Serba-Serbi Ramadhan Fil Ma’had (RFM) Pondok Pesantren An-Nur Komplek Putri Pusat

Ramadhan Fil Ma’had (RFM) merupakan sebuah kegiatan yang khusus di laksanakan pada saat bulan Ramadhan tiba. Kegiatan ini sudah menjadi kegiatan rutinan Pondok Pesantren An-Nur sebagai upaya untuk memeriahkan bulan Ramadhan. Adapun tema RFM kali ini yaitu “Ramadhan Fil Ma’had (RFM) sebagai sarana menjadi santri profesional.” Pengambilan tema tersebut semata-mata ditujukan agar seluruh santri bisa memanfaatkan momen Ramadhan ini dengan baik sehingga bisa menjadi santri yang lebih baik dari sebelum-sebelumnya. Melihat santri yang hebat bukanlah santri yang bisa mengkhatamkan mengajinya saja tetapi santri yang hebat ialah santri yang profesional. Sehingga melalui pelaksanaan kegiatan RFM yang sudah disusun sedemikian rupa oleh panitia RFM bisa menjadi jembatan bagi seluruh santri untuk pembiasan diri menjadi santri profesional.
Berbicara mengenai pelaksanaan kegiatan ini, pada umumnya pelaksanaan kegiatan RFM tidak berbeda jauh dengan pelaksanaan RFM di tahun-tahun sebelumnya. Hanya saja RFM tahun ini mengalami kemajuan terutama terkait teknis pelaksanaannya yang terkesan menjadi lebih ketat. Berikut penulis sajikan 5 kemajuan yang terjadi di RFM tahun ini.
- Koreksian Kitab
Sudah menjadi adat dari RFM pasti akan mengadakan berbagai kajian kitab. Jadi meski pondok ini berbasis Al-Quran tapi juga tetap mengaji kitab. Di momen inilah santri akan merasakan sensasi yang sangat khas dari pengajian kitab. Namun pada praktiknya sering kali tidak semua santri patuh dengan aturan ini. Masih banyak santri yang suka memilih untuk tidur bahkan ada yang keluar pondok tapi tidak masuk ke kelas pengajian kitabnya. Sehingga demi mendisiplinkan santri yang masih enggan untuk mengaji kitab, panitia RFM khususnya bidang keamanan Ramadhan mengusulkan untuk mengadakan pengoreksian kitab. Adapun tujuan diadakannya tidak semata-mata untuk mendisiplinkan santri saja tetapi juga untuk menumbuhkan antusias santri dalam mengikuti pengajian kitab.
- Jam Mengaji Kitab Bertambah
Bertambahnya jam ini ditujukan khusus untuk santri mahasiswa dan takhasus (santri yang tidak mengikuti kegiatan formal hanya mukim di pondok). Penambahan jam ini diberlakukan atas dasar keinginan dari beliau KH. ‘Ashim Nawawi selaku pengampu kitab Kifayatul Atqiya. Dalam penggalihnya beliau mengutarakan bahwa “meski sebentar lagi Ramadhan kalau bisa pengajian kitab Kifatayul Atqiya nya nggeh tetap mengaji seperti biasa, toh sebentar lagi juga sudah mau khatam kitabnya.” Atas dasar itulah panitia RFM kali ini memutuskan untuk menambahkan waktu pengajian kitab. Untuk waktunya sendiri dimulai dari pukul 08.00-10.30 dengan pengampu bapak KH. ‘Ashim Nawawi dan Agus Rumaizijat dengan kitab Rasul Mu’alim.
- Jumlah Kitab yang Dikaji Bertambah
Poin ini juga ditujukan khusus untuk santri mahasiswa dan takhasus. Yang mana total jumlah kitab yang di kaji sejumlah 4 kitab di setiap harinya. Sedangkan sebelumnya kitab yang di kaji di setiap harinya hanya berjumlah 2 kitab. Untuk teknis pelaksaannya itu sendiri 2 kitab di kaji pada pagi hari dan 2 kitab yang lainnya akan dikaji di sore hari bersama Agus Abdit Tawwab dengan kitab yang diampu yaitu kitab Kimiyaus Sa’adah dan kitab Nashoihul ‘Ibad.
- Tidak Diperbolehkan Mengadakan Buka Bersama
Buka bersama pun sama dengan RFM itu sendiri, keduanya sama-sama merupakan kegiatan rutinan yang pasti akan dilakukan oleh setiap santri. Namun untuk tahun ini tidak diperbolehkan untuk mengadakan buka bersama melihat kehadirannya yang menghadirkan banyak madhorot nya dari pada manfaatnya. Disisi lain juga ibu nyai Ida pernah penggalih dengan diadakannya buka bersama ini. Dalam penggalihnya beliau mengutarakan bahwa “Mbak nek do bukber kok sholate dadi molor ya, lah nek ngono yo mending ndak usah ada bukber saja, toh hanya menimbulkan madhorot kan.” Atas dasar itu pula panitia RFM sepakat bahwa dilarang keras untuk mengadakan buka bersama, baik itu buka bersama komplek, angkatan, orda dan buka bersama apa pun itu.
- Diperbolehkan Jajan Setiap Hari Senin dan Kamis
Pada tahun ini untuk pertama kalinya santri komplek putri pusat diperbolehkan jajan di saat RFM. Awal mula diperbolehkannya jajan didasari atas perkara jajan yang terus menjadi bahan evaluasi bagi panitia RFM di setiap tahunnya. Sehingga pada tahun ini panitia RFM sepakat untuk mencoba memperbolehkan jajan setiap hari Senin dan Kamis. Tentu hal ini tidak berjalan semaunya saja, tetap ada peraturan yang berlaku dan harus dipatuhi oleh seluruh santri. Adapun peraturan tersebut yaitu, seluruh santri wajib jajan dengan menggunakan wadah sendiri tidak boleh menggunakan plastik yang sudah disediakan oleh setiap penjual, pada saat jam jajan panitia RFM khususnya bidang keamanan Ramadhan akan berpatroli untuk memastikan keadaan berjalan kondusif dan seluruh santri wajib jajan hanya di jam jajan. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah santri yang bolos mengaji kitab dan kemudian lebih memilih untuk jajan. Melihat yang wajib itu mengaji kitabnya bukan jajannya. Apabila terdapat santri yang ketahuan melanggar aturan yang sudah ditetapkan tentu akan ada konsekuensinya.
Itulah hal-hal baru yang terjadi di RFM komplek putri pusat. Jadi bagaimana kabar Ramadhan kalian? Apakah sudah berjalan dengan baik dan sesuai harapan di tahun ini atau malah sebaliknya? Apa pun yang terjadi, sedikit pesan yang ingin penulis sampaikan yaitu jangan hanya fokus dengan targetmu tapi cobalah untuk terus mengapresiasi apa yang sudah diperoleh di setiap harinya dan terus mengevaluasi hasil yang diperoleh agar bisa menjadi santri profesional seperti tema yang diambil oleh RFM tahun ini. Mari bersama-sama kita jadikan momen Ramadhan kali menjadi Ramadhan yang berkesan sesuai versi kita masing-masing.
Penulis: Ni’matus Salamah, Santri Pondok Pesantren An-Nur Komplek Putri Pusat