Lomba Esai 3: KEISTIMEWAAN SALAT TARAWIH
www.annurngrukem.com – Tarawih , apakah Tarawih itu? Bagaimana sejarah salat Tarawih ? Dan apa yang istimewa dari ibadah tersebut? Padahal salat Tarawih hanya ibadah sunah, Di sini saya akan membahas pertanyaan-pertanyaan itu semua. Mungkin tulisan saya ini memang sangatlah sederhana tapi saya sarankan anda harus membaca tulisan ini hingga selesai. Karena mungkin anda belum mengetahui sisi lain dari salat Tarawih yang jarang diketahui oleh banyak orang.
Tarawih dalam bahasa Arab adalah bentuk jamak dari kata “tarwikhah” yang mempunyai arti waktu untuk istirahat sesaat. Waktu pelaksanaan salat Tarawih ini biasanya dimulai setelah salat Isya hingga selesai.
Memang salat Tarawih ini hanya ibadah sunah,akan tetapi bukan sunah biasa melainkan sunah yang bersifat “muakkad” dikuatkan,terlebih-lebih salat Tarawih ini hanya bisa ditemui di bulan Ramdan saja. Selain di bulan tersebut tidak ada yang namanya salat Tarawih .Malah jika anda melakukan salat Tarawih selain di bulan Ramadan anda malah disangka melakukan bidah besar.
Dahulu Tarawih dilakukan oleh baginda Nabi Muhammad SAW pada tanggal 23 Ramadan tahun ke-2 Hijriah. Nabi Muhammad mulai melakukan salat Tarawih setelah beliau melakukan salat Isya hingga selesai. Nabi dulu melakukan salat Tarawih 8 rakaat kemudian beliau menyempurnakannya di rumah sebanyak 20 rakaat .
Nabi tidak melakukan salat Tarawih secara terus-menerus karena beliau khawatir sewaktu-waktu Allah menurunkan wahyu yang mewajibkan salat Tarawih kepada umatNya. Hal ini membuktikan rasa kasih sayang beliau kepada umatnya .
Setelah nabi wafat kemudian kekhalifahan dipegang oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq ra. Umat Islam melakukan salat Tarawih sendiri-sendiri atau berkelompok 3, 4, atau 6 orang. Pada saat itu masih belum ada yang namanya salat Tarawih secara berjamaah.
Dan akhirnya pada masa kekhalifahan Umar Bin Khattab ra. mulai mempunyai inisiatif untuk melakukan salat Tarawih secara berjamaah dengan 1 imam di masjid dengan menetapkan jumlah rakaat yang semula di jaman Abu Bakar belum ada ketetapan tentang berapa jumlah rakaat Tarawih.
Umar juga sangat prihatin jika melihat para jamaah melakukan salat Tarawih secara sendiri-sendir padahal masih dalam 1 masjid . Setelah itu Umar mulai melakukan yang menjadi inisatifnya tadi .Dan akhirnya itulah yang menjadi cikal bakal salat Tarawih secara berjamaah di masjid dan tradisi tersebut dilanjutkan hingga umat Islam zaman ini.
Walaupun salat Tarawih secara berjamaah merupakan bidah karena dulu nabi Muhammad tidak pernah melakukannya namun bidah tersebut merupakan bidah yang bersifat khasanah jadi tidak apa-apa untuk kita melakukannya.
Lalu apakah yang istimewa dari salat tersebut? Apakah karena ibadah tersebut hanya bisa ditemui di bulan Ramdan saja dan selain bulan Ramadan tidak ada. Padahal Ramadan bisa saja menjadi tidak “istimewa’ jika tidak ada sesuatu yang membuat bulan tersebut menjadi istimewa.
Lalu apakah yang membuat ini semua istimewa? Yang membuat semua ini istimewa adalah karena Allah SWT menjadikan bulan Ramadan sebagai “Nuzulul Qur’an” atau tempat turunnya Al-Qur’an .Jadi karena Al-Qur’an bulan Ramadan bisa menjadi istimewa. Termasuk jika seorang melakukan ibadah di bulan tersebut akan sangat istimewa karena pahalanya akan dilipat gandakan.
Keistimewaan yang saya garis bawahi adalah banyaknya rakaat pada salat Tarawih bukan karena salat tersebut berada dalam lingkup bulan Ramadan. Banyak rakaat pasti banyak bergerak. Lelah? Itu pasti! Berat memang tapi kita buat prinsip
“Tarawih itu ringan. Yang berat pahalanya”
Banyak rakaat sama dengann banyak pahala. Banyak gerakan sama dengan banyak barakah. Maka dari itu jika kita melakukan Tarawih insyaallah akan banyak barakah seperti sebuah kalam yang berbunyi “Al barokatu fil harokah”
Kita para pencari ilmu sangat membutuhkan apa itu “barokah”, bukan warung “barokah” yang biasanya kita singgahi ketika perut tidak bisa diajak kompromi . Melainkan barakah ilmu, barakah umur, dan barakah hidup dan lain-lain. Mungkin salat Tarawih ini bisa kita manfaatkan untuk mencari arti dari “barokah” tersebut. Maka dari itu bisa kita simpulkan inilah keistimewaanya.
___________________
Penulis: Aujul Abshor Baedhowi
Komplek: Al Mabruk