Lomba

Lomba Cerpen 6: BULAN RAMADHAN PENUH KESABARAN

www.annurngrukem.com – Di suatu desa hiduplah keluarga kecil yang sangat sederhana kehidupannya. Dialah bapak dengan dua anak, laki-laki dan perempuan. Ibu dari dua anak itu pergi meninggalkan mereka untuk selama-lamanya. Semoga saja Ibu dari anak itu sudah bahagia dan tenang di surga sana AAAMMMMIIIIIINNN.

Meskipun tak ada sosok bidadari yang selalu menjaga anak-anak, suami, membersihkan rumah, memasak, dan masih banyak lagi. Bidadari yang selalu memberi kenyaman untuk keluarga kecil ini. Senang maupun duka sosok bidadari, yang kami panggil Ibu pasti selalu ada disamping kami.

Pada bulan Ramadhan ini, alhamdullilah keluarga ini selalu mendapatkan rezeki dari orang-orang terdekat. Meskipun bapak dari dua anak ini sudah tidak berkarja lagi, bapak ini tetap bersemangat, bekerja keras, bertanggung jawab, sabar, dan pantang menyerah. Semua itu dilakukan demi kedua anaknya, agar anak-anaknya tetap selalu bersemangat seperti bapaknya walau pun sudah tak ada lagi sosok bidadari disisinya.

Di bulan mulia tahun ini, bapak dari dua anak itu merasa kesepian tidak ada sosok yang menemaninya. Kedua anaknya merantau dari rumah untuk menuntut ilmu. Anak laki-lakinya sekarang masih kuliah semester 6, alhamdulilah masuk kuliah dengan mendapatkan beasiswa. Sedangkan anak perempuannya masih di jenjang SMP/MA kelas 10, sekaligus memperdalam ilmu agama di Pondok Pesantren An-Nur.

Seumur hidupnya dia belum pernah merasakan mondok itu gimana. Anak perempuan ini mempunyai impian bisa menghafal ayat-ayat Al-Qur’an dan suatu saat nanti ia ingin menjadi seorang hafizdhoh. Semoga saja impian anak perempuan ini tercapaikan dan semoga Allah mengabulkan impiannya AMIN….

Belajarnya jauh dari rumah ini juga dengan niat supaya ia jauh lebih banyak mendapat pengalaman, khususnya pendidikan, kemandirian, dan kesabaran. Mereka harus rela jauh dari rumah dan jauh dari orang tua, tentunya ini sungguh terasa berat. Tetapi mereka tetap kuat dan nekat melakukan semua ini hanya demi orang tua mereka tercinta yang sudah berkerja keras merawat, membiayai keperluan dan menjaga sampai sekarang.

READ  Lomba Cerpen 5: NG-AKU SANTRI

Bapak dari dua anak tersebut selalu berdo’a dan berusaha demi kesuksesan mereka.Agar di bulan Ramadhan tahun ini mereka bisa kumpul bersama meskipun hanya bertiga di rumah mereka. Kebahagian itu sudah lebih dari cukup bagi keluarga mereka.

Bapak dari dua anak ini sudah tidak berkerja, tetapi bapak ini mempunyai ternak bebek dan ayam. Sedikit demi sedikit penghasilan dari terna tersebut cukup untuk makan sehari-hari. Bapak ini setiap hari selalu memberi makan hewan ternaknya.

Bapak tersebut  juga merawat hewan ternaknya seperti anak sendiri meskipun lelah, menahan lapar pada bulan yang mulia ini, bapak tetap semangat memberi makan dan minum. Meskipun melelahkan untuk mencari modal makan hewan bapak tetap sabar dan berusaha.

Seiring berjalannya waktu, hari yang dinantikan pun tiba, hari perpulangan. Satu persatu anak-anaknya pulang kerumah. Betapa senangnya hati sang bapak yang telah memendam kerinduan yang mendalam dan akhirnya mereka dipertemukan kembali. Meskipun perjalanan sangat melelahkan sesampainya dirumah lelahpun hilang dengan sendirinya. Digantikan dengan kebahagian yang dirasakan saat itu.

Meskipun di bulan Ramadhan ini tidak ada orang yang mereka sayangi dalam hiruk pikuk kebahagiaan Ramadhan ini, mereka sekeluarga tetap berusaha ikhlas, tersenyum, dan semangat. Meskipun hati terasa sakit ingin menangis mengingat masa lalu, sebelum orang yang disayangi meninggalkan untuk selamanya.

Ternyata benar, penyesalan itu datang diakhir. Jika teringat kisah kisah dulu ingin sekali mereka memperbaiki semua kesalahan yang telah dilakukan tetapi Allah berkehendak lain, Allah SWT lebih sayang dengan ibu dari dua anak tersebut, ibu sudah tenang di surga sana.

Hari yang kita tunggu bagi umat islam itu tiba. Mulai dari jam 04.00 mereka sudah bangun untuk menyiapkan keperluan mereka pergi kemasjid. Bapak dari dua anak itu menyiapkan makanan untuk sarapan.

READ  Lomba Cerpen 3: RUBERROSIS

Anak laki-lakinya mencuci piring dan anak perempuan membereskan semua isi rumah. Keluarga ini sangat sibuk dengan tuganya masing masing selesai membersihkan rumah mereka mandi lalu pergi ke masjid bersama.

Selesai sholat ied mereka sarapan pagi sambil menikmati siaran televisi. Selesai sarapan dua anak tersebut meminta maaf kepada bapak tercinta. Dalam istilah Jawa dikenal dengan “sungkeman”.  Lalu, mereka pergi ke makam simbah dan ibu mereka. Tak sengaja tetesan air membasi pipi anak prempuan.

Entah kenapa anak perempuan ini tiba-tiba teringat masa lalu yang indah bersama ibu tercintannya. Secara spontan tangan anak perempuan itu mengusap air mata dipipinya. Dia berusaha ikhlas kehilangan ibunya untuk selama-lamannya. Tahlilan pun selesai kemudian mereka menaburkan bunga mawar yang indah dan harum dimakam simbah dan ibu tercinta. Langkah demi langkah,kaki berjalan untuk pergi meningggalkan makam ibu meraka sangat berat sekali rasanya.

Lalu, mereka sekeluarga pun pulang kerumah dengan menahan kesedihan yang amat mendalam, jangan sampai orang lain tau rasa hati ini sangat bersedih. Sesampainya dirumah keluarga kecil ini saling bercerita,makan-makan,dan menonton televisi. hingga suasana menjadi senang dan tenang.

Semoga saja keluaraga kecil ini selalu diberikan kesabaran, keikhlasan, kesehatan dan kebahagiaan. Amin. Mereka pun beristirahat sejenak, kemudian mereka sekeluarga pergi ke rumah simbah. Sesampainya disana kami makan Bersama, bermain kembang api Bersama, dan bersenang senang merayakan hari raya idul fitri.

Saat mereka sedang kumpul bersama, masa lalu itu teringat kembali. Kesedihan pun terus mengirinya, hingga membuat anak perempuan ini sering sekali menyendiri, karena baginya menyendiri itu membuat ia merasa lebih tenang.

Kehilangan seseorang yang kita sayangi memang menyedihkan dan menyakitkan. Namun kita tidak boleh berlarut dalam kesedihan itu. Mereka yang meninggalkan akan jauh lebih sedih, jika melihat kita terus merasa dalam kesedihan itu. Keluarga pun ini selalu sabar dan berusaha ikhlas dalam mengahadapi cobaan yang diberikan oleh allah SWT.

READ  Lomba Esai 4: TINGKAT KONSUMSI BULAN RAMADAN MEMICU INFLASI KOMODITAS PANGAN

_ORANG SABAR PASTI DISAYANG TUHAN_

Nama               : Rifda Fairuzy

Kamar             : Al-Jadidah 4

Kelas               : X IIS 3

Alamat            : Magersari Timur, Mojo, Andong, Boyolali. RT 2I/RW 08

annurngrukem

Admin website. Pengurus Pondok Pesantren An Nur. Departemen Multimedia Bidang Informasi dan Teknologi.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelayanan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!
Hai, ada yang bisa saya bantu??