Pojok Santri

Sijjin: Remake Film dengan Kesan yang Luar Biasa!

“Gila tahun ini produser film horror ngerilis film ga ada abis-abisnya! Dasar ya warga +62 kalo nggak dikasih asupan horror, bioskop nggak akan rame.” Batin saya, saat melihat daftar cinema yang sedang tayang di bioskop.

Jujur, saya tidak berniat menonton film ini, namun karena gabut kuliah kosong akhirnya saya dan kawan seperjuangan saya memutuskan untuk menonton film ini. Yaitu salah satu film horor yang masih hangat dibincangkan di dunia industri per-film-an tahun 2023 yaitu Sijjin.

Sijjin merupakan salah satu film hasil adaptasi dari Turki berjudul Siccin yang mengangkat cerita teror santet lima malam. Sijjin dalam Al-Qur’an memiliki arti penjara, atau tempat berkumpulnya roh-roh jahat.

Cerita Siccin Turki merupakan sebuah kisah nyata yang dijadikan box office di negaranya dan dibuat menjadi enam seri. Tanpa mengubah sedikit pun struktur cerita aslinya, Sijjin versi Indonesia menitikberatkan sisi hubungan keluarga dan ilmu hitam yang melekat pada masyarakat indonesia.

Film Sijjin disutradarai oleh Hadrah Daeng Ratu dan diproduseri oleh Gope T. Samtani. Ceritanya ditulis oleh Lela Laila yang dibuat menjadi semenarik mungkin hingga memikat hati para penontonnya. Adapun aktor Indonesia yang bergelut di film Sijjin antara lain Anggita Bolsterli, Niken Anjani, Ibrahim Risyad dan Delia Husein. Film ini tayang perdana di bioskop pada tanggal 9 November 2023 dan memiliki panjang durasi 100 menit.

Film ini menceritakan tentang sebuah teror santet yang berawal dari kegilaan wanita dalam mengagumi sepupunya sendiri, sebut saja namanya Irma. Cerita cinta Irma yang ditinggal menikah kekasihnya (Galang) menjadikan Irma gila dan terobsesi untuk tetap bisa menjadi perempuan satu-satunya di hidup Galang.

Hingga suatu hari, Irma pergi ke dukun untuk meminta bantuan agar bisa menikah dengan Galang. Si dukun pun akhirnya mengabulkan permohonan Irma dengan cara mengirim santet kepada Istrinya Galang dalam teror selama lima malam.

READ  Indonesia 2030: Antara Bonus Demografi atau Petaka Demografi?

Waktu yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Mulai malam pertama hingga malam kelima, istrinya Galang mengalami kejadian-kejadian aneh dan mengerikan seperti kesurupan, gangguan mistis, percobaan bunuh diri, hingga terjadi kematian. Namun tak disangka-sangka, ternyata teror tersebut juga menghantui Irma dan keluarganya. Begitulah kira-kira cerita santet yang diceritakan di dalam film Sijjin.

Secara keseluruhan, film ini bagi saya cukup bagus jika harus dijejerkan dengan film-film top di Indonesia. Mulai dari kesesuaian dalam pemilihan artis, hingga properti yang dikeluarkan.

Yang paling menarik, film ini sangat memperhatikan detail-detail kecil yang sebenarnya kalau tidak di-setting setotal itu pun kita akan tetap menikmatinya. Seperti penataan perabot rumah yang sangat sesuai dengan adat di Banten tahun 90-an, misalnya penataan kursi panjang di ruang kamar tidur.

Selain itu, saya juga tertarik dengan seat pengambilan gambar oleh kameramen dalam film ini. Semua terlihat begitu Indah dan cukup mengagumkan. Bagi yang sudah menonton Siccin versi Turki, film Sijjin versi Indonesia memiliki cerita yang lebih ringan dan mudah dimengerti.

film Sijjin sebenarnya memiliki alur cerita yang cukup bagus. Saya begitu tertarik pada saat proses penyantetan yang dikirim oleh dukun. Seperti adegan ibunya galang saat memakan pecahan piring, semuanya terlihat sangat nyata.

Namun sayangnya ending cerita tidak menarik dan tidak memiliki kesan memuaskan. Jadi di akhir film kita hanya akan berkata, “oh, filmnya udahan? Ending-nya cuma gitu?”. Meskipun ending-nya tidak memuaskan, alurnya begitu seru apalagi sewaktu adegan santet.

Selain itu, film ini juga tidak menyebutkan latar ceritanya. Jadi mau tidak mau para penonton harus menebak kapan cerita itu terjadi dengan melihat mata uang yang digunakan, jenis ponsel, maupun baju para pemeran. Banyak juga dialog penjelasan tentang Sijjin yang terasa mengambang tanpa makna yang berarti. Hal ini juga tidak bisa dipungkiri sebab kisah aslinya pun tidak cukup jelas.

READ  Cinta Raisa #2

Nah, bagi kalian yang belum menontot Siccin versi Turki, lebih baik enggak usah nonton sekalian ya agar feel yang didapatkan saat menonton Sijjin versi lokal lebih terasa.

Bagi penyuka film horor, saya sangat merekomendasikan film Sijjin ini dan harus masuk ke dalam list yang akan kalian tonton.

Saya jamin tidak akan menyesal. Saat part Galang dikelilingi pocong ibu-ibu, jangan lupa menutup mata ya, Takutnya nanti nggak berani ke kamar mandi sendiri, hehehe. Untuk kedepannya, semoga industri per-film-an Indonesia bisa lebih lihai dalam menggarap genre horor. Salam gokil dan selamat menonton!

 

Azzah Atiqoh

Santri An Nur Komplek Hafiyya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelayanan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!
Hai, ada yang bisa saya bantu??