanan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!
Hai, ada yang bisa saya bantu??