Berita

Memperingati Haul Ke-34 KH Abdul Aziz Kutoarjo

www.annurngrukem.com – Senin (5/6) pukul 20.00 WIB berlangsung acara penutupan amaliah dalam rangka haul ke-34 Almaghfurlah simbah KH. Abdul Aziz Kutoarjo Purworejo. Beliau adalah ayahanda dari KH. Nawawi Abdul Aziz yang merupakan pendiri Pondok Pesantren An Nur Ngrukem.

Acara berlangsung dengan tertib dan khidmat, bertempat di aula lantai tiga putra-putri pusat dan disiarkan secara streaming di YouTube AnnurngrukemTV. Acara tersebut dihadiri oleh segenap dewan dzuriyah Pondok Pesantren An Nur dan  diikuti seluruh santri An Nur Ngrukem pusat maupun cabang.

Rangkaian acara dimulai dengan pembacaan ummul kitab, dilanjutkan dengan dzikir tahlil dan doa. Selanjutnya, acara ditutup dengan mauidzah hasanah yang disampaikan langsung oleh KH. Yasin Nawawi.

Adapun rangkaian amaliah terbagi menjadi dua, yakni majelis simaan dan muqodaman Al-Qur’an, yang telah dilaksanakan hari-hari sebelumnya baik komplek pusat maupun cabang. Pembukaan amaliah juga dilaksanakan di komplek masing-masing kurang lebih satu Minggu sebelum acara penutupan.

Berikut adalah laporan amaliah yang telah dilaksanakan oleh seluruh santri Pondok Pesantren An Nur. Total sebanyak 347 khataman Al-Qur’an yang dibaca oleh para santri. Adapun perinciannya untuk santri komplek Pusat putra berhasil dengan simaan 2 khataman, dan 16 khataman muqaddaman Al-Qur’an.

Selanjutnya Pusat putri sukses memperoleh 213 khataman secara muqaddaman dan 10 khataman dari simaan Al-Qur’an. Ditambah dengan 447 kali pembacaan surah Yasiin, 411 kali pembacaan juz 30, lalu pembacaam surah al-Ikhlas sebanyak 15.750 kali, dan shalawat Nariyah selesai 25.860 kali.

Sedangkan komplek Khodijah, terdiri dari simaan 1 khataman, 50 khataman muqaddaman dan bacaan surat Yasin mencapai 300 kali. Dilanjutkan Komplek Al Maghfiroh dengan simaan 2 khataman, 40 muqaddaman, 45 surat Yasin, 750 surat al-Ikhlas, dan 750 shalawat Nariyah. Adapun komplek Nurul Huda menyumbang simaan 1 khataman dan 12 khataman muqaddaman.

READ  Libur Semester Ganjil Berlaku Hanya Jawa Saja

Acara ditutup dengan sambutan dan mauidzah hasanah oleh KH Yasin Nawawi, beliau berpesan kepada para santri khususnya, mengenai betapa pentingnya rasa syukur.

“Harus bersyukur telah dikumpulkan di Pondok Pesantrean An-Nur, menjadi santri KH. Nawawi, para sesepuh, dan guru-guru beliau, yang insyaallah juga akan dikumpulkan kelak di akhirat.” jelas beliau.

Beliau juga berpesan kepada para santri agar melakukan ikhtiar dengan benar dan maksimal. Yakni dengan mentaati peraturan sebaik-baiknya dan mengindari sekuat tenaga segala larangan yang ada.

Berusaha agar jangan sampai melanggar aturan sekecil apapun dengan sengaja, karena akan mengurangi keberkahan ilmu, bahkan jika sering melakukan pelanggaran dikhawatirkan ilmu yang diperoleh tidak manfaat.

Lebih lanjut, beliau menegaskan “Di mana pun kalian berada harus mentaati peraturan, entah di pondok, di sekolah, di masyarakat dan di mana pun jangan sampai melanggar larangan. Itu yang perlu dan penting diperhatikan”

Di samping itu, KH Yasin Nawawi mengisahkan tokoh KH Nawawi, yang merupakan seorang pemburu ilmu yang luar biasa. Meskipun nasibnya kurang beruntung dalam segi ekonomi, simbah Nawawi mondok dengan berbekal cengkir alias kencenge pikir (kuadnya tekad).

Simbah Nawawi dalam kondisi tersebut berusaha bagaimana pun harus bisa mencari ilmu dan tidak merepotkan orang tua. Simbah Nawawi pernah menjadi juru masak dan penulis di Menara Kudus agar bisa tetap membeli kitab untuk mengaji. Inilah yang harus diteladani oleh para santri dari  kisah Simbah KH. Nawawi, terlebih di zaman yang serba ada ini.

“Mensyukuri nikmat Allah dan mendoakan orang tua, mengimplementasikan rasa syukur itu dengan kuatnaya tekad, dan bersungguh-sungguh dalam berikhtiar. Insyaallah berapa pun ilmu yang didapat akan berkah dan manfaat.” pesan KH. Yasin Nawawi.

READ  Universitas Malaysia Studi Sampah di Pesantren An Nur

Rangkaian acara haul ini berlanjut keesokan harinya, yakni hari Selasa (7/6), dengan ziarah maqbarah Simbah KH. Abdul Aziz di Tulusrejo, Grabag, Kutoarjo, Jawa Tengah. Acara ini diikuti oleh dewan dzuriyah dan perwakilan santri dari komplek pusat maupun cabang.

Ada rombongan sebanyak dua bus ukuran 30 kursi dan beberapa mobil bahkan ada yang rela naik motor. Selain ziarah, di sana para santri mengikuti acara puncak haul yang dilaksanakan di masjid dan rumah peninggalan Simbah KH Abdul Aziz Kutoarjo. Acara tersebut selesai pada azan Zuhur. Para santri ikut membersihkan arena sebelum pulang ke pondok. (maula)

Maulaminna

Santri Pondok Pesantren An Nur Komplek Khodijah. Suka membaca dan nonton drakor. Ingin lebih kenal bisa kunjungi media sosialnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelayanan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!
Hai, ada yang bisa saya bantu??